Senin, 22 April 2013

Kisah Sakaratul Maut







-=*   Sakaratul Maut   *=-




ﺑِــــﺴْﻢِ ﭐﻟﻠَّـــﻪِ ﭐﻟـﺮَّﺣْـﻤٰـﻦِ ﭐﻟﺮَّﺣِﻴــــﻢِ


ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ  ﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ  ﺑﺭﻛﺎ ﺗﻪ




Seperti biasa, sehabis pulang kerja aku tiba di rumah langsung duduk bersantai sambil melepas penat
Sepertinya aku sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung sholat
Sementara anak-anak dan istri sedang berkumpul di ruang tengah, menonton TV

Dalam kelelahan tadi, aku disegarkan dengan adanya angin dingin sepoi-sepoi yang menghembus tepat diwajahku, yang berasal dari kipas angin di ruangan itu


Selang tak berapa lama, samar-samar datang seseorang yg tak tampa wajahnya
Ia berjubah putih, begitu menyilaukan mata dan tiba-tiba sudah berdiri di hadapanku


Aku sangat kaget dengan kedatangannya
Belum sempat diriku bertanya,
“ siapa kamu ?? ”


Tiba-tiba dadaku merasa begitu sesak, Sangatt sesakk !
Bahkan sulit untuk bernafas ...
Namun aku berusaha untuk tetap menghirup udara semampu ku bisa


Yang aku rasakan waktu itu, seperti ada sesuatu yang berjalan secara perlahan dari dalam dadaku …
Terus berjalan…
Ke arah kerongkonganku…

Saaaakittttttttt .…
sakitt ...
sakitt sekali rasanya …
Tak tertahankan

Sampai keluar airmataku, menahan rasa akan sakitnya . . .



Yaa Rabb !!
Ada apa gerangan dengan diriku..... ?!!


Dalam kondisi yang masih sulit bernafas tadi,
benda tadi terus memaksa untuk keluar dari tubuhku …



Akh !
Aaaakkhhgghh ........
Aaaaaaaaakkhhhhgggghhhh …

Kerongkonganku berbunyi
Sakit rasanya, amat teramat sakit

Sungguh … rasa sakit itu begitu sangat menyiksa


Ya Rabb !!
Seolah tak mampu aku menahan benda tadi …


Badanku gemetarr … penuh keringat mengucur deras …

Mataku terbelalak !!


Air mataku seolah tak dapat berhenti


Tangan juga kakiku mengejang sedetik setelah benda itu meninggalkanku


Seketika aku melihat benda tadi dibawa oleh orang misterius itu … pergi
Pergi berlalu, begitu saja …
Hilang dari pandangan


Namun setelah itu …

Aku merasa …
Aku merasa jauh lebih ringan, sehat, segar, cerah…

Tidak seperti biasanya


Namun kejadian selanjutnya,
Aku terheran ... ??


Saat ku lihat istri dan anak-anakku yang sedari tadi ada diruang tengah, tiba-tiba terkejut berhamburan ke arahku ...



Di situ aku melihat ada seseorang yang terbujur kaku, tepat di bawah sofa yang ku duduki tadi



Badannya dingin, Kulitnya membiru



Siapakah dia itu ?????


Mengapa anak-anak dan istriku memeluknya !
Sambil menangis, bercucuran air mata ...


Mereka menjerit... Histeris ...


Terlebih istriku,
Ia seolah tak mau melepaskan orang yang terbujur tadi...


Aku pun terpedaya dan ingin melihat.....


Siapakah dia ...????




Hahh !!?!

Betapa terkejutnya aku,
Ketika wajahnya dibalikkan …


Dia …

Diaaa ……

Dia mirip sekali dengan ku....


Ada apa ini … Ya Allah … ??????



Aku mencoba merangkul bahu istriku,

Menarik tangan istriku …

Tapi aku tak kuasa melakukannya …



Aku mencoba merangkul anak-anakku juga tak berdaya



Aku coba menjelaskan pada istriku, bahwa itu bukanlah aku


Aku mencoba jelaskan kalau, aku masih duduk disini…


Aku mulai berteriak…
Tapi mereka seolah tak mendengarkan aku …

Seolah mereka tak melihatku …

Mereka menghiraukanku …

Mereka mengabaikanku …

Dan mereka terus-menerus menangis ……




Kini aku sadar …

Aku sadar bahwa orang misterius tadi telah membawa roh-ku


Ternyata kini …
Aku telah mati ... ... ...


Aku telah mati. . . .



Yaa Rabb !!
Aku telah meninggalkan mereka …

Tak kuasa aku menangis …
Berteriak ……

Tiiidddaaaaaaaaakkkh !!



Seolah aku masih tak percaya, . . .


Aku tak sanggup meninggalkan mereka


Aku tak kuat, melihat mereka menangisi mayatku



Aku sangat sedih …
Selama hidupku belum banyak yang kulakukan


Aku belum membahagiakan mereka. . . .


Belum banyak yang bisa kulakukan !!


Membahagiakan mereka,
Membimbing mereka, Membuat mereka bangga …


Ya Allah …
Masih adakah kesempatan untukku ??


Tapi waktuku telah habis ……


Masaku telah terlewati …


Aku sudah mencapai ajal pada saat aku terduduk di sofa,
Setelah lelah seharian bekerja



Sungguh … …
Bila aku tahu, aku akan mati, Aku akan membagi waktu,
Kapan harus bekerja, beribadah, untuk keluarga dll.



Aku menyesal …

Aku terlambat menyadarinya …


Aku mati dalam keadaan belum banyak berbuat ibadah



Ya Rabbi …
JIKA kau ijinkan keadaanku masih hidup
Dan masih bisa membaca tulisan ini …

Sungguh . . . .
Sungguh aku amat sangat bahagia

Karena aku MASIH mempunyai waktu untuk bersimpuh,
Mengakui segala dosa dan berbuat kebaikan


Sehingga bilamana maut menjemputku kelak,
Aku telah berada pada keadaan yang lebih siap



“ Cukuplah maut sebagai pelajaran (guru) dan keyakinan sebagai kekayaan“
(HR. Ath-Thabrani)



 Tidak ada sesuatu yang dialami anak Adam dari apa yang diciptakan Allah, lebih berat daripada kematian



“ Baginya, kematian lebih ringan dari apa yang akan dialami sesudahnya”
(HR. Ahmad)



Semoga bermanfaat





***
Referensi :
Kamis | 28 Jul'11 @ 06:21
. Libra's Mobile Blog
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar