Senin, 22 April 2013

Tetap Istiqamah Sahabat Kecilku







~*~  Tetaplah Istiqamah Sahabat Kecilku  ~*~





ﺑِــــﺴْﻢِ ﭐﻟﻠَّـــﻪِ ﭐﻟـﺮَّﺣْـﻤٰـﻦِ ﭐﻟﺮَّﺣِﻴــــﻢِ




Sore itu aku dan sahabatku, sebut saja namanya Nada duduk di depan teras Rumah sekaligus membaca buku-buku dan majalah
Tiba-tiba saja nada memecah keheningan yang terjadi selama 30 menit lebih


“Ka nisa, nada mau tanya boleh??”
Begitulah nada biasa menyapaku


Sambil tersenyum aku pun menjawab,
“iyah, silahkan”


“ka nisa umur berapa sih?”
Tanyanya sambil melirikku


“emang kenapa tiba-tiba tanya umur?”
Jawabku sambil tetap tersenyum dan meletakkan buku yang dari tadi ku pegang


“ga, nada cuma tanya aja, soalnya selama tinggal disini, nada ga pernah liat ada cowok dateng kerumah”
Tanyanya dengan nada polos


“hmmm, gitu yah ?? Ka nisa ga nyangka kalo kamu sampe memperhatikan seperti itu ?”



“iyah, nada bingung aja, hehehe”



“Emang hubungannya umur sama cowok apa ? Kok tanya seperti itu ?”
Tanyaku kepadanya



“hmmm, yah ‘kan ada orangtua yang melarang anaknya untuk pacaran diumur 16 kebawah misalnya,
Makanya nada tanya ka nisa umur berapa ?”



“ka nisa umur 18”
jawabku



“emang belom boleh pacaran ??”



“Emang ga boleh pacaran ‘kan sama Allah ?”
jawabku sambil tersenyum kepadanya nada mulai mengkerutkan kening




"hahh ?? Allah ngomong gitu ?
ko nada baru tau sih ka ?”



“makanya belajar yang bagus tentang ilmu agama yah de,
Sering-sering ikut tarbiyah sama ka nisa,
jangan keluyuran ga jelass, oke ?”
jawabku sambil memegang kepalanya



Tak lama kemudian, adzan pun berbunyi,
Dan saya pun meninggalkannya karena nada lagi tidak shalat



Seperti biasa
Setiap Sabtu ahad aku menghadiri pengajian rutin yang diselenggarakan oleh akhwat-akhwat di kotaku


Pada waktu itu
Kira-kira pukul 9 malam lewat
Aku pun sudah pulang

“Assalamuaàlaikum”
Tegurku



“Waàlaikum salam”
mama membukakan pintu untukku, ku cium kedua tangannya


“Ma, nada sudah pulang?”
Tanyaku pada mama


“Sudah, tapi tadi wajahnya sedih sa,
Mama tanya kenapa, dia ga jawab…
malah langsung masuk kamar”
Jawab mama dengan nada khawatir aku melihat wajah mama


“ya udah, nanti nisa aja yang tanya sama dia, nisa ke kamar dulu yah ma”



“iya…”
Ku kecup kening mama, rutinitas setiap mau tidur :)


Ku buka pintu kamar perlahan, ternyata tak dikunci
ku lihat nada tidur dengan membelakangiku
Ku letakkan mukena ku di gantungan di tempat mukena



Ku buka jilbabku dan kuganti pakaianku dengan pakaian tidur
Perlahan kubaringkan tubuhku di kasur, sambil memegang buku hasil kajian hari ini ku tau bahwa nada belum tidur

Aku juga tau, kalo dia lagi menangis


Nada anak yang sangat tertutup, jangan kan sama mama
Sama aku saja dia sangat sulit cerita apa yang terjadi padanya ^,^



Dia sudah terbiasa mandiri
“Nadaaa, sudah tidur yah ??”
Tanya ku sambil melirik ke arahnya


“belum…”
jawabnya dengan suara serak, menahan tangis



“Mau baca hasil kajian malam ini ndak ?
Nada kan malam ini ndak ikut pengajian,
Seru loh de,
Judulnya "Wanita da Keistimewaannya yang bawain Ustadzah Halimah



“Lagi ga mood ngapa-ngapaen, mau tidurr ajaaa”
jawabnya dengan nada sumbang, sesekali terisak


Aku membelai rambutnya
“Nada sayang, kenapa sih ?
Cerita donk sama ka nisa, kesedihan jika dibagi sama orang tepat bisa membuatnya berkurang loh de,
Dan ka nisa bersedia ko menerima kesedihan nada malam ini”
bujukku, agar dia mau cerita



Tak lama nada membalikkan tubuhnya dan memelukkU
“Ka nisa, hiks… hiks… hiks…”
Tangisnya makin deras


“Menangislah sepuasnya, jika menangis dapat menenangkanmu malam ini”
Ucapku sambil meredakan tangisnya


"ka nisa, Andi selingkuh kak hiks…”
Ucapnya dengan suara tangis yang semakin kuat



“Andi ??
Andi siapa ??”
Tanyaku penasaran


“Andi pacar nada kak, tadi nada kerumahnya
Tapi dia lagi berduaan sama wanita lain
Nada negur dia, tapi dia bilang bahwa dia sebenarnya ga cinta sama nada
Nada cuma dibuat pelampiasannya doank kak,
Aku hancur kak, Hanuuuucurrrr hatiku”
Nada semakin kuat menangis



“Nada, dengarkan kakak”
ucapku sembari menenangkannya


“Nada, seharusnya kamu tidak bersedih malam ini
Seharusnya kamu tidak menangis malam ini
Dan seharusnya kamu tidak hancur malam ini
Karena malam ini adalah malam kebahagiaan untukmu de
Malam anugrahmu de
Malam dimana Allah menunjukkan kebenaran-Nya padamu de”
Tukasku dengan wajah serius, kalo sudah dalam hal seperti ini, pantang bagiku untuk bercanda !!!



“kenapa ka nisa ngomong seperti itu ??
Kak nisa senang liat aku putus sama dia kan ?
kak nisa senang liat aku kehilangan dia kan ??
Kak nisa ga tau rasanya karena ka nisa ga pernah pacaran,
karena kak nisa juga ga punya orang yg menyayangi kak nisa”
jawabnya sambil membalikkan tubuhnya membelakangiku


Aku hanya mampu tersenyum mendengar ucapannya barusan


Memang benar apa yang dikatakannya,
Aku tidak tau rasanya …
karena aku tidak pernah mencoba

Aku sudah melihatnya terluka,
lalu apakah aku harus mencobanya ?? ^_^

Hanya orang-orang yang tidak dapat berpikir, yang akan melakukan kegiatan itu lagi
Setelah tau bahwa PACARAN hanya mendatangkan mudharat saja




Kucoba menenangkan hatiku sejenak
Barulah ku tenangkan hatinya



“Nada adekku, Kamu lebih senang kamu tau sekarang bahwa dia selingkuh
Atau nanti disaat hubungan kalian sudah berjalan lama ??”
Tanya ku padanya



“yah sekarang lah kak”
Jawabnya ketus


“ya udah, itu berarti Allah teramat menyayangimu de,
Liat saja malam ini, Allah memperliatkan kepadamu bahwa dia laki-laki yang tak baik”



“iyah, nada tau, tapiii sakitt bangett kak sa :'(
Hancur kak sa, Hancurr”



"iyah iyah ka nisa tau bagaimana rasanya ?”
jawabku



“kak nisa tau rasanya ?
emang kak nisa pernah pacaran dan disakiti ?”
Tanyanya sambil mengusap air matanya



“Ooppss, keceplosan (aku mulai membawa suasana agak santai) pernah enggakk yaa ??”
jawabku sambil sesekali tertawa kecil



“isssssss, kak nisa ga mau jujur ahh, nada aja udah jujur,
Ayoo dundd ceritaa ke nada”
Pintanya


“hmm, kak nisa memang tidak pernah merasakannya
Dan kak nisa ga mau merasakannya
Tapiii tidak semua hal harus kita coba biar kita tau rasanya

Untuk apa para pakar mengadakan penilitian
Untuk apa juga para pujangga membuat sebait puisi
Dan untuk apa juga seorang penulis menciptakan sebuah karya emas yaitu buku??
Kalo bukan buat kita pelajari de ??

Banyak ko buku yang membahas tentang itu
jangan kan buku-buku yang diciptakan manusia
didalam Al-Quràn juga tertera kok de :)

Lalu apakah harus kita masuk kedalamnya untuk meraskannya ?
Sedangkan kita tau bahwa itu membuang-buang waktu ?”
Jawabku sambil senyum kepadanya



“tapii kak nisa,, nada udah baca terjemahannya,
ga ada kok yang mengatakan bahwa PACARAN ITU HARAM, ka nisa bacanya dimana ??”
Tanyanya dengan wajah serius



Kuhapus sisa air mata di pelupuk matanya
“memang tidak tertera jelas bahwa "PACARAN HARAM"
tapi banyak hadist-hadist yang membahas tentang Zina kan??
Tentang ikhtilat kan ??
Dan tentang adab pergaulan bagi laki-laki dan perempuan bukan de ??”
Tanya ku padanya



“Dan Janganlah kamu mendekati Zina,
sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk”
(Qs. Al-isra' : 32)

Kamu tau kan de, aktifitas orang pacaran itu gimana ??
Ya kalo tidak pegangan tangan, pelukan, ciuman bahkan tak jarang yang melakukan hubungan layaknya suami-istri (Nauzhubillah)
Padahal juga sudah jelas diterangkan dalam hadist Rasulullah Shallalhu Alaihi Wassalam yang berbunyi :
Dari Ma'qil bin Yasa, Nabi Shalallahu Alaihi Wasalam bersabda :
“Sesungguhnya ditusuknya kepala salah seorang diantara kamu dengan jarum dan besi itu lebih baik daripadanya ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya”
(HR. Thabrani dan Baihaqi)




“Ya Allah :'(
Takut kak”
Nada memotong pembicaraanku sambil memelukku


“Tapi kak, jika kita tidak pegangan tangan, tidak pelukan, tidak ciuman, pokoknya tidakk ngapa-ngapaenlah, itu dosa ga ??”
Tanyanya penasaran



“yah, itu namanya tidak pacaran dund dee,
bahkan tidak kenal mungkin ^^”
jawabku sambil guyon



“Tapi ini pacaran kak ?? komunikasi lewat hape gitu loh ka ???”



“Ohh^^ yang jelas dund de kalo bertanya”
jawabku sambil tertawa kecil



“Tidak pegangan tangan, tidak dekat-dekatan, tidak pelukan,
Hanya lewat hape atau jejaring sosial ?
Lalu apa kabar dengan hati ?
Apa kabar juga dengan Zina hati ??
Apa bisa kita elakkan ??
Seringnya interaksi dengan lawan jenis yang bukan Mahram itu juga bisa membuat ladang dosa bagi kita,
Apalagi kita ini wanita, yang sangat sensitif
Disanjung sedikit saja ke GeeRan
Di perhatikan dikit aja kesenangan dan salah tingkah”




“kak, zina hati apa ?”
Tanya nada semakin penasaran



“Zina hati itu salah satu bagian dari Zina de
Yaitu memikirkan secara berlebihan seseorang yang tidak seharusnya di pikirkan
Bahkan sampai melebihi pemikiran kita terhadap Sang Maha Segala-galanya”



“jadi itu dosa juga ka ?”
Tanyanya



“iyaaa dund de, sama sama zina kan ??”



“Jadi selama ini nada udah berdosa kak ??”
Tanyanya sambil bersandarr di pundakku



“Tidak ada manusia yang tidak pernah melakukan dosa de
Yang terpenting dalam hidup ini adalah kita mampu menyadari kesalahan kita dan bertaubat dengan sungguh-sungguh dan belajar untuk tetap istiqomah dalam kebaikan itu
Artinya tidak melakukan kesalahan itu lagi,
Dan itu lah yang dini lai Allah”
Jawabku panjang lebar




Aku lihat air bening itu kembali jatuh dipelupuk matanya



Tuhan, semoga air mata itu adalah air mata penyesalan darinya.,.



“Nada sayang, KETIKA KITA SUDAH MENGETAHUI DAN MENDENGAR ATURAN YANG BENAR, YANG BISA KITA LAKUKAN HANYA BERTAQWA DEK,
Nada sudah tau kan hukumnya ?
Nah, karena sudah tau berusahalah untuk menjalankannya :)”




Nada memelukku erat…




**z@g**




Keesokan paginya,
Betapa terkejutnya aku dan mama yang saat itu lagi menikmati sarapan pagi dihalaman belakang

“Assalamualaikum kak nisa”
Sapanya sambil mencium keningku



“Assalamualaikum mama”
sapanya kepada mama dan mencium kening mama



“Wa'alaikum salam warahmatullah wabaraktuh”
Jawabku dan mama dengan masih memandang heran kepadanya


“Subhanallah, nada kah ini ?”
Tanya ku tak percaya



“iyaa kak, emang kenapa ??”
Jawab nada sambil duduk di kursi makan,
Setelah Gamis Merah jambu dan jilbab warna merah jambu tua membuatnya seperti bidadari


“istiqomah yah sayang”
jawabku padanya



“Bantu nada yah kak”
jawabnya sambiil memegang tanganku



“Insya Allah sayang…”

Dan kami bertiga pun berpelukan dimeja makan



-The End-


Wahai Sahabat Allah menyukai Amalan yang sedikit namun istiqomah :)
Semoga Engkau Tetap Istiqomah adek sekaligus Sahabat Kecilku ^_^







***
Referensi :
Nisa, Medan 15 Desember 2011
Selasa | 17 Januari 2012
Oleh Yulianna PS |
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar