Senin, 13 Mei 2013

Dibalik Rok Mini (Dimata Lelaki)






~*~  Dibalik Rok Mini (Di Mata Lelaki)  ~*~




Ya menurut saya,
Beginilah Cara Kasih Tau Wanita Tentang Rok Mini, ^_^


Rok mini sedang "trending"

Soal rok mini ini memang menggelitik

Saya sendiri dalam dilema yang besar

Alasannya,

* karena saya lelaki normal lah

* karena saya belum pernah pakai rok mini,hehe





Sebagai orang berpendidikan,
saya khawatir perspektif saya terhadap rok mini ini menjadi sangat subyektif, dipenuh asumsi dan ngawur

Tapi sebenarnya saya selalu ingin mengajukan pertanyaan kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek diarea publik, demi mendapat sudut pandang yang obyektif dari si pemakai agar saya tidak salah sangka,
Diantaranya :


1.     “Mbak, boleh tau apakah dengan rok mini yang mbak pakai itu, saya (kami) boleh menikmati paha mbak?”


2.     “Kalau boleh, apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya? atau malah risih kalau kami melihatnya?”



3.     “Atau tolong jelaskan kepada kami, bagaimana seharusnya kami boleh menikmati paha mbaknya, biar mbak juga merasa nyaman dan kita bisa sama-sama menikmati, agar saya merasa aman dalam menikmati dan mbaknya nikmat juga dilihati?”



Pertanyaan ini sebenarnya penting ditanyakan sebagai dasar ilmiah untuk mengambil kesimpulan
Tapi belum kesampaian saya tanyakan sampai saat ini


Malu nanyanya dan saya memilih untuk menikmati rok mini tersebut dengan diam-diam,
dengan ETIKA yang saya karang sendiri agar tidak berdampak sosial yang buruk





Ada yang bilang ini soal iman

Iman kuat, rok mini lewat



Saya kira setiap orang beriman yang jujur,
kalau ditanya pasti menjawab akan timbul pikiran bukan-bukan ketika menjumpai perempuan muda berpaha indah memakai rok mini ditempat umum


Tidak usah jauh-jauh, saya sendiri akan mengaku beriman, sholat tidak pernah lewat,
Terkadang juga ngaji…
Tapi rok mini is 0k


Daya tariknya sungguh sering melewati daya tangkal iman




Kalau ada yang bilang
Pikiran situ saja yang jorok”

Duh, ingin sekali saya jawab
Saya sudah susah payah membersihkan pikiran dari yang nggak-nggak, tapi situ lewat sambil menjorok-jorokkan paha, memaksa untuk dilihat”



Soal hak, semua memang punya hak masing-masing


Selama masih berada ditempatnya,
hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain





Contohnya merokok

Saya yakin itu adalah HAK

Tidak seorangpun kecuali keluarga dan orang-orang yang bergantung hidupnya pada perokok boleh melarang orang untuk merokok
Tetapi ketika merokok ditempat umum,
hak itu jadi tidak aman untuk orang lain


Tolong ya mas, merokoknya diruang merokok atau menggunakan helm fullface saja biar asapnya tidak terhirup oleh saya”


Gimana kalau perokok
menjawab
Ya situ saja jangan hirup asap saya kalau memang tidak suka bau asap”


Kira-kira Anda mau langsung mengajak adu hantam, tidak?





Memainkan musik adalah hak

Tetapi ketika bertetangga,
genjrang-genjreng di jam 2 pagi didepan rumah orang,
kira-kira akan membuat tidur orang terganggu tidak?

Gimana kalau ketika ditegur si penggitar menjawab
Tolong ya Bu, Kalau memang tidak suka dengan suara gitar saya,
ibu jangan dengerin suaranya, gitar-gitar saya kok ibu yang repot”

Kira-kira si ibu akan melempar sandal atau tidak?



Kalau bermainnya didalam kamarnya sendiri, di studio musik kedap suara, saya kira volume sebesar apapun tidak akan jadi masalah

Minimal tidak jadi masalah untuk orang lain


Sama jadinya dengan rok mini dan hotpant


Dirumah, rok mini akan menjadi sangat asik, aman dan nyaman buat semuanya

Apalagi dikamar,
tidak pakai rok pun akan semakin menambah suasana jadi lebih SESUATU banget :)

Dan semua orang akan merasa happy dan dijamin aman



Tapi diboncengan sepeda motor, di busway, di jalanan,
Dduuuh biyung …
Please neng, mbak, bu,
kalau sekadar saya yang lihat dijamin akan aman

Karena nafsu dan pikiran saya akan saya manage sedemikian rupa hingga akan hanya meledak tanpa melukai Anda


Tapi kalau yang nafsunya meledak itu lelaki yang sedang sakit parah jiwanya dan tak tau tempat ?





Pemerkosa adalah orang yang sedang sakit jiwanya
Dan kata orang tua,
mencegah lebih mudah dan murah daripada mengobati



Mengobati mereka tetap harus dilakukan karena bisa membahayakan orang lain,
berapapun biaya material dan sosial yang dibutuhkan,
termasuk kita memberi makan mereka dipenjara seumur hidup

Tapi sambil mengobati, akan lebih cerdas, mudah dan murah jika kita semua juga ikut mencegah,
salah satunya dengan tidak mengguanakn rok mini ditempat umum


Masih banyak pilihan busana yang lain, yang tetap menarik (tanpa menggoda) dan pantas


Cara ini pasti lebih murah sebelum ada yang menjadi korban lelaki sakit jiwa

Kecuali, kalau memang rok mini telah menjadi sumber penghasilan pemakainya


Mbak, Teh, Ibu,
Sebagai lelaki, saya selalu mengagumi perempuan

Dalam teori saya,
perempuan itu setiap inchi kulitnya adalah fashion

Karena itu, benang dililit-lilit pun ke beberapa bagian tubuh,
sudah seperti keindahan yang menyeluruh




Perempuan juga sangat ekspresif

Mereka suka bicara, suka berdandan,
suka “MENUNJUKAN” keindahan dirinya


Itu memang kodratnya, dan sedikit ini komentar para lelaki


Kami-kami ini juga sangat ekspresif, tapi berbeda caranya dengan perempuan

“Kami tidak terlalu suka bicara, suka
berdandan, menunjukkan keindahan diri sendiri, tapi langsung bertindak”




Sebagian yang lain, ekspresinya malah tidak terlihat sama sekali, tetapi sesuatu dibalik celananya lah yang langsung bereaksi



Maka, seperti Bang Napi bilang,
Kejahatan terjadi bisa bukan karena niat pelakunya, tetapi ketika adanya kesempatan”

Waspadalah …
Waspadalah …


Semoga kita semua aman dan selamat, dimanapun kita berada




***
Referensi :
http://www.bluefame.com/topic/450026-di-balik-rok-mini-di-mata-lelaki/
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar