Rabu, 31 Juli 2013

Meneladani Sifat Rasulullah




~*~ Meneladani Sifat Rasulullah ~*~


ﻟَّﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻰ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﭐﻟﻠَّﻪِ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌۭ ﻟِّﻤَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮﺍ۟ ﭐﻟﻠَّﻪَ ﻭَﭐﻟْﻴَﻮْﻡَ ﭐﻝْﺀَﺍﺧِﺮَ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﭐﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺜِﻴﺮًۭﺍ

Artinya :
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yg baik bagimu yaitu bagi orang yg mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”
(Qs. Al Ahzab : 21)


Nabi Muhammad memiliki akhlaq dan sifat-sifat yg sangat mulia
Oleh karena itu hendaklah kita mempelajari sifat-sifat Nabi seperti Shiddiq, Amanah, Fathonah dan Tabligh


Mudah-mudahan dg memahami sifat-sifat itu, selain kita bisa terhindar dari mengikuti orang-orang yg mengaku sebagai Nabi, kita juga bisa meniru sifat-sifat Nabi, sehingga kita juga jadi orang yang mulia


# Shiddiq

Shiddiq artinya benar
Bukan hanya perkataannya yang benar, tapi juga perbuatannya, Sejalan dengan ucapannya
Beda sekali dengan pemimpin sekarang yang kebanyakan hanya kata-katanya yang manis, namun perbuatannya berbeda dengan ucapannya
Mustahil Nabi itu bersifat pembohong / kizzib, dusta dan sebagainya

ﻭَﻣَﺎ ﻳَﻨﻄِﻖُ ﻋَﻦِ ﭐﻟْﻬَﻮَﻯٰٓ

Artinya :
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya”


ﺇِﻥْ ﻫُﻮَ ﺇِﻟَّﺎ ﻭَﺣْﻰٌۭ ﻳُﻮﺣَﻰٰ

Artinya :
“Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yg diwahyukan kepadanya”
(Qs. An Najm 4-5)



# Amanah

Amanah artinya benar-benar bisa dipercaya
Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya
Oleh karena itulah Nabi Muhammad SAW dijuluki oleh penduduk Mekkah dengan gelar “Al Amin” yang artinya terpercaya, jauh sebelum beliau diangkat jadi Nabi

Apapun yang beliau ucapkan, penduduk Mekkah mempercayainya karena beliau bukanlah orang yang pembohong



ﺃُﺑَﻠِّﻐُﻜُﻢْ ﺭِﺳَﺎﻟَﺎﺕِ ﺭَﺑِّﻲ ﻭَﺃَﻧَﺎ ﻟَﻜُﻢْ ﻧَﺎﺻِﺢٌ ﺃَﻣِﻴﻦٌ

7.68. I convey unto you the messages of my Lord and am for you a true adviser

Artinya :
“Aku menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang terpercaya bagimu”
(Qs. Al A'raaf 68)

Mustahil Nabi itu khianat terhadap orang yang memberinya amanah

Ketika Nabi Muhammad SAW ditawari kerajaan, harta, wanita oleh kaum Quraisy agar beliau meninggalkan tugas ilahinya menyiarkan agama Islam, beliau menjawab:
”Demi Allah… wahai paman, seandainya mereka dapat meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan di tangan kiriku agar aku meninggalkan tugas suciku, maka aku tidak akan meninggalkannya sampai Allah memenangkan (Islam) atau aku hancur karena-Nya”

Meski kaum kafir Quraisy mengancam membunuh Nabi, namun Nabi tidak gentar dan tetap menjalankan amanah yang dia terima
Seorang Muslim harusnya bersikap amanah seperti Nabi



# Tabligh

Tabligh artinya menyampaikan
Segala firman Allah yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Nabi
Tidak ada yang disembunyikan meski itu menyinggung Nabi


ﻟِّﻴَﻌْﻠَﻢَ ﺃَﻥ ﻗَﺪْ ﺃَﺑْﻠَﻐُﻮﺍ۟ ﺭِﺳَٰﻠَٰﺖِ ﺭَﺑِّﻬِﻢْ ﻭَﺃَﺣَﺎﻁَ ﺑِﻤَﺎ ﻟَﺪَﻳْﻬِﻢْ ﻭَﺃَﺣْﺼَﻰٰ ﻛُﻞَّ ﺷَﻰْﺀٍ ﻋَﺪَﺩًۢﺍ


72.28. That He may know that they have indeed conveyed the messages of their Lord. He surroundeth all their doings, and He keepeth count of all things

Artinya :
“Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu”
(Qs. Al Jin : 28)


“Dia (Mu hammad) bermuka masam dan berpaling, karena telah datang seorang buta kepadanya”
(Qs. 'Abasa : 1-2)


Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa firman Allah S.80:1 turun berkenaan dengan Ibnu Ummi Maktum yang buta, yang datang kepada Rasulullah SAW sambil berkata:
“Berilah petunjuk kepadaku ya Rasulullah”

Pada waktu itu Rasulullah SAW sedang menghadapi para pembesar kaum musyrikin Quraisy, sehingga Rasulullah berpaling daripadanya dan tetap menghadapi pembesar-pembesar Quraisy

Ummi Maktum berkata:
“Apakah yang saya katakan ini mengganggu tuan?”

Rasulullah menjawab:
“Tidak”
(S.80:1-10) turun sebagai teguran atas perbuatan Rasulullah SAW
(HR. At-Tirmidzi dan Al-Hakim)


Sebetulnya apa yang dilakukan Nabi itu menurut standar umum adalah hal yang wajar

Saat sedang berbicara di depan umum atau dengan seseorang, tentu kita tidak suka diinterupsi oleh orang lain
Namun untuk standar Nabi, itu tidak cukup
Oleh karena itulah Allah menegurnya

Sebagai seorang yang tabligh, meski ayat itu menyindirnya, Nabi Muhammad tetap menyampaikannya kepada kita,
Itulah sifat seorang Nabi
Tidak mungkin Nabi itu Kitman atau menyembunyikan wahyu



# Fathonah

Artinya Cerdas
Mustahil Nabi itu bodoh atau jahlun

Dalam menyampaikan 6.236 ayat Al Qur’ang, kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yg luar biasa


Nabi harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka mau masuk ke dalam Islam

Nabi juga harus mampu berdebat dg orang-orang kafir dg cara yang sebaik-baiknya

Apalagi Nabi mampu mengatur ummatnya sehingga dari bangsa Arab yg bodoh & terpecah-belah serta saling perang antar suku, menjadi satu bangsa yg berbudaya dan berpengetahua dalam 1 negara yang besar yang dalam 100 tahun melebihi luas Eropa

Itu semua membutuhkan kecerdasan yg luar biasa


Nabi Muhammad merupakan satu sosok figur yang sangat mempesona, sopan dalam bertutur kata, jujur manakala ia bicara sepanjang hayatnya, tidak pernah berdusta serta luhur budi pekertinya

Hal inilah yang membuat kita terkagum-kagum kepada beliau, bahkan dari dulu sampai saat ini semua orang di penjuru dunia mengagumi profil beliau mengingat Nabi Muhammad SAW memiliki integritas kepribadian yang sangat luar biasa


Beliau mempunyai perilaku dan akhlak yang sangat mulia terhadap sesama manusia, khususnya terhadap umatnya tanpa membedakan atau memandang seseorang dari status sosial, warna kulit, suku bangsa atau golongan


Beliau selalu berbuat baik kepada siapa saja, bahkan kepada orang jahat atau orang yang tidak baik kepadanya

Oleh karena itu tidak mengherankan jika Allah SWT memberikan predikat dalam Al Qur’an kepada beliau sebagai “wainnakkka la’alla hukukin aaadzhim”
Yaitu Nabi Muhammad adalah manusia yang memiliki akhlak yang paling agung


Allah SWT berfirman

ﻟَﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻟِﻤَﻦْ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺍﻟْﺂﺧِﺮَ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ

33.21. Verily in the messenger of Allah ye have a good example for him who looketh unto Allah and the Last Day, and remembereth Allah much

Artinya;
“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah”
(Qs. Al-Ahzab : 21)



Ayat ini menegaskan bahwasanya telah ada pada diri Rasulullah suatu uswah dan qudwah bagi kita selaku umatnya

Oleh karenanya marilah kita tata kembali komitmen ketaqwaan kita untuk lebih menghayati dan mengimplementasikan uswah dan qudwah rasulullah dalam menapaki kehidupan sehari-hari


Hal yang paling mendasar yang dapat diteladani dari Rasulullah SAW itu meliputi 4 sifadiatas,
Yaitu sidik, amanah, tabligh dan fathonah


Pertama, Sifat “sidik”, memiliki pengertian bahwam Rasulullah SAW selalu benar (jujur) dalam ucapannya
Kebenaran ucapan ini dilakukan bukan hanya setelah beliau diangkat jadi nabi dan
rasul, namun jauh sebelum itu semenjak masa kanak-kanak beliau tidak pernah berbohong, sehingga mendapat gelar AL-AMIN

Segala sesuatu yang diucapkan oleh Rasul tidak pernah punya tendensi pribadi atau didasari oleh interest pribadi atau emosional pribadi, tetapi semua yang diucapkan oleh beliau didasari atas panduan wahyu dari Allah SWT
Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam surat An Najm ayat 4-5 bahwa tidak ada yang diucapkan oleh Muhammad berdasarkan hawa nafsunya, tetapi apa yang diucapkan semata-mata didasari atas wahyu dari Allah SWT
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)
Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat
Oleh sebab itu marilah kita selalu umatnya meneladani sifat sidik beliau



Yang kedua, ” amanah” (yang dapat dipercaya)
Mempunyai pengertian bahwa Nabi Muhammad SAW selalu menjaga amanah yang diembannya
Tidak pernah menggunakan wewenang dan otoritasnya sebagai nabi dan rasul atau sebagai pemimpin bangsa Arab untuk kepentingan pribadinya atau kepentingan keluarganya
Namun yang dilakukan beliau semata untuk kepentingan Islam dan ajaran Allah

Sebagai contoh bahwa beliau sangat amanah dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa salah seorang sahabat beliau yang bernama Abu Thalhah pernah memberikan sebidang tanah yang subur kepada beliau tapi beliau tidak menggunakan tanah itu dengan seenaknya,
Tetapi beliau mencari sanak saudara Abu Thalhah yang berkehidupan kurang layak dan memberikan tanah itu untuk mereka, supaya taraf perekonomian mereka meningkat
Marilah kita selaku umatnya untuk berusaha menjadi orang yang amanah



Yang ketiga, ” Tabligh”,
Sifat ini mempunyai pengertian bahwa rasulullah selalu menyampaikan segala sesuatu yang diwahyukan Allah kepadanya meskipun terkadang ada ayat yang substansinya menyindir beliau seperti yang tersurat dalam surat Abbasa, dimana Rasulullah mendapat teguran langsung dari Allah pada saat rasulullah memalingkan mukanya dari Abdullah

Ummu Maktum yang meminta diajarkan suatu perkara sama sekali tidak disembunyikan oleh beliau
Beliaupun tidak merasa kawatir reputasinya akan rusak dengan sindiran Allah tersebut, justru sebaliknya para sahabat tambah meyakini akan kerasulan beliau
Marilah kita teladani sifat tabligh ini



Yang keempat, ” Fatonah” (cerdas, intelek)
Adalah suatu keniscayaan untuk para nabi dan rasul karena tidak mungkin Rasulullah bisa menyampaikan wahyu yang berupa al Qur’an yang sedemikian banyaknya hingga mencapai 6.666 ayat dan 323.670 huruf tanpa ada yang
salah dan keliru satupun
Jika beliau tidak mempunyai fondasi intelektual yang tinggi hal itu mustahil terjadi

Kecerdasan Rasulullah tidak hanya intelektual semata tetapi juga cerdas dari segi emosional dan spiritual
Marilah kita teladani sifat fatonah Rasulullah ini


Hadirin rahimakumullah,
Marilah keempat sifat Rasulullah ini kita implementasikan dalam kehidupan kita sebagai perwujudan cinta dan mahabbah kita kepada Rasulullah dan semoga kita menjadi golongan orang yang mendapat predikat fidunya hasanah wafil akhiroti hasanah
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh






Referensi:
http://matengkol.multiply.com/journal/item/1174/MATAHARI_BULAN…
http://ms.wikipedia.org/wiki/Iman
Meneladani Empat Sifat Rasulullah
Ujih Saputra S. Pd. I
Yayasan Syamsul Ulum Keradenan Cibinong –
Bogor

Khutbah Jum’at
Mesjid At Taqwa 20 MARET 2009 / 23 RABI’UL
AWAL 1430H

http://uripsantoso.wordpress.com/2010/08/30/
meneladani-empat-sifat-rasulullah/

http://agusnizami.wordpress.com/2011/10/24/4-sifat-nabi-shiddiq-amanah-fathonah-dan-tabligh/
*

1 komentar:

  1. Terimakasih atas infonya. izin buat refrensi bikin proposal maulid...

    BalasHapus