Senin, 22 April 2013

Karena Cintaku Murtad





~*~  KARENA CINTA AKU MURTAD  ~*~



ﺑِــــﺴْﻢِ ﭐﻟﻠَّـــﻪِ ﭐﻟـﺮَّﺣْـﻤٰـﻦِ ﭐﻟﺮَّﺣِﻴــــﻢِ




Aku seorang wanita berusia 27 tahun
2 tahun yang lalu, aku melahirkan seorang anak ke dunia
Hanya saja, mungkin keadaanku sebagai seorang ibu berbeda dengan ibu-ibu yang lain
Mereka senantiasa memandang wajah putra dan putrinya dengan tatapan kasih sayang, bangga dan penuh cinta

Sedangkan aku?
Yang kudapat saat menatap bola matanya adalah kepedihan yang teramat perih
Dari kisi-kisi hati yang tersayat sesal


Sebelum peristiwa pahit itu menyapa dalam hidupku
Kehidupanku yang sederhana senantiasa diliputi oleh ketenangan

Aku bahagia dengan keadaanku, dengan rutinitasku
Setiap hari kujalani dengan hati yang riang sebagai seorang wanita
Kebanggaanku pada kehormatan yang senantiasa kujaga demi satu mimpi mendapatkan keluarga yang bahagia, Suatu saat nanti


Hingga sosok itu hadir menghancurkannya
Peristiwa itu bermula saat aku bekerja sebagai salah satu staf tata usaha disebuah akademi kesehatan di kota Daeng

Aku berkenalan dengan seorang pria yang mengaku bujang
Dia juga bekerja sebagai staf tata usaha di kampus tempatku bekerja
Namun jabatannya lebih tinggi dariku

Seperti kata orang,
“mulanya biasa saja” yah,
Memang semuanya biasa saja

Saling ber-say hello, bercerita, bercanda, bertegur sapa
Sesuatu yang lazim dilakukan oleh sesama pegawai staf,
Apalagi dalam satu kantor


Hingga waktu terus berjalan seiring dengan hubungan kami yang begitu akrab
Semuanya mulai menjadi sesuatu yang tidak biasa lagi

Jujur saja, dalam hal agama, pengetahuanku memang tidak terlalu dalam
Orang mungkin biasa mengatakannya “awam”

Di alam pikiranku, bergaul dengan lawan jenis itu adalah sesuatu yang biasa
Seperti yang terjadi ditengah masyarakat
Apalagi aku dilahirkan dari lingkungan keluarga yang berpendidikan agamanya “biasa-biasa saja”
Tidak mengenal apa itu tarbiyah, ikhtilath, ghibah, dan istilah-istilah yang lainnya

Sebenarnya aku tidak pernah berkeinginan untuk dekat dengannya
Karena pertimbangan beda agama
Dia seorang non-muslim
Namun rayuan demi rayuannya
Perjuangannya mendekatiku
Janji manisnya
Perhatiannya yang berlebihan
Dan tidak henti-henti meski selalu ku tolak dengan cara yang halus
Sedikit demi sedikit meluluhkan hatiku …


Gayung pun bersambut, akhirnya ku terima uluran tangannya
Waktu itu aku tidak berpikir untuk serius
Hanya sekedar pengisi waktu saja
Apalagi dia sudah banyak berkorban untukku
Dan aku merasa kasihan padanya

Waktu itu aku berpikir suatu saat nanti aku akan minta putus
Mudah kan?

Hubungan kami pun berjalan secara rahasia, back street
Untuk menghindari ocehan dan desas-desus penghuni kampus

Seiring dengan waktu yang mengantar kebersamaanku dengannya
Entah mengapa tanpa sadar aku sudah mulai menyukainya, mencintainya

Aku tidak tahu, apa yang telah membuatku begitu tergila-gila kepadanya
Kehidupannya juga sederhana, wajahnya malah dibawah rata-rata
Apa karena rayuannya?
Kelihaiannya mengumbar rayuan gombal, menjadikanku merasa tersanjung dan berbunga-bunga
Seakan-akan akulah wanita yang paling menarik di dunia ini

Di sampingnya aku selalu merasa yang terbaik
Dia sungguh pandai menggombal
Tak pernah ku sangka dan ku duga sebelumnya
Hubunganku dengannya sudah melewati ambang batas moral dan norma agama

Tragedi yang tak mungkin pernah bisa ku lupakan dalam lembaran sejarah hidupku
Aku hamil…
Aku tidak tahu, iblis mana yang merasukiku waktu itu
Mengapa aku bisa menjadi sehina ini?

Mengorbankan sesuatu kepada seseorang yang sebenarnya tidak berhak dan tidak boleh mengusiknya

Aku tidak tahu harus berbuat apa
Aku tidak berani lagi pulang ke kampung dengan corengan hitam di wajahku
Tidak sampai disitu, entah darimana pihak birokrasi kampus mengetahui kehamilanku di luar nikah, yang berujung dengan memecatku

Pihak kampus tidak mengetahui siapa bapak dari bayi yang kukandung
Dia mengancamku dan menyuruhku untuk tutup mulut
Aku tersudut…
Entah mengapa dia sudah begitu menguasai hidupku
Seakan membuatku tak mampu bergerak
Dan aku tidak mengerti, mengapa aku selalu menurut saja pada setiap kata dan perintahnya

Yang bisa kulakukan hanya memohon kepadanya untuk bertanggung jawab atas perbuatannya terhadapku
Ia bersedia menikahiku dengan satu syarat
Aku harus keluar dari Islam dan masuk ke agamanya
Menjadi seorang non-muslim sepertinya

Ternyata orang yang selama ini mencurahkan perhatiannya
Yang kukira tulus untukku…
Adalah seorang MISIONARIS
Istilah ini juga baru kukenal setelah semuanya sudah terlanjur terjadi

Selama ini istilah itu hanya lewat saja di kepalaku
Masuk telinga kiri,
keluarpun juga lewat telinga yang sama

Aku tidak pernah membayangkan, jika aku akan menjadi korbannya
Aku tidak pernah menduga, kalau istilah dan kekhawatiran sebagian kaum muslim tentang misi itu ternyata menimpa kehidupanku


Mirisnya karena aku sudah terlanjur menjadi korbannya
Kakiku sudah sulit dan mungkin tidak bisa lagi aku tarik kembali

Yang ada di kepalaku saat itu bukan lagi tentang aqidahku
Tetapi tentang makhluk kecil yang ada di rahimku
Tentang aib, tentang calon istri bayi yang aku juga mulai mencintainya


Aku tidak ingin menggugurkannya
Ia darahku
Dan aku ingin merasakan desahan nafasnya
Merasakan kaki-kaki kecilnya nanti akan meronta di dalam dekapanku


Otakku sudah buntu
Bagiku sudah tak ada lagi pilihan lain
Aku tidak sanggup menghadapi aib ini sendiri, imanku begitu lemah

Aku tidak mau bayiku terlahir tanpa ayah dan akan dicemooh kelak di tengah masyarakat
Ditambah lagi, siapa yang akan menanggung beban ekonomi kami nanti?
Sedangkan aku sudah dipecat dan menjadi salah satu dari sekian banyak pengangguran yang ada di kota ini


Akhirnya, kuikuti keinginannya
Ku jual akidahku dengan harga yang sangat murah dan tak bernilai

Kulepas jilbab yang selama ini menutup kepalaku
Dan beralih ke agamanya
Murtad dari agama Islam yang benar dan suci
Tapi lagi-lagi, keputusanku itu bukanlah hal yang tepat


Saat ini, meskipun ia sudah berhasil menjadikanku sebagai salah satu korban misinya
ia tengah berusaha mendekati dan mengejar seorang mahasiswi
Tetap di kampus yang sama

Korban misi yang berikutnya…
Aku sama sekali tidak berdaya, aku sangat lemah dan pengecut
Aku selalu ketakutan dengan ancaman-ancaman dan perlakuannya yg keras dan kasar
Aku ketakutan pada kekasaran tangannya yang selalu menyiksa tubuhku

Rasanya perih…
Aku menjadi semakin lemah
Aku tak tahu mengapa harus menjadi seperti ini?
Padahal bisa saja aku lari menjauh dari hidupnya
Tapi lagi-lagi tetap saja aku tidak bisa

Ada yang mengikatku dengannya
Sesuatu yang tidak aku mengerti
Tapi hatiku sedikit lega saat kudengar bahwa mahasiswi itu memiliki sahabat seorang akhwat berjilbab besar yang selalu bersamanya

Akhwat itu pastilah lebih mengerti tentang kristenisasi dan aka memahamkan dirinya
Sehingga mau tidak mau, misionaris yang saat ini sudah menjadi suamiku sulit untuk bisa mendekatinya


Saat kisah ini dituturkan,
Aku masih dalam keadaan seperti ini
Terkatung dalam penderitaan dan penyesalan
Penderitaanku ini mungkin adalah balasan atas dosa besar yang telah ku perbuat

Hanya ini yang bisa kulakukan untuk para calon ibu di manapun berada
Semoga kisahku ini, yang hanya berwujud tinta diatas kertas, dapat dibaca dan dijadikan sebagai pelajaran bagi seluruh perempuan-khususnya para remaja muslimah-
Bahwa misionaris sedang berkeliaran di sekitar kita dengan metode-metodenya yang beragam


Selagi masih sempat,
Belajarlah tentang agama Allah


Jangan tunggu sampai menyesal
seperti keadaanku sekarang


Jangan menunggu sampai kau merasa bingung dengan tindakan apa yang harus kau lakukan saat kehancuran kita sebagai wanita yang gagal mempertahankan kehormatannya menyapa


Selagi muda, belajar dan belajarlah … untuk memperkuat aqidah keislaman yang mulia
Kenalilah mereka dari metode-metode apa saja yang mereka gunakan


Tingkatkan kewaspadaan
Dan tolong sebarkan pada saudarimu yang lain
Agar tidak lagi menjadi tangis penyesalan seperti yang aku alami terhadap mereka
Agar tidak ada lagi terjadi perusakan fitrah terhadap bayi-bayi yang tak berdosa

Jika ibu mereka adalah Islam
Maka insya Allah anaknya juga akan Islam


Habiskan waktumu untuk ilmu, dan jangan kau habiskan untuk mencari-cari trend model terbaru
Berjalan di mall tanpa manfaat atau menghabiskannya di kegelapan malam dengan lelaki yang kau pandang sebagai kekasih


Mereka bukanlah seorang kekasih …,
Tetapi serigala yang ingin menelanmu bulat-bulat


Bacalah buku-buku atau majalah-majalah Islami
Jadilah wanita yang cerdas dan tangguh
Belajarlah dari kesalahan dan kelemahanku
Belajarlah dari penyesalan dan penderitaanku
Sungguh …
Apa yang kualami ini sangatlah menyakitkan
Kau akan merasa ada diantara hidup dan mati
Tak ada lagi senyum ceria
Air matapun mengering
Selagi kau bisa meniti dan merencanakan masa depanmu

Aku hanya bisa bercerita, setidaknya semoga engkau bisa merenungkan barang sedetik
Sekali lagi…
Belajarlah dari hidupku!!!


Dan tolong doakanlah aku
Semoga saja suatu saat nanti keberanian itu akan muncul dalam diriku,
sehingga aku bisa kembali ke jalan-Nya yang benar
Mudah-mudahan Allah mendengar doamu, meski hanya seorang diantaranya



Tolong doakanlah aku barang semenit saja
Karena saat ini, aku benar-benar merasakan ketidakberdayaan sebagai seorang wanita dan sebagai seorang manusia


“Anakku,
Maafkan Ibu karena telah merusak fithrahmu
Cepatlah besar untuk bisa menentukan sendiri jalan hidupmu”

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
“Semua bayi yang dilahirkan dalam keadaan fitrah.
Ibu bapaknyalah yang menjadikannya yahudi, nasrani atau majusi”
(HR. Bukhari)


Dari seorang sahabat,
Cahaya Bintang…
Semoga Allah senantiasa selalu menjagamu
Semoga bermanfaat


***
Referensi :
Minggu | 24 Juli 2005
. Buku KARENA CINTA AKU MURTAD;
Kisah-kisah bertabur hikmah dan insprirasi untuk melewati episode keremajaan kamu
Oleh Suherni Syamsul, Gen! mirqat, hal 1-11 (Jilbab Online)
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar