~*~ Malulah Pada ALLAH ~*~
Hari ini adalah hari sabtu
Banyak kalangan kaula muda yang respek akan hari sabtu
Mungkin dikarenakan esoknya lah yang merupakan hari libur, tidak menutup kemungkinan pada malam harinya
Tepatnya pada malam minggu banyak pemuda-pemudi menghabiskan banyak waktu berduaan
"Astagfirullah ..."
Ucapku
"Begitu sepinya mushola ini, terlebih jika di hari sabtu malam minggu seperti ini"
Didesaku memang cuma aku remaja yang aktif dimushola
Remaja lainnya,
mereka lebih memilih menghabiskan waktu dengan pacar-pacarnya
bahkan
Sering kali dari sahabatku yang mengatakan aku itu kuper
hanya karena aku gak punya pacar
Tapi...
Aku selalu punya jawaban yang tak bisa di bantah lagi oleh mereka
Disuatu hari...
Sahabatku nina datang kerumahku bersama pacarnya
Rencananya ingin mengajakku gabung di acara mingguan
Dengan halus tentu aku menolaknya
Lalu... Nina pun memberanikan diri bertanya padaku
"Dian, kenapa sih kamu gak pacaran? kan bisa malam mingguan bareng sama kita-kita"
Tanya nina
Namun aku hanya diam
"padahal setahuku banyak sekali cowok yang datang kerumahmu dan yang aku tahu banyak punya laki-laki yang menginginkan kamu menjadi pacarnya khan ???"
Namun aku hanya diam
"padahal setahuku banyak sekali cowok yang datang kerumahmu dan yang aku tahu banyak punya laki-laki yang menginginkan kamu menjadi pacarnya khan ???"
"Nina sahabatku...
Aku ingin menjaga cintaku untuk untuk seseorang yang telah Allah siapkan untukku...
Aku ingin punya suami yang sholeh ;
Yang mencintaiku karena-Nya ;
Yang akan memimpinku kearah tujuan yang satu
Apakah menurutmu aku pantas menodai cinta ini untuknya?
Walaupun aku belum tahu siapa DIA?
Bahkan aku tak mengenalnya
Tapi aku selalu merasakan kehadirannya
Akal sadarku membuat perhitungan dengannya
Aku tahu lelaki yg menggodaku itu bukan dirinya
Malah aku yakin pada gerak hatiku
Yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak
Tidak kupungkiri
Aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi
Namun setiap kali perasaan itu datang
Setiap itu pulalah aku mengingatkan diriku
Bahwa aku perlu menjaga perasaan itu semata-mata untuknya
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku
Untuk menerima hati dan perasaanku yang suci
Bukan hati yang menjadi pelabuhan lelaki lain
Dan dia berhak mendapatkan itu
Kamu tahu nina?
Hatiku terluka mana kala ada yang mengatakan
"JILBAB hanyalah kedok belaka... dikarenakan banyak muslimah berjilbab tapi akhlaknya buruk,
Asyik berpacaran, pegangan tangan, ciuman, dan itu dilakukan oleh orang yang bukan siap-siapanya
Tapi itu tidak adil buatku
Aku ingin buktikan pada mereka...
Bahwa tidak semuanya seperti itu
Masih banyak yang menjaga kesuciannya
Dan aku...
Aku merasa telah gagal menjaga hijabku
Tiap kali ada ikhwan yang mengatakan cinta padaku
Tetapi tidak ingin
menikahiku
Astaghfirullah...."
Hiks... hiks...
Suara tangisan itu menghentikan penjelasanku untuk nina...
Yaah.. nina menangis...
Ku dekati dia,
Tanpa aba aba...
Nina memelukku dengan eratnya
dan dia berkata
"Maafkan aku sahabatku,
Tak seharusnya aku menyakiti saudara sendiri
Aku berjilbab tapi aku tak bisa jaga akhlaq
Aku asyik berpacaran, bercanda ria dengan yang bukan mukhrimnya
Aku tak ubahnya wanita penggoda
Maafkan aku sahabatku
Maafkan aku
Mataku telah buta oleh cinta duniawi
Hingga tak pernah kusadari kalau disekitarku ada bidadari syurga
Dialah sahabatku yang menyeru pada kesucian
Bahkan aku sudah berkali-kali berganti pasangan
Mereka-mereka yang tak menutup auratnya mungkin tak aneh
Tapi aku???
Aku menutup auratku,
Namun aku tidak bisa menjaganya
Aku malu...
Malu pada Allah...
Malu padamu...
Malu pada jilbabku...
Aku saja yang menutup aurat bisa lengah dan tergoda
Bahkan aku mampu membuat kaum adam berani menciumku
Yang tak seharusnya aku biarkan
Bagaimana mereka yang dengan bebasnya menebarkan aurat???
Aku ingin menjaga cintaku untuk untuk seseorang yang telah Allah siapkan untukku...
Aku ingin punya suami yang sholeh ;
Yang mencintaiku karena-Nya ;
Yang akan memimpinku kearah tujuan yang satu
Apakah menurutmu aku pantas menodai cinta ini untuknya?
Walaupun aku belum tahu siapa DIA?
Bahkan aku tak mengenalnya
Tapi aku selalu merasakan kehadirannya
Akal sadarku membuat perhitungan dengannya
Aku tahu lelaki yg menggodaku itu bukan dirinya
Malah aku yakin pada gerak hatiku
Yang mengatakan lelaki itu bukan teman hidupku kelak
Tidak kupungkiri
Aku memiliki perasaan untuk menyayangi dan disayangi
Namun setiap kali perasaan itu datang
Setiap itu pulalah aku mengingatkan diriku
Bahwa aku perlu menjaga perasaan itu semata-mata untuknya
Allah telah memuliakan seorang lelaki yang bakal menjadi suamiku
Untuk menerima hati dan perasaanku yang suci
Bukan hati yang menjadi pelabuhan lelaki lain
Dan dia berhak mendapatkan itu
Kamu tahu nina?
Hatiku terluka mana kala ada yang mengatakan
"JILBAB hanyalah kedok belaka... dikarenakan banyak muslimah berjilbab tapi akhlaknya buruk,
Asyik berpacaran, pegangan tangan, ciuman, dan itu dilakukan oleh orang yang bukan siap-siapanya
Tapi itu tidak adil buatku
Aku ingin buktikan pada mereka...
Bahwa tidak semuanya seperti itu
Masih banyak yang menjaga kesuciannya
Dan aku...
Aku merasa telah gagal menjaga hijabku
Tiap kali ada ikhwan yang mengatakan cinta padaku
Tetapi tidak ingin
menikahiku
Astaghfirullah...."
Hiks... hiks...
Suara tangisan itu menghentikan penjelasanku untuk nina...
Yaah.. nina menangis...
Ku dekati dia,
Tanpa aba aba...
Nina memelukku dengan eratnya
dan dia berkata
"Maafkan aku sahabatku,
Tak seharusnya aku menyakiti saudara sendiri
Aku berjilbab tapi aku tak bisa jaga akhlaq
Aku asyik berpacaran, bercanda ria dengan yang bukan mukhrimnya
Aku tak ubahnya wanita penggoda
Maafkan aku sahabatku
Maafkan aku
Mataku telah buta oleh cinta duniawi
Hingga tak pernah kusadari kalau disekitarku ada bidadari syurga
Dialah sahabatku yang menyeru pada kesucian
Bahkan aku sudah berkali-kali berganti pasangan
Mereka-mereka yang tak menutup auratnya mungkin tak aneh
Tapi aku???
Aku menutup auratku,
Namun aku tidak bisa menjaganya
Aku malu...
Malu pada Allah...
Malu padamu...
Malu pada jilbabku...
Aku saja yang menutup aurat bisa lengah dan tergoda
Bahkan aku mampu membuat kaum adam berani menciumku
Yang tak seharusnya aku biarkan
Bagaimana mereka yang dengan bebasnya menebarkan aurat???
Seketika dulu,
Kau kekurangan kain membalutmu,
Kau kekurangan kain membalutmu,
Kau terlupa alas tudungmu,
Kau mementingkan susuk tubuhmu.
Tidak malukah kamu?
Sedetik dulu,
Kau belum bersedia,
Kau kata belum mendapat hidayah-Nya,
Kau sayang untuk meninggalkannya.
Tahukah ruginya kamu?
Tibanya kini,
Kau ingin berubah! YA!BERUBAH!
Kau mengikuti arus peredaran semasa,
Kau seronok dalam menggayakannya,
Tapi, adakah ini syariat ISLAM yang sebenarnya?
Apakah kau mengikutinya?
Saatnya kini,
Kau kata kau sudah semakin ISLAM,
Kau sudah bertudung berselendang,
Bukankah ini yang ISLAM mahu?
Tapi kau mendedahkan dadamu!
Tapi kau meninggikan sanggulmu!
Tapi kau memakai seluar yang ketat!
Tapi kau memakai baju yang sendat!
Tapi kau berbaju yang jarang!
Tapi kau mendedahkan lenganmu!!
Dimanakah rasa MALU itu pergi meninggalkan kau?
Astaghfirullah ...
Ampunilah hambamu yang berlumutkan dosa,
Jadikanlah jilbabku bukan hanya sebagai penutup auratku
Namun juga sebagai pencegah amal keburukanku
Baikanlah akhlakku,
Dekatkan aku dijalanMu
Amin ...
Ampunilah hambamu yang berlumutkan dosa,
Jadikanlah jilbabku bukan hanya sebagai penutup auratku
Namun juga sebagai pencegah amal keburukanku
Baikanlah akhlakku,
Dekatkan aku dijalanMu
Amin ...
♥♥♥
Referensi :
Minggu, 21 November 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar