Selasa, 07 Mei 2013
Surat Cinta Untuk (Mantan) Kekasih
Sebuah surat untuk seorang wanita yang pernah singgah dihatiku
Yang mudahan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua
―――――――――――――――
―――――――――――――――
********
*******
******
*****
****
***
**
*
Assalammuàlaikum Warahmatullahi Wa barakaatuh
Ba'da tahmid dan shalawat
Syukur pada Allah yang masih mengaruniakan nafas padaku dan padamu untuk segera memperbarui taubat
Ukhti,
Rasanya aku telah menemukan Kekasih yang jauh lebih baik darimu
Yang Tak pernah Mengantuk dan Tak Pernah Tidur
Yang siap terus menerus Memperhatikan dan Mengurusku
Yang selalu bersedia berduaan di sepertiga terakhir malam
Yang siap Memberi apapun yang kupinta
Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Memiliki Segalanya
Maaf Ukhti...
Tapi menurutku kau bukan apa-apa dibanding Dia
Kau sangat lemah, kecil, dan kerdil di hadapan-Nya
Walaupun kau begitu rupawan lagi cantik
Ia lebih indah dan bercahaya dari dirimu
Ia berbuat apa saja sekehendakNya kepadamu
Dan ukhti...
Aku khawatir apa yang telah kita lakukan selama ini membuat-Nya cemburu
Aku takut,
Hubungan kita selama ini membuat-Nya murka
Padahal Ia, Maha Kuat, Maha Gagah, Maha Perkasa, Maha Keras Siksa-Nya
Ukhti,
Belum terlambat untuk bertaubat
Apa yang telah kita lakukan selama ini pasti akan ditanyakan oleh-Nya
Ia bisa marah, ukhti
Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan
Marah karena setitik sentuhan kulit kita yang belum halal itu
Marah karena aku pernah bertamu ke rumahmu dan diruang tamu itu kita hanya berdua
Walaupun kita duduk agak menjauh
Marah karena suatu ketika dengan terpaksa aku harus memboncengmu naik motorku
Marah karena pernah ketetapan-Nya kuadukan padamu atau tentang lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu
Marah karena aku pernah mendahului takdir-Nya dengan mengajakmu untuk menungguku menjadi istriku kelak
Padahal itu belum pasti adanya .....
Ia bisa Marah
Tapi sekali lagi semua belum terlambat
Kalau kita memutuskan hubungan ini sekarang
Semoga Ia mau Memaafkan dan Mengampuni
Ukhti ...
Ia Maha Pengampun,
Maha Pemberi Maaf,
Maha Menerima Taubat,
Maha Penyayang,
Maha Bijaksana
Ukhti...
Jangan marah ya!
Aku sudah memutuskan untuk menyerahkan cintaku pada-Nya
Tidak pada selain-Nya
Tapi tak cuma aku
Ukhti...
Kau pun bisa menjadi kekasihnya
Kekasih yang teramat dicintai dan dimuliakan
Caranya satu,
Kita harus jauhi semua larangan-larangan-Nya
Termasuk dalam soal hubungan kita ini
Insya Allah,
Dia punya rencana yang indah untuk masa depan kita masing-masing
Kalau engkau selalu berusaha menjaga diri dari hal-hal yang dibenci-Nya
Kau pasti akan dipertemukan dengan seorang lelaki shaleh
Ya, lelaki shaleh yang pasti lebih baik dari diriku saat ini
Ia yang akan membantu-mu menjaga agamamu,
Agar hidupmu senantiasa dalam kerangka mencari ridha Allah dalam ikatan pernikahan yang suci
Iniliah doaku untukmu
Semoga kaupun mendoakanku, Ukhti
Ukhti, aku akan segera menghapus namamu dari memori masa lalu yang salah arah ini
Tapi, aku akan tetap menghormatimu sebagai saudara di jalan Allah
Ya, saudara di jalan Allah, ukhti
Itulah ikatan terbaik
Tak hanya antara kita berdua,
Tetapi seluruh orang mukmin di dunia
Tak mustahil itulah yg akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya
Lalu beliaupun memberi minum kita dengan air yang lebih manis dari madu
Yang lebih lembut dari susu
Dan yang lebih sejuk dari krim beku
Maaf, ukhti.
Tak baik rasanya aku berlama-lama menulis urat ini
Aku takut ini akan merusak hati
Tak akan ada lagi sms dariku yang rutin masuk ke hapemu untuk menanyakan sudah shalat atau belum
Aku tak ingin engkau memiliki sedikit rasa ria (sombong) sedikitpun di hatimu
Ketika akan beribadah,
Karena itu sangat dibenci oleh Allah dan tak akan diterima amalnya
Ketikan tuts keyboard terakhirku di surat ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan haram kita, Insya Allah
Wassalamuàlaikum Warahmatullahi Wa barakaatuh
*
**
***
****
*****
******
*******
********
♥♥♥
Referensi :
Selasa, 11 Mei 2010
Oleh :
Salim A. Fillah
Diambil Dari Buku "Nikmatnya Pacaran Setelah Menikah"
http://likecakra.blogspot.com/2012/11/surat-cinta-untuk-mantan-kekasih.html
*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar