Senin, 06 Mei 2013
Bila Isteri Cerewet
~*~ Bila Istri Cerewet ~*~
Adakah istri yang tidak cerewet?
Meski ada, namun akan sulit menemukannya
Bahkan istri Khalifah sekaliber Umar bin Khatab pun cerewet
Seorang laki-laki berjalan tergesa-gesa, Menuju kediaman khalifah Umar bin Khatab
Ia ingin mengadu pada khalifah;
Tak tahan dengan kecerewetan istrinya
Begitu sampai di depan rumah khalifah,
laki-laki itu tertegun
Dari dalam rumah terdengar istri Umar sedang ngomel, marah-marah
Cerewetnya melebihi istri yang akan diadukannya pada Umar bin Khattab
Tapi, tak sepatah katapun terdengar keluhan dari mulut khalifah
Umar diam saja, mendengarkan istrinya yang sedang gundah
Akhirnya lelaki itu mengurungkan niatnya,
batal melaporkan istrinya pada Umar
Apa yang membuat seorang Umar bin Khatab yang disegani kawan maupun lawan, berdiam diri saat istrinya ngomel?
Mengapa ia hanya mendengarkan,
padahal di luar sana,
ia selalu tegas pada siapapun?
Umar berdiam diri karena ingat 5 hal
Istrinya berperan sebagai BP4
Apakah BP4 tersebut???
1. Benteng Penjaga Api Neraka
Kelemahan laki laki ada di mata
Jika ia tak bisa menundukkan pandangannya,
niscaya panah-panah setan berlesatan dari matanya, membidik tubuh-tubuh elok disekitarnya
Panah yang tertancap membuat darah mendesir, bergolak, membangkitkan raksasa dalam dirinya
Sang raksasa dapat melakukan apapun demi terpuasnya satu hal; syahwat
Adalah sang istri yang selalu berada di sisi menjadi ladang bagi laki-laki untuk menyemai benih,
menuai buah di kemudian hari
Adalah istri tempat ia mengalirkan berjuta gelora, Biar lepas dan bukan azab yang kelak diterimanya
Ia malah mendapatkan dua kenikmatan:
dunia dan akhirat
Maka, ketika Umar terpikat pada liukan penari yang datang dari kobaran api,
ia akan ingat pada istri,
pada penyelamat yang melindunginya dari liukan indah
namun membakar
Bukankah sang istri dapat menari, bernyanyi dengan liukan yang sama, lebih indah malah
Membawanya ke langit biru
Melambungkan raga hingga langit ketujuh
Lebih dari itu istri yang salihah selalu menjadi penyemangatnya dalam mencari nafkah
2. Pemelihara Rumah
Pagi hingga sore suami bekerja
Berpeluh,
Terkadang sampai mejelang malam, Mengumpulkan harta
Setiap hari selalu begitu
Ia pengumpul dan terkadang tak begitu peduli dengan apa yang dikumpulkannya
Mendapatkan uang, beli ini beli itu
Untunglah ada istri yang selalu menjaga, memelihara
Agar harta diperoleh dengan keringat, air mata, bahkan darah tak menguap sia-sia
Ada istri yang siap menjadi pemelihara selama 24 jam, tanpa bayaran
Jika suami menggaji seseorang untuk menjaga hartanya 24 jam, dengan penuh cinta, kasih sayang dan rasa memiliki yang tinggi,
Siapa yang sudi?
Berapa pula ia mau dibayar?
Niscaya sulit menemukan pemelihara rumah yang lebih telaten daripada istrinya
Umar ingat betul akan hal itu
Maka tak ada salahnya ia mendengarkan omelan istri,
karena (mungkin) ia lelah menjaga harta-harta sang suami yang semakin hari semakin membebani
3. Penjaga Penampilan
Umumnya laki-laki tak bisa menjaga penampilan
Kulit legam tapi berpakaian warna gelap
Tubuh tambun malah suka baju bermotif besar
Atasan dan bawahan sering tak sepadan
Untunglah suami punya penata busana yang setiap pagi menyiapkan pakaianannya,
memilihkan apa yang pantas untuknya
Menjahitkan sendiri di waktu luang
Menisik bila ada yang sobek
Suami yang tampil menawan adalah wujud ketelatenan istri
Tak mengapa mendengarnya berkeluh kesah atas kecakapannya itu
4. Pengasuh Anak-anak
Suami menyemai benih di ladang istri
Benih tumbuh, mekar
9 bulan lamanya istri bersusah payah merawat benih hingga lahir tunas yang menggembirakan
Tak berhenti sampai di situ
Istri juga merawat tunas agar tumbuh besar
Kokoh dan kuat
Jika ada yang salah dengan pertumbuhan sang tunas,
pastilah istri yang disalahkan
Bila tunas membanggakan lebih dulu suami maju ke depan,
mengaku?
Akulah yang membuatnya begitu?
Baik buruknya sang tunas beberapa tahun ke depan tak lepas dari sentuhan tangannya
Umar paham benar akan hal itu ...
5. Penyedia Hidangan
Pulang kerja,
suami memikul lelah di badan
Energi terkuras,
beraktivitas di seharian
Ia butuh asupan untuk mengembalikan energi
Di meja makan suami Cuma tahu ada hidangan:
Ayam panggang kecap, sayur asam, sambal terasi dan lalapan
Tak terpikir olehnya harga ayam melambung;
Tadi bagi istrinya sempat berdebat, menawar, harga melebihi anggaran
Tak perlu suami memotong sayuran,
mengulek bumbu,
dan memilah-milih cabai dan bawang
Tak pusing ia memikirkan berapa takaran bumbu agar rasa pas di lidah
Yang suami tahu hanya makan
Itupun terkadang dengan jumlah berlebihan;
menyisakan sedikit saja untuk istri si juru masak
Tanpa perhitungan istri selalu menjadi koki terbaik untuk suami
Mencatat dalam memori makanan apa yang disuka dan dibenci suami
Dengan mengingat lima peran ini,
Umar kerap diam setiap istrinya ngomel
Mungkin dia capek ...
mungkin dia jenuh dengan segala beban rumah tangga di pundaknya ...
Istri telah berusaha membentenginya dari api neraka
Memelihara hartanya
Menjaga penampilannya
Mengasuh anak-anak
Menyediakan hidangan untuknya
Untuk segala kemurahan hati sang istri,
Tak mengapa ia mendengarkan keluh kesah buah lelah
Umar hanya mengingat kebaikan-kebaikan istri untuk menutupi segala cela dan kekurangannya
Bila istri sudah puas menumpahkan kata-katanya,
barulah ia menasehati,
dengan cara yang baik,
dengan bercanda
Hingga tak terhindar pertumpahan ludah dan caci maki tak terpuji
Akankah suami-suami masa kini dapat mencontoh perilaku Umar ini
Ia tak hanya berhasil memimpin negara,
Tapi juga menjadi imam idaman bagi keluarganya
Maka dari itu sayangi istrimu ....
Kasih anak-anakmu ....
Karena mereka adalah keluarga
Tak ada harta yng paling indah selain keluarga
Karna demi keluarga,
Kita rela pontang-panting mandi keringat
Hingga bertaruhkan nyawa
Mari, wujudkan keluarga yang bahagia
Niatkan pada diri agar tercipta keluarga yang Shakinah, Mawaddah, Warahmah
♥♥♥
Referensi :
Selasa, 27 Februari 2007
http://www.dudung.net/artikel-islami/renungan-untuk-suami-suami-bila-istri-cerewet.html
*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar