Sabtu, 27 April 2013

Biografi Ustadz Jefry Al Buchori






~*~  KISAH BIOGRAFI USTAD JEFRY AL BUCHORI  ~*~


Bismillahir-Rahmaanir-Rahim …

*** MANTAN PECANDU YANG TOBAT YANG MENJADI USTAD YANG TERKENAL ...

Ustadz ganteng ini laris diminta berdakwah

Perjalanan hidup Jeffry Al Buchori sungguh dahsyat
Penuh gejolak dan tikungan tajam

Proses pergulatan yang luar biasa ia alami sampai ia menemukan kehidupan yang tenang dan menenteramkan

Simak kisahnya yang sangat memikat


* * oOo * *


Sebetulnya aku tidak ingin bercerita banyak tentang masa laluku
Maklum, masa laluku sangat kelam
Namun, setelah kupikir, siapa tahu perjalanan hidupku ini bisa menjadi pelajaran bagi orang lain

Baiklah, aku bersedia membagi pengalaman hidupku pada para pembaca
Insya Allah, ada gunanya

Aku lahir dengan nama Jeffry Al Buchori Modal pada 12 April 1973 di Jakarta
Waktu aku lahir, keluargaku memang sudah menetap di Jakarta

Aku lahir sebagai anak tengah, maksudku anak ke-3 dari 5 bersaudara
Tiga saudara kandungku laki-laki, dan si bungsu adalah perempuan

Layaknya bersaudara, hubungan kami berlima cukup dekat
Sekadar bertengkar, sih, wajar saja
Apalagi, jarak usia kami tidak berjauhan

Apih (panggilan Jefri untuk ayahnya, Red.), M. Ismail Modal, adalah pria bertubuh tinggi besar asli Ambon,
Sedangkan Umi, begitu aku biasa memanggil ibu, Tatu Mulyana asli Banten


Apih mendidik kami berlima dengan sangat keras
Tapi, kalau tidak begitu, aku tidak akan merasakan manfaat seperti sekarang
Kalau kami sampai lupa salat atau mengaji,
Waaahhh, jangan ditanya hukuman yang akan diberikan Apih

Dalam hal agama, Apih dan Umi memang mendidik kami secara ketat
Namun, sebetulnya Umi adalah seorang ibu yang amat sabar dan lembut dalam menghadapi anak-anaknya

Apih pun orang yang selalu bersikap obyektif
Dia akan membela keluarganya mati-matian bila memang keluarganya yang benar
Sebaliknya dia tidak segan-segan menyalahkan kami bila memang berbuat salah


Berada di lingkungan keluarga yang taat agama membuatku menyukai pelajaran agama
Sewaktu kelas 5 SD, aku pernah ikut kejuaraan MTQ sampai tingkat provinsi

Selain agama, pelajaran yang juga kusukai adalah kesenian
Entah mengapa, aku suka sekali tampil di depan orang banyak

Oh ya, setelah kenaikan kelas, dari kelas 3 aku langsung melompat ke kelas 5
Jadilah aku sekelas dengan kakakku yang kedua



*** BERKEPRIBADIAN GANDA ...

Lulus SD, Apih memasukkanku dan kedua kakakku ke sebuah pesantren modern di Balaraja, Tangerang
Beliau ingin kami mendalami pelajaran agama

Rupanya tidak semua keinginannya bersambut, semua ini karena kenakalanku
Orang bilang, anak tengah biasanya agak nakal

Aku tidak tahu ungkapan itu benar atau tidak
Yang jelas hal itu berlaku padaku
Sebagai anak tengah, aku sering membuat orang tua kesal

Di pesantren, aku sering berulah
Salah satu kenalakanku, di saat yang lain salat, aku diam-diam tidur
Kenakalan lain, kabur dari pesantren untuk main atau nonton di bioskop adalah hal biasa
Sebagai hukumannya, kepalaku sering dibotaki
Tapi, tetap saja aku tak jera
Tampaknya aku seperti punya kepribadian ganda, ya

Di satu sisi aku nakal, di sisi lain keinginan untuk melantunkan ayat-ayat suci begitu kuat
Tiap ada kegiatan keagamaan, aku selalu terlibat

Bersama kedua kakakku, aku juga pernah membuat drama tanpa naskah berjudul Kembali Ke Jalan Allah yang diperlombakan di pesantren
Ternyata karya kami itu dinilai sebagai drama terbaik se-pesantren
Bahkan, aku juga juara lomba azan, lomba MTQ, dan qasidah
Akan tetapi, entah kenapa, aku juga tak pernah ketinggalan dalam kenakalan


Tinggal dalam lingkungan pesantren, kelakuan burukku bukannya berkurang, malah makin menjadi
Puncaknya, aku sudah bosan bersekolah di pesantren
Akhirnya, hanya empat tahun aku di pesantren

Dua tahun sebelum menamatkan pelajaran, aku keluar
Lalu, Apih memasukkanku ke sekolah aliyah (setingkat SMA, Red.)

Rupanya keluar dari pesantren tidak membuatku lebih baik
Aku yang mulai beranjak remaja justru jadi makin nakal



*** KENAL DUNIA MALAM ...

Memang, sih, tiap ada acara keagamaan aku tak pernah ketinggalan
Namun, aku juga selalu mau bila ada teman mengajak ke kantin sekolah
Bukan untuk jajan, tapi memakai narkoba!

Aku juga sering kabur dan pergi tanpa tujuan yang jelas
Ya, aku seperti burung lepas dari sangkar, terbang tak terkendali

Masa SMA memang suram bagiku
Masa yang tak pernah lengkap
Maksudnya, aku tak punya teman sebaya

Kenapa? Ya, meski usiaku masih 15 tahun
Aku bergaul dengan pemuda berusia 20 tahunan
Pacaran pun dengan yang lebih tua

Di sekolah ini, aku hanya bertahan setahun
Pindah ke SMA lain,
keseharianku tak jauh berbeda
Malah makin parah

Dari perkenalan dengan beberapa teman, aku mengenal petualangan baru
Umur 16 tahun, aku mulai kenal dunia malam
Aku masuk sekolah hanya saat ujian

Buatku, yang penting lulus
Aku lebih suka mendatangi diskotek untuk menari

Terus terang, aku memang tertarik pada tarian di diskotek
Tiap ke sana, diam-diam aku selalu mempelajari gerakan orang-orang yang nge-dance
Lalu kutirukan

Aku jadi seorang penari, bertualang dari satu diskotek ke diskotek lain
Tenggelam dalam dunia malam

Saat ada lomba dance, aku mencoba ikut
Usahaku tak sia-sia

Beberapa kali aku berhasil memboyong piala ke rumah sebagai the best dancer
Selain itu, aku juga berhasil jadi penari di Dufan pada tahun 1990
Meski hanya selama setahun

Sampai sekarang masih banyak temanku yang jadi penari di sana
Aku juga pernah jadi foto model, bahkan ikut fashion show di diskotek

Mungkin waktu itu aku merasa sangat cakep, ya
Tapi menurutku, kegiatan-kegiatan itu masih positif
Meski terkadang aku suka minu
Dengan segala kebengalanku, tahun 1990 aku berhasil lulus SMA



*** MAIN SINETRON ...

Aku mengalami masa yang menurutku paling dahsyat setelah tamat SMA
Ceritanya salah seorang teman penari, memperkenalkanku pada Aditya Gumai yang saat itu aktif di dunia seni peran

Dari Aditya aku mengenal dunia akting
Waktu itu, kami masih latihan menari di Taman Ismail Marzuki
Saat latihan pindah ke Gedung Pemuda di Senayan, mulailah aku main sinetron

Mulanya aku hanya mengamati para pemain yang sedang syuting, sambil diam-diam belajar
Aku memang suka mencuri ilmu

Waktu tidur di kos salah satu temanku di dekat kampus Institut Kesenian Jakarta
Aku sering mencuri ilmu juga dari para mahasiswa

Kalau mereka sedang kuliah atau praktik, aku sering mengamati mereka
Nah, ketika para pemain sinetron sedang latihan, terkadang aku menggantikan salah satunya

Ternyata aku ditertawakan
Karena pada dasarnya aku orang yang enggak suka diperlakukan seperti itu, aku malah jadi terpacu

Aku makin giat berlatih akting secara otodidak
Akhirnya, saat yang senior belum juga dapat giliran main,
Aku sudah mendapat peran

Aku diajak Aditya main sinetron
Waktu dikasting, aku berhasil mendapat peran
Tahun 1990, aku main sinetron Pendekar Halilintar

Saat itu, sinetron masih dipandang sebelah mata oleh bintang film
Namun, Apih mati-matian menentangku

Kenapa? Rupanya Apih tahu persis seperti apa lingkungan dunia film
Dulu, beliau juga pernah main film action, antara lain Macan Terbang dan Pukulan Berantai
Dari beliaulah aku menuruni darah seni


Ditentang Apih tak membuat langkahku surut
Mungkin jalan hidupku memang harus begini
Tak satu pun larangan Apih yang mampir ke otakku untuk kujadikan bahan pikiran

Nasihat Apih tak lagi kudengarkan
Tawaran untuk main sinetron yang berdatangan membuatku makin yakin, inilah yang kucari

Aku tak mau menuruti keinginan orang tua karena merasa diriku benar
Akhirnya konflik antara aku dan orang tuaku pecah

Sebagai bentuk perlawananku pada orang tua, aku tak pernah pulang ke rumah
Tidur berpindah-pindah di rumah teman
Rambut juga kupanjangkan

Aku seperti tak punya orang tua
Bahkan, tak pernah terlintas dalam benakku bahwa suatu hari mereka akan pulang ke haribaan
Yang kupikirkan hanya kesenangan dan egoku semata

Pada saat bersamaan, karierku di dunia seni peran terus melaju
Aku semakin mendapatkan keasyikan

Setelah itu, aku mendapat peran dalam sinetron drama Sayap Patah yang juga dibintangi Dien Novita, Ratu Tria, dan almarhum WD Mochtar

Aku semakin merasa pilihanku tak salah setelah dinobatkan sebagai Pemeran Pria Terbaik dalam Sepekan Sinetron Remaja yang diadakan TVRI tahun 1991

Aku bangga bukan main, karena merasa menang dari orang tua
Kesombonganku makin menjadi
Aku makin merasa inilah yang terbaik buatku, ketimbang pilihan orangtuaku



*** “DI KABAH, KUMINTA AMPUNAN ALLAH” ...

Tawaran main sinetron berdatangan menghampiri Jeffry
Seiring dengan itu, aku makin tenggelam dalam dunianya yang kelam

Sejak kenal sinetron, aku makin menyukai dunia akting
Aku tak peduli meski Apih menentangku
Namun, belakangan aku paham, di balik ketidak setujuannya
Sebetulnya orangtuaku menyimpan rasa bangga

Orang tua cerita, mereka sedang ke Tanah Suci membawa rombongan ibadah haji saat sinetron Sayap Patah yang kumainkan ditayangkan

Ternyata, mereka nonton sinetronku
Komentar mereka membanggakanku

Mereka mengakui, ternyata aku bisa berprestasi
Setelah itu, aku mendapat berbagai tawaran main, antara lain sinetron

Sebening Kasih, Opera Tiga Jaman, dan Kerinduan
Selain namaku makin mencuat, rezeki juga terus mengalir
Namun, aku malah jadi lupa diri

Ketenaran tidak penting buatku
Yang penting menikmati hidup

Dunia malam terus kugeluti
Kalau ke diskotek, aku tak lupa mengonsumsi narkoba
Bahkan, untuk urusan yang satu ini, aku bisa dibilang tamak

Biasanya, aku meminum satu pil dulu
Kalau kurasa belum “on”, kuminum satu lagi
Begitu seterusnya

Akhirnya, aku jadi sangat mabuk
Pandanganku pun jadi kabur
Mau melihat arloji di tangan saja, aku harus mendekatkannya ke wajahku, sambil menggoyang-goyangkan kepala dan membelalakkan mata supaya bisa melihat dengan lebih jelas
Parah, ya? Begitulah kebandelanku terus berlangsung



*** KECANDUAN KIAN PARAH

Suatu hari di tahun 1992, Apih meninggal karena sakit
Aku menyesal bukan main karena selama ini selalu mengabaikan nasihat Apih

Menjelang kepergiannya, aku berdiri di samping tempat tidurnya di rumah sakit sambil menangis
Melihatku seperti itu, Apih mengatakan,
"Laki-laki tak boleh menangis, laki-laki pantang keluar air mata"

Bayangkan, bahkan di saat-saat terakhirnya pun Apih tetap menunjukkan sikapnya yang penuh kasih padaku yang durhaka ini


Sore itu aku dimintanya pulang ke rumah dan beliau memberiku ongkos
Aku menurut
Begitu aku pulang, Allah mengambilnya

Aku syok berat
Saat Apih dimakamkan, aku turun ke liang lahat dan memeluk jasadnya

Aku tak mau beranjak meski makam akan ditutup
Aku tak mau melepas kepergiannya
Aku menyesali perbuatanku

Selama Apih masih hidup, aku tak pernah mau mendengarkan ucapannya
Sejak itu, Umi membesarkan kami berlima

Hidupku terus berjalan
Bukan ke arah yang baik, namun aku kembali ke masa seperti dulu
Penyesalan yang sebelumnya begitu menghantuiku karena ditinggal Apih, seolah lenyap

Kebandelanku bahkan makin menjadi sepeninggal Apih
Kesombonganku juga lebih besar dari sebelumnya karena merasa berprestasi dan punya uang banyak

Tak seorangpun kudengarkan lagi nasihatnya
Ketika temanku menasihati, aku mencibir

Siapa dia sampai aku harus mendengarkan ucapannya?
Ucapan orangtua saja tak kugubris
Aku tenggelam dalam duniaku sendiri dan jadi pecandu narkoba

Waktu itu, aku beralasan karena ada masalah di rumah
Padahal, sebetulnya alasan apa pun, termasuk broken home atau teman, tidak bisa dijadikan alasan

Diri sendirilah alasannya, karena bagaimana pun, kita lah yang menentukan semua yang terjadi pada diri kita
Jadi, tidak perlu membawa-bawa orang lain atau keadaan
Namun, kesadaran seperti ini mana mungkin muncul pada diriku yang waktu itu sangat arogan?

Aku makin jauh dari Tuhan
Padahal, sebelah rumahku ada masjid
Ketika orang berpuasa di bulan Ramadan pun, aku tetap melakukan kemaksiatan

Lalu, saat Lebaran tiba dan orang-orang sibuk bertakbir
Aku malah sibuk mencari celah waktu dan tempat di mana aku bisa berbuat maksiat

Semua ilmu agama yang pernah kupelajari dan kemampuan membaca Quran seperti hilang
Akal sehatku seperti hilang


Kecanduanku pada narkoba juga makin parah
Bahkan sampai mengalami over dosis dan aku hampir mati
Kejahatan demi kejahatan moral terus kulakukan



*** NAMA DICORET ...

Tak perlu aku menceritakan detail tentang kejahatan yang kulakukan
Yang jelas, suatu hari aku merasa menderita karena ketakutan setelah melakukan sebuah perbuatan

Aku benar-benar ketakutan!
Aku jadi gampang curiga pada siapa saja
Aku selalu berburuk sangka pada apa pun

Kesombonganku pada uang dan prestasi lenyap digantikan ketakutan
Yang kulakukan setiap hari adalah berdiam diri di kamar, dengan selalu berpikiran bahwa setiap orang yang datang akan membunuhku

Aku sibuk mengintip dari bawah pintu, siapa tahu ada orang datang untuk membunuhku
Telingaku jadi sangat sensitif
Aku sering merasa mendengar ada orang sedang berjalan di atap rumah ingin membunuhku
Aku tersiksa selama berhari-hari, berminggu-minggu, bahkan berbulan-bulan

Orang-orang mengatakan, aku sudah gila
Pada saat bersamaan, kecanduanku pada narkoba membuatku termasuk dalam daftar hitam dunia sinetron.

amaku dicoret
Tak ada lagi yang mau memakaiku sebagai pemain
Selain itu, cewek-cewek yang ada di dekatku juga menjauh


Dulu aku termasuk playboy
Di saat aku sendiri, ada Umi yang selama ini sudah sangat sering kusakiti hatinya

Umi tetap menyayangiku dengan cintanya yang besar
Seburuk apa pun orang berkomentar tentang aku
Hati Umi tetap baik dan sabar

Air matanya tak pernah kering untuk mendoakan anak-anaknya
Terutama aku agar berubah jadi lebih baik

Doa tulus Umi dikabulkan Allah
Sungguh luar biasa, Allah menunjukkan kebaikan-Nya padaku

Allah memberiku kesempatan untuk bertobat
Kesadaran ini muncul lewat suatu proses yang begitu mencekamku



*** DIAJAK UMI UMRAH ...

Sungguh, aku merasa sangat ketakutan ketika suatu hari bermimpi melihat jasadku sendiri dalam kain kafan
Antara sadar dan tidak, aku terpana sambil bertanya pada diri sendiri

Benarkah itu jasadku?
Aku juga disiksa habis-habisan
Begitulah, setiap tidur aku selalu bermimpi kejadian yang menyeramkan

Dalam tidur, yang kudapat hanya penderitaan
Aku jadi takut tidur

Aku takut mimpi-mimpi itu datang lagi
Aku juga jadi takut mati
Padahal dulu aku sempat menantang maut
Meminta mati datang karena aku tak sanggup lagi bertahan saat ada masalah dengan seorang cewek

Sebetulnya sepele, kan?
Tapi masalah itu kuberat-beratkan sendiri

Rasa takut mati itulah yang akhirnya membuatku sadar
Bahwa ada yang tidak meninggalkanku dalam keadaan seperti ini, yaitu Allah

Aku teringat kembali pada-Nya dan menyesali semua perbuatanku selama ini
Pelan-pelan, keadaanku membaik

Kesadaran-kesadaran itu datang kembali
Aku menemui Umi, bersimpuh meminta maaf atas semua dosa yang kulakukan

Umi memang luar biasa
Betapa pun sudah kukecewakan demikian rupa
Beliau tetap menyayangi dan memaafkanku

Umi lalu mengajakku berumrah
Dengan kondisiku yang masih labil dan rapuh
Kami berangkat ke Tanah Suci

Kali ini aku berniat sembuh dan kembali ke jalan Allah
Di sana, aku mengalami beberapa peristiwa yang membuatku sadar pada dosa-dosaku sebelumnya

Usai salat Jumat di Madinah,
Umi mengajakku ke Raudhoh

Aku tak tahu apa itu Raudhoh, tapi kuikuti saja
Umi terus meminta ampunan pada Allah
Aku lalu keluar, berjalan menuju makam Nabi Muhammad

Aku bersalawat
Begitu keluar dari pintu masjid, rasanya seperti ada yang menarikku

Aku mencoba berjalan sekuat tenaga, tapi tak bisa
Kekuatan itu rasanya sangat besar

Aku lalu bersandar pada tembok
Air mataku yang dulu tak pernah keluar, kini mengalir deras
Aku menyesali dosa-dosaku, dan berjanji tak akan melakukan lagi semua itu

Bagai sebuah film yang sedang diputar
Semua dosa yang pernah kulakukan terbayang jelas di pelupuk mataku silih berganti
Mulai dari yang kecil sampai yang besar

Tiba-tiba dari mulutku keluar kalimat permintaan ampunan pada Allah
Di Mekkah, di hadapan Kabah
Aku merapatkan badan pada dindingnya

Aku bersandar, menengadahkan tangan memohon ampun karena terlalu banyak dosa yang kulakukan
Seandainya sepulang dari Tanah Suci ini melakukan dosa lagi
Aku minta pada Allah untuk mencabut saja nyawaku
Namun, seandainya punya manfaat untuk orang lain
Aku minta disembuhkan

Aku yang dulu angkuh, sekarang tak berdaya
Setelah pulang beribadah, aku membaik

Aku mencoba bertahan dalam kondisi bertobat itu, tapi ternyata sulit luar biasa



*** BIDADARI CANTIK JADI PEMBANGKIT HIDUP ...

Setelah berkali-kali jatuh-bangun
Akhirnya Jeffry kembali dekat pada agama

Kasih sayang kekasih yang akhirnya menjadi istrinya ikut menjadi pembangkit semangatnya
Perjuangannya menjadi ustaz cukup berat sampai akhirnya ia sukses jadi penceramah

Sepulang umrah, aku mencoba hidup lurus
Namun, lagi-lagi aku tergoda

Suatu malam, aku dan teman-teman berencana nonton jazz di Ancol
Aku memperingatkan mereka untuk tidak bawa narkoba, karena kami sudah sepakat untuk berhenti memakai

Ternyata, salah satu temanku masih saja membawa cimeng
Apesnya, kami dirazia polisi di depan Hailai
Teman-temanku yang lain kabur
Tinggallah aku, temanku yang membawa cimeng, dan satu teman lain

Aku sulit kabur karena mobil yang kami pakai adalah mobilku
Akhirnya kami bertiga dibawa ke kantor polisi dan ditahan

Aku dilepas karena tak terbukti membawa
Kucoba telepon Umi untuk menjelaskan masalah ini
Tapi Umi tak mau menerima teleponku

Si penerima telepon malah diminta Umi untuk mengatakan
Beliau tak punya anak bernama Jeffry

Hatiku tercabik-cabik
Pedih rasanya tak diakui sebagai anak oleh Umi
Kuakui, pastilah hati Umi sudah sedemikian sakitnya

Bayangkan, aku yang sebelumnya sudah mengaku bertobat, malah kembali memilih jalan yang salah
Meski aku sudah bersumpah demi Tuhan tidak memakai narkoba lagi
Umi tak percaya lagi
Itulah puncak kemarahan Umi


Sungguh bersyukur, Allah masih berkenan menolongku
Datang seorang gadis cantik dalam hidupku
Ia mau menerimaku apa adanya
Sebelumnya, banyak gadis meninggalkanku sehingga aku merasa sebatang kara dalam cinta

Gadis bernama Pipik Dian Irawati ini seorang model sampul sebuah majalah remaja tahun 1995, asal Semarang



*** CUEK SAAT PACARAN ...
(Berikut ini adalah penuturan Pipik)

Aku pertama kali melihatnya sedang makan nasi goreng di Menteng sekitar tahun 1996 – 1997
Rambutnya gondrong

Waktu itu, aku bersama Gugun Gondrong
Setahuku, Jeffry adalah pemain sinetron Kerinduan, karena aku mengikuti ceritanya

Aku ingin berkenalan dengannya, tapi Gugun melarangku
Tak tahunya, waktu buka puasa bersama di rumah Pontjo Sutowo
Aku bertemu lagi dengannya

Rambutnya sudah dipotong pendek
Aku nekat berkenalan

Kami mulai dekat dan saling menelepon
Aku enggak tahu kapan kami resmi pacaran, karena enggak pernah “jadian”
Dia juga tak pernah menyatakan cinta

Waktu pacaran, dia cuek setengah mati
Awalnya, semangatnya boleh juga
Pertama kami pergi bareng, dia datang ke rumah di Kebon Jeruk

Di tengah hujan deras dari rumahnya di Mangga Dua
Jeffry naik taksi dengan memakai jins dan sepatu bot
Ia yang hanya bawa uang Rp 50 ribu, mengajakku nonton di Mal Taman Anggrek

Di dalam bioskop, kami seperti nonton sendiri-sendiri
Dia diam saja selama nonton
Sejak itu, kami sering jalan bareng, karena kami memang hobi nonton dan makan

Semakin dekat dengannya, aku makin tahu ternyata dia pemakai narkoba kelas berat
Teman-temanku mulai bertanya, mengapa aku mau berpacaran dengannya

Aku sendiri tak tahu persis alasannya
Mungkin rasa sayang yang sudah terlanjur muncul dalam hati yang membuatku mau bertahan
Hatiku terenyuh dan tak mau meninggalkan dia sendiri

Tentu saja keluargaku tak ada yang tahu
Karena sengaja kusembunyikan
Mungkin mereka baru tahu sekarang
Setelah membaca kisah hidupnya di berbagai media

Sementara itu, aku sibuk tur keluar kota sebagai model
Sehingga kami sering tak ketemu
Akhirnya kami putus

Waktu akhirnya ketemu lagi, ternyata dia sudah punya pacar lagi
Karena masih sayang, aku sering membawakannya hadiah dan memberi perhatian

Setelah Jeffry putus dari pacarnya
Kami kembali bersatu ^_^



*** JUALAN KUE ...

Pipik sangat berarti buatku
Dia mengerti, peduli dan perhatian padaku
Padahal, aku sempat hampir menikah dengan orang lain

Ternyata Allah sayang padaku
Allah menunjukkan, wanita yang nyaris kunikahi itu bukan untukku
Pipik bagai bidadari yang datang dengan cinta yang besar
Ia memberi keyakinan, menikah dengannya akan membawa perubahan besar dalam hidupku

Aku mendatangi Umi dan minta izin untuk menikah
Luar biasa, Umi tetap menerimaku dengan segala kasih sayangnya

Sambil menangis, Umi mengizinkanku menikah
Aku sendiri terbilang nekat
Sebab, waktu itu aku tak punya-apa

Badan pun kurus kering, dengan ata belok, dan penyakit paranoid yang kuderita tak kunjung sembuh
Bahkan, pekerjaan pun aku tak punya

Untuk menghindari maksiat, kami menikah di bawah tangan pada tahun 1999
Teman-temanku yang sekarang sudah meninggal karena over dosis, sempat menghadiri pernikahanku
Setelah itu, kami tinggal di rumah Umi

Sekitar 4 – 5 bulan setelah itu, kami menikah secara resmi di Semarang
Namun, menikah rupanya tak cukup menghentikan kebandelanku
Istriku pun merasakan getahnya

Aku pernah memakai narkoba di depannya, dan menggunakan uangnya untuk membeli barang haram tersebut

Kesulitan lain, aku dan Pipik sama-sama enganggur
Pernah kami mencoba berdagang ku

Malam hari kami menggoreng kacang, esok paginya bikin kue isi kacang dan susu
Lalu kami titipkan ke toko kue
Tapi mungkin rezeki kami bukan di situ
Kue yang kami buat hanya laku beberapa buah

Dalam sehari kami hanya membawa pulang Rp 200 – 300
Akhirnya kami berhenti berjualan kue

Kehidupan kami selanjutnya kami jalani dengan penuh perjuangan sekaligus kesabaran



*** MAKAN SEPIRING BERDUA ...

(Kesetiaan Pipik begitu luar biasa)

Perasaan sayang yang sangat kuat membuatku mantap menikah dengannya
Aku tak peduli lagi meski dia pecandu
Bahkan pernah mengalami over dosis dan hampir gila karena paranoidnya

Aku banyak mengalami hal-hal luar biasa dengannya
Kalau tidak sabar, mungkin aku sudah tidak bersamanya lagi

Awal menikah, kami tinggal di rumah Umi
Meski hidup seadanya, beliaulah yang membiayai hidup kami

Aku dan Jeffry tak jarang makan sepiring berdua
Karena memang benar-benar tak ada yang bisa dimaka

Berat rasanya jadi istri dari suami penganggur
Apalagi setelah menikah aku tidak lagi bekerja
Tapi aku yakin, Allah tidak mungkin memberikan cobaan pada umat-Nya melebihi
kemampuannya
Aku yakin, pasti ada sesuatu yang akan diberikan Allah padaku

Beruntung, Umi sangat sayang padaku
Aku sendiri tak jera memberi masukan padanya untuk mengubah hidup
Kami sama-sama saling belajar menerima kelebihan dan kekurangan satu sama lain

Pelan-pelan, hidupnya mulai berubah menjadi lebih baik
Terutama setelah aku hamil
Mungkin dia sendiri sudah capek dengan kehidupannya yang seperti itu



*** HIDUP DI JALAN ALLAH ...

Pelan-pelan, aku kembali dekat pada agama
Perubahan besar terjadi dalam hidupku pada tahun 2000
Kala itu, Fathul Hayat, kakak keduaku yang setengah tahun silam meninggal karena kanker otak, memintaku menggantikannya memberi khotbah Jumat di Mangga Dua

Pada waktu bersamaan, dia diminta menjadi imam besar di Singapura
Fathul memang seorang pendakwah
Selama dia di Singapura, semua jadwal ceramahnya diberikan padaku

Pertama kali ceramah, aku mendapat honor Rp 35 ribu
Uang dalam amplop itu kuserahkan pada Pipik

Kukatakan padanya, ini uang halal pertama yang bisa kuberikan padanya
Kami berpelukan sambil bertangisan

Selanjutnya, kakakku memintaku untuk mulai menjadi ustaz
Inilah jalan hidup yang kemudian kupilih

Betapa indah hidup di jalan Allah
Aku mulai berceramah dan diundang ke acara seminar narkoba di berbagai tempat
Namun, perjuanganku tak semudah membalik telapak tangan

Tak semua orang mau mendengarkan ceramahku karena aku mantan pemakai narkoba
Tapi aku mencoba sabar
.
Alhamdulillah, makin lama ceramahku makin bisa diterima banyak orang
Bahkan sekarang, aku banyak diundang untuk ceramah di mana-mana
Termasuk di luar kota dan stasiun teve

Aku bersyukur bisa diterima semua kalangan
Aku pun ingin berdakwah untuk siapa saja
Aku ingin punya majelis taklim yang jemaahnya waria
Mereka 'ka juga punya hak untuk mendapatkan dakwah

Kebahagiaan kami bertambah ketika tahun 2000 itu
Llahir anak pertama kami, Adiba Kanza Az-Zahra

Dua tahun kemudian, anak kedua Mohammad Abidzan Algifari juga hadir di tengah kami
Mereka, juga istriku, adalah inspirasi dan kekuatan dakwahku
Kehidupan kami makin lengkap rasanya

Sampai sekarang, aku masih terus berproses berusaha menjadi orang yang lebih baik
Semoga, kisahku ini bisa jadi bahan pertimbangan yang baik untuk menjalani hidup

Pesanku, cintailah Tuhan dan orangtuamu
Serta pilihlah teman yang baik



* * oOo  * *


Ustad Jeffry Al Buchori : Ustad Gaul
Bersahaja dan kini telah menutup usia
Begitu disayangnya beliau
Hingga begitu cepatnya ALLAH memenggilnya untuk bersegera berada disisi-Nya


***


Walaupun...
 “KUBUR LAIN-LAIN
DOSA LAIN- LAIN
SIKSA NERAKA LAIN-LAIN”

Tapi INGATLAH...!!!
Yang memandikan jenazah kita "ORANG LAIN"
Yang sembahyang jenazah kita "ORANG LAIN"
Yang mengkapankan jenazah kita "ORANG LAIN"
Yang mengebumikan jenazah kita "ORANG LAIN"
Yang membacakan yasin di pusara kita "ORANG LAIN"
Yang bersedih di atas kematian kita juga melibatkan "ORANG LAIN"

Jadi jangan menyusahkan "ORANG LAIN" dengan sikap kita yang "TIDAK DISENANGI ORANG LAIN"
^_^ !!

Intinya Jangan Takabur ... Jangan Sombong
Karena kita hidup tidak dapat berdiri sendiri


***


Status terakhir Alm.Ustad Jeffri akun 'twitter

“Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yang namanya titik jenuh
Dan pada saat itu... Kembali adalah yang terbaik
Kembali pada siapa..??? Kepada “DIA” pastinya
Bismika Allahumma ahya wa amuut.."


"Kiamat sudah dekat..
Orang-orang sholeh Allah hilangkan dari muka bumi
Wanita-wanita sudah tidak ada kata malu lagi mengumbar auratnya
Dosapun dianggap biasa saja
Ampuni kami yaa Allah..."


***
Subhanallah Wabihamdihi Subhanakallahum ma Wabihamdika
Asyhadu Allailaaha Illa Anta Astaghfiruka Wa'atuubu Ilaik ...

Semoga bermanfaat dan Penuh Kebarokahan dari Allah SWT ...
Aamiin ....




***
Referensi :
http://kampungbenar.wordpress.com/biografi-ustad-jefry-mantan-pecandu-yang-tobat-dan-kini-menjadi-ustad-yang-terkenal/
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar