Sabtu, 03 Mei 2014

Itadakimasu





~*~  Itadakimasu  ~*~




"Itadakimasu...!"
Terdengar teriakan suara anak kecil

Onigiri di tangan, bersiap disuapkan ke mulut
Tiba-tiba, suara lembut sang ibu bertanya sambil menahan tangan sang anak

"Sudah baca Bismillah belum?"
Merasa kenyamanannya terganggu, si anak lalu berkata,

"Tidak mau!"


Mendengar jawaban seperti itu,
sang Ibu berkata tegas,

"Belum Bismillah, berarti onigiri ini nggak boleh dimakan"

Entah karena lapar atau memang tidak suka dengan teguran sang Ibu,
si anak mulai 'ngadat' menangis keras

Salah satu teman si ibu yang melihat kejadian tersebut berkata

"Biarin aja onigirinya dimakan,
sudah ngucapin itadakimasu, ya kan?"


Sekilas ia melirik seolah mencari persetujuan

Situasi seperti ini, pernah saya temui dalam acara pertemuan ibu-ibu
Ya betul, secara table manner Jepang,
ucapan anak tersebut sudah benar
Tapi secara manner Islam, apakah sudah cukup?

Tiba-tiba ingatan saya melayang pada sebuah buku yang berkisah tentang keutamaan basmallah
Pun teringat kepada seorang teman muslimah Jepang



***
Dalam buku tersebut diceritakan,
ada seorang isteri bersuamikan seorang munafiq
Sang isteri memiliki kebiasaan membaca basmallah setiap akan memulai sesuatu
Sang suami membenci perbuatan tersebut
Hingga suatu saat dia berjanji dalam hati,

"Saya akan membuatnya malu!"


Untuk melaksanakan niatnya,
si suami memberikan pundi uang dan berkata,

"simpanlah pundi ini"


Sang isteri menerima dan menyimpannya di sebuah tempat sambil mengucapkan basmallah
Selang beberapa hari, diam-diam, sang suami mengambil pundi tersebut
lalu membuangnya ke sumur belakang
Ia merasa senang karena akan bisa membuktikan pada isterinya
bahwa tidak ada manfaatnya mengucapkan basmallah

Kemudian sang suami berpura-pura meminta isterinya untuk mengembalikan pundinya
Sang isteri mencari pundi tersebut di tempat ia menyimpannya sambil membaca basmallah


Bersamaan dengan itu, Allah SWT memerintahkan Jibril turun ke dasar sumur
untuk mengembalikan pundi tersebut
Sang isteri yang tidak mengetahui ulah suaminya,
dengan mudah menemukan pundi yang dimaksud
Melihat hal itu sang suami terkesima dan bertaubat


***
Ada pula kisah tentang Abu Muslim al-Khulani
Ia memiliki budak perempuan yang sangat benci padanya
Setiap hari, budak perempuan tersebut selalu menuangkan racun ke dalam minuman majikannya
Hal tersebut berlangsung hingga jangka waktu yang lama
Namun tidak ada perubahan sedikitpun pada sang majikan

Hingga ia berterus terang

"Aku telah menuangkan racun sejak lama,
akan tetapi tidak ada pengaruhnya sama sekali pada anda... "

Mendengar itu, Abu Muslim berkata,

"Setiap kali saya akan makan, minum atau melakukan pekerjaan,
selalu membaca bismillahirrahmanirrahim..."


Sedangkan cerita lain tentang kekuatan basmallah,
saya dengar langsung dari seorang teman muslimah Jepang
Sebutlah Tomoko-san
Bertemu pertama kali dalam satu pengajian di masjid sekitar Tokyo
Seringnya bertemu ada rasa penasaran yang tersimpan di hati
Bagaimana hidayah Islam itu datang padanya?
Karena yang saya tahu, ia bersyahadah bukan karena pernikahan dengan seorang muslim
Hingga suatu saat saya beranikan diri bertanya


Alasannya singkat
Ia mengenal Islam, karena terpesona dengan basmallah
Kalimat tersebut tidak sengaja ia temukan sewaktu masih SMA,
di sebuah toko buku, di salah satu pojok bacaan tentang Islam

Di sana ia menemukan tulisan
"Bismilahiirrahmanirrahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang)"

Pertama kali membaca kalimat tersebut, dadanya bergetar
Siapa Allah itu?
Kenapa Ia memiliki rasa Maha Pengasih dan Penyayang?
Darimana asalnya kata-kata seindah ini?

Sejak saat itu, ia seolah 'jatuh cinta, ' pada basmallah
Meskipun tidak pernah tahu arti sesungguhnya bacaan tersebut,
tapi ia percaya bahwa basmallah adalah sebuah 'jampi-jampi' yang dapat menjaganya dari hal-hal yang buruk

Di atas tempat tidur, meja belajar, di setiap buku ataupun dalam omamori pasti ia tulis kalimat tersebut
Hingga suatu saat salah seorang guru yang mengetahuinya,
melarang untuk meneruskan kebiasaan tersebut.
Juga menasehati agar tidak membuka buku-buku tentang Islam

"Agama teroris, "
begitu ucapan gurunya saat itu


Tomoko-san hanya bisa tercengang kaget mendengar penjelasan tersebut
Benarkan Islam agama teroris?
Jika teroris, mengapa memiliki kata-kata yang begitu indah seperti ini?
Semakin hari, semakin penasaran ia dibuatnya

Setelah lulus SMA, keinginannya untuk mengetahui arti sesungguhnya kata basmallah semakin kuat
Ia mulai rajin membaca beberapa buku Islam dan mendatangi perkumpulan-perkumpulan muslim
Hingga akhirnya hidayah itu datang dan syahadat diikrarkan

Ia percaya, dari kalimat basmallah jalan menuju hidayah terbuka



***
Betapa hebat kekuatan basmallah
Meskipun secara sadar ataupun tidak,
kadang kita melupakannya

Terimbas oleh kata-kata lain yang dianggap lebih baik
Terutama bagi muslim yang tinggal di Jepang,
sebuah negara sekuler yang memiliki pola pemikiran 'Islami' tertib, teratur, disiplin


Pola pemikiran mereka, terkadang menggeser pola pemikiran Islam
Tidak salah jika sang ibu di cerita atas,
begitu tegas mengajarkan anaknya ucapan basmallah
Ibu tersebut pasti tidak ingin buah hati tercintanya terimbas oleh pola pemikiran Jepang
Dasar-dasar Islam harus diterapkan sedini mungkin
agar di manapun berada, seorang muslim tetap memiliki izzah Islam


Kembali ke basmallah,
jika ditelusuri, kita akan menemukan mutiara ilmu yang luar biasa pada bacaan tersebut
Menyebut bismillah di permulaan tiap pekerjaan
berarti kita sedang mengingat akan kebesaran Allah SWT
Menyadari akan keagungan-Nya
Mendatangkan perlindungan-Nya

Betapapun sulit dan berat sebuah pekerjaan,
akan terasa ringan dengan mengucapkan basmallah,
karena ia mendatangkan ketenangan lahir batin

Kekuatannya tidak bisa tergantikan,
meskipun ada kata-kata lain yang memiliki arti sedemikian bagusnya


Jadi, tidaklah salah jika saya bertanya pada anda,
"sudah baca basmallah?"

Untuk mengawali aktifitas membaca tulisan ini...

Wallahu`alambisshawab.



Catatan:
1. Itadakimasu = Diucapkan oleh orang Jepang sebelum makan, yang memiliki arti harfiah “saya terima berkah makanan ini”
2. Onigiri = Bulatan nasi khas Jepang yang dibungkus rumput laut
3. Omamori = Benda (jimat ) yang dianggap sebagai pelindung



***
Referensi :
Kamis, 02 Juni 2011
http://kurniawanirfan.blogspot.com/2011/06/basmallah.html
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar