Minggu, 11 Mei 2014

Keutamaan Mengkhatam Al Qur'an



~*~  Keutamaan Mengkhatam Al Qur'an  ~*~



Dari Ibnu Abbas r.a., beliau mengatakan
ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW
“Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?”

Beliau menjawab,
“Al-hal wal murtahal”

Orang ini bertanya lagi,
“Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab,
“Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir
Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal”
(HR. Tirmidzi)


Generasi sahabat dapat menjadi generasi terbaik (baca; khairul qurun)
adalah karena mereka memiliki ihtimam yang sangat besar terhadap Al-Qur’an
Sayid Qutub dalam bukunya Ma’alim Fii Ath-Thariq menyebutkan
tiga faktor yang menjadi rahasia mereka mencapai generasi terbaik seperti itu

- Pertama karena mereka menjadikan Al-Qur’an sebagai satu-satunya sumber pegangan hidup,
sekaligus membuang jauh-jauh berbagai sumber-sumber kehidupan lainnya

- Kedua, ketika membacanya mereka tidak memiliki tujuan-tujuan untuk tsaqafah,
pengetahuan, menikmati keindahan ataupun tujuan-tujuan lainnya
Namun tujuan mereka hanya semata-mata untuk mengimplementasikan
apa yang diinginkan Allah dalam kehidupan mereka

- Ketiga, mereka membuang jauh-jauh segala hal yang berhubungan dengan masa lalu ketika jahiliyah
Mereka memandang bahwa Islam merupakan titik tolak perubahan,
yang sama sekali terpisah dengan masa lalu
baik yang bersifat pemikiran ataupun kebudayaan
Tilawatul qur’an; itulah kunci utama kesuksesan mereka

Imam Syahid Hasan Al-Banna mengatakan,
“Usahakan agar Anda memiliki wirid harian yang diambil dari kitabullah
minimal satu juz per hari
dan berusahalah agar jangan mengkhatamkan Al-Qur’an lebih dari sebulan
dan jangan kurang dari tiga hari”


(*) Keutamaan Membaca al-Qur’an

Dalam kitab Riyadhus Shalihin,
Imam Nawawi memaparkan hadits-hadits yang berkenaan dengan keutamaan membaca Al-Qur’an
Di antaranya:

1. Akan menjadi syafaat bagi pembacanya di hari kiamat
Dari Abu Amamah ra, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Bacalah Al-Qur’an, karena sesungguhnya ia akan menjadi syafaat bagi para pembacanya di hari kiamat”
(HR. Muslim)


2. Mendapatkan predikat insan terbaik
Dari Usman bin Affan ra, Rasulullah SAW bersabda,

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya”
(HR. Tirmidzi)


3. Mendapatkan pahala akan bersama malaikat di akhirat, bagi yang mahir mambacanya
Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Orang yang membaca Al-Qur’an dan ia mahir membacanya,
maka kelak ia akan bersama para malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah”
(HR. Bukhari Muslim)


4. Mendapatkan pahala dua kali lipat, bagi yang belum lancar

“Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya,
maka ia akan mendapatkan dua pahala”
(HR. Bukhari Muslim)


5. Akan diangkat derajatnya oleh Allah
Dari Umar bin Khatab ra. Rasulullah SAW bersabda :

“Sesungguhnya Allah SWT akan mengangkat derajat suatu kaum dengan kitab ini (Al-Qur’an),
dengan dengannya pula Allah akan merendahkan kaum yang lain”
(HR. Muslim)


6. Mendapatkan sakinah, rahmat, dikelilingi malaikat, dan dipuji Allah di hadapan makhluk-Nya
Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah untuk melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an dan mempelajarinya,
melainkan akan turun kepada mereka ketengangan,
akan dilingkupi pada diri mereka dengan rahmat,
akan dilingkari oleh para malaikat,
dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka di hadapan makhluk yang ada di dekat-Nya”
(HR. Muslim)


(**) Keutamaan mengkhatamkan al-Qur’an

a. Merupakan amalan yang paling dicintai Allah

Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW,
“Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?”

Beliau menjawab,
“Al-hal wal murtahal”

Orang ini bertanya lagi,
“Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab,
“Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir
Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal”
(HR. Tirmidzi)


b. Orang yang mengikuti khataman Al-Qur’an, seperti mengikuti pembagian ghanimah

Dari Abu Qilabah, Rasulullah SAW mengatakan,
“Barangsiapa yang menyaksikan (mengikuti) bacaan Al-Qur’an ketika dibuka (dimulai),
maka seakan-akan ia mengikuti kemenangan (futuh) fi sabilillah
Dan barangsiapa yang mengikuti pengkhataman Al-Qur’an
maka seakan-akan ia mengikuti pembagian ghanimah”
(HR. Addarimi)


c. Mendapatkan doa/shalawat dari malaikat

Dari Mus’ab bin Sa’d, dari Sa’d bin Abi Waqas, beliau mengatakan,
“Apabila Al-Qur’an dikhatamkan bertepatan pada permulaan malam,
maka malaikat akan bersalawat (berdoa) untuknya hingga subuh
Dan apabila khatam bertepatan pada akhir malam,
maka malaikat akan bershalawat/berdoa untuknya hingga sore hari”
(HR. Addarimi)


d. Mengikuti sunnah Rasulullah SAW

Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sunnah Rasulullah
Hal ini tergambar dari hadits berikut:

Dari Abdullah bin Amru bin Ash, beliau berkata,
“Wahai Rasulullah SAW, berapa lama aku sebaiknya membaca Al-Qur’an?”

Beliau menjawab,
“Khatamkanlah dalam satu bulan”

Aku berkata lagi,
“Sungguh aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab,
“Khatamkanlah dalam dua puluh hari”

Aku berkata lagi,
“Aku masih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah”

Beliau menjawab,
“Khatamkanlah dalam lima belas hari”

“Aku masih lebih mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah”

Beliau menjawab,
“Khatamkanlah dalam sepuluh hari”

Aku menjawab,
“Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah”

Beliau menjawab,
“Khatamkanlah dalam lima hari”

Aku menjawab,
“Aku masih lebih mampu lagi, wahai Rasulullah”

Namun beliau tidak memberikan izin bagiku
(HR. Tirmidzi)



(***) Waktu mengkhatamkan Al-Qur’an

a. Keutamaan waktu yang dibutuhkan untuk mengkhatamkan Al-Qur’an

Dari Abdullah bin Amru bin Ash, dari Rasulullah SAW, beliau berkata,
“Puasalah tiga hari dalam satu bulan”

Aku berkata,
“Aku mampu untuk lebih banyak dari itu, wahai Rasulullah”

Namun beliau tetap melarang,
hingga akhirnya beliau mengatakan,
“Puasalah sehari dan berbukalah sehari, dan bacalah Al-Qur’an (khatamkanlah) dalam sebulan”

Aku berkata,
“Aku mampu lebih dari itu, wahai Rasulullah?”

Beliau terus malarang hingga batas tiga hari
(HR. Bukhari)


Hadits ini menunjukkan batasan waktu paling minimal dalam membaca Al-Qur’an
Karena dalam hadits lain terkadang beliau membatasi hanya boleh dalam 5 hari,
dan dalam hadits yang lain dalam tujuh hari
Maka dari sini dapat disimpulkan,
batasan paling cepat dalam mengkhatamkan Al-qur’an adalah tiga hari


b. Larangan untuk mengkhatamkan kurang dari tiga hari

Hadits di atas juga mengisyaratkan larangan Rasulullah saw
untuk mengkhatamkan Al-Qur’an kurang dari tiga hari
Hikmah di balik larangan tersebut,
Rasulullah SAW katakan dalam hadits lain sebagai berikut:

Dari Abdullah bin Amru, beliau mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“Tidak akan dapat memahami/menghayati Al-Qur’an,
orang yang membacanya kurang dari tiga hari”
(HR. Abu Daud)


c. Rasulullah SAW tidak pernah mengkhatamkan Al-Qur’an dalam satu malam

Dari Aisyah ra, beliau mengatakan,
“Aku tidak pernah tahu Rasulullah SAW mengkhatamkan Al-Qur’an secara keseluruhan pada malam hingga fajar”
(HR. Ibnu Majah)


(****) Sunnah dalam teknis mengkhatamkan Al-Qur’an

Adalah Anas bin Malik, beliau memiliki kebiasaan apabila telah mendekati kekhataman dalam membaca Al-Qur’an,
beliau menyisakan beberapa ayat untuk mengajak keluarganya
guna mengkhatamkan bersama

Dari Tsabit al-Bunnani, beliau mengatakan
bahwa Anas bin Malik jika sudah mendekati dalam mengkhatamkan Al-Qur’an pada malam hari,
beliau menyisakan sedikit dari Al-Qur’an,
hingga ketika subuh hari beliau mengumpulkan keluarganya
dan mengkhatamkannya bersama mereka
(HR. Darimi)


Hikmah yang dapat dipetik dari hadits Anas di atas,
adalah bahwa ketika khatam Al-Qur’an merupakan waktu yang mustajab untuk berdoa kepada Allah
Dengan mengumpulkan seluruh anggota keluarga,
akan dapat memberikan berkah kepada seluruh anggota keluarga
Karena, semuanya berdoa secara bersamaan kepada Allah
mengharapkan rahmat dan berkah dari-Nya


(*****) Kiat-Kiat Agar Senantiasa Dapat Mengkhatamkan Al-Qur’an

Ada beberapa kiat yang barangkali dapat membantu dalam mengkhatamkan Al-Qur’an,
di antaranya adalah:

1. Memiliki ‘azam’ yang kuat untuk dapat mengkhatamkannya dalam satu bulan
Atau dengan kata lain memiliki azam untuk membacanya satu juz dalam satu hari

2. Melatih diri dengan bertahap untuk dapat tilawah satu juz dalam satu hari
Misalnya untuk sekali membaca (tanpa berhenti) ditargetkan setengah juz,
baik pada waktu pagi ataupun petang hari
Jika sudah dapat memenuhi target,
diupayakan ditingkatkan lagi menjadi satu juz untuk sekali membaca

3. Mengkhususkan waktu tertentu untuk membaca Al-Qur’an yang tidak dapat diganggu gugat,
kecuali jika terdapat sebuah urusan yang teramat sangat penting
Hal ini dapat membantu kita untuk senantiasa komitmen membacanya setiap hari
Waktu yang terbaik menurut penulis adalah ba’da subuh

4. Menikmati bacaan yang sedang dilantunkan oleh lisan kita
Lebih baik lagi jika kita memiliki lagu tersendiri yang stabil,
yang meringankan lisan kita untuk melantunkannya
Kondisi seperti ini membantu menghilangkan kejenuhan ketika membacanya

5. Usahakan untuk senantiasa membersihkan diri (baca: berwudhu’) terlebih dahulu
sebelum kita membaca Al-Qur’an
Karena kondisi berwudhu’, sedikit banyak akan membantu menenangkan hati
yang tentunya membantu dalam keistiqamahan membaca Al-Qur’an

6. Membaca-baca kembali mengenai interaksi generasi awal umat Islam,
dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an,
baik dari segi tilawah, pemahaman ataupun pengaplikasiannya

7. Memberikan iqab atau hukuman secara pribadi,
jika tidak dapat memenuhi target membaca Al-Qur’an
Misalnya dengan kewajiban infaq, menghafal surat tertentu, dan lain sebagainya,
yang disesuaikan dengan kondisi pribadi kita

8. Diberikan motivasi dalam lingkungan keluarga
jika ada salah seorang anggota keluarganya yang mengkhatamkan al-Qur’an,
dengan bertasyakuran atau dengan memberikan ucapan selamat dan hadiah


Mengkhatamkan Al-Qur’an merupakan sifat Rasulullah, para sahabat, salafuna shaleh,
dan orang-orang mukmin yang memiliki ketakwaan kepada Allah
Seyogyanya, kita juga dapat memposisikan Al-Qur’an sebagaimana mereka memiliki semangat,
meskipun kita jauh dari mereka

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami,
benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami
Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik”
(Qs. Al Ankabut: 69)





Dari ibnu Mas'ud ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"kamu hendaklah membaca al-qur'an
karena kamu akan diberi ganjaran atas bacaan kamu tersebut.
ingatlah, aku tidak mengatakan alif lam mim itu satu huruf,
akan tetapi alif (ganjarannya) sepuluh,
lam (ganjarannya) sepuluh,
dan mim (ganjarannya) sepuluh
semua tiga puluh"




Referensi :
Selasa, 17 April 2007 @ 12:24
Sumber:
http://www.dakwatuna.com/2007/04/17/158/keutamaan-mengkhatamkan-al-quran/#axzz31PEStLtI
Follow us: @dakwatuna on Twitter | dakwatunacom on Facebook
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar