Rabu, 16 April 2014
Sabar Vs Mengeluh
~*~ Sabar Vs Mengeluh ~*~
Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram
Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya
“Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,
pasti dia tidak pernah risau dan bersedih hati”
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya,
“Apakah katamu hai saudaraku ?
Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan duka cita dan luka hati karena risau,
dan orang-orang pasti setuju dengan sikapku ini”
Abu Hassan bertanya,
“Bagaimana hal yang merisaukanmu?”
Wanita itu menjawab,
“Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban,
dan saat itu aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain
dan yang satu masih menyusu,
dan ketika aku bangun untuk membuat makanan,
tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya,
“Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?
Jawab adiknya,
“Baiklah kalau begitu ?”
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu
Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancur keluar
dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala,
lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan
dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku,
tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas,
ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena badannya
sehingga menghancurkan kulitya
Berita ini terdengar kepada anakku yang telah kawin dan tinggal di daerah lain,
maka ia jatuh pingsan hingga sampai menuju ajalnya
Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua”
Lalu Abul Hassan bertanya,
“Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?”
Wanita itu menjawab,
“Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh
melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berdeda
Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir,
maka hal itu baik dan terpuji akibatnya
Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka”
Demikianlah cerita di atas,
satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat dianjurkan oleh agama
dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah
dan dugaan dari Allah
Karena itu Rasulullah SAW bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:
”Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin,
jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar,
melainkan syurga baginya”
Begitu juga mengeluh
Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram
Karena itu Rasulullah SAW bersabda,:
” Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah,
merobek baju, mengeluh dan menghina nasib orang”
Dan sabdanya pula,
”Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah,
dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat,
maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari uap api neraka”
(HR. Imam Majah)
Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah
Aamiin... aamiin yaa rabbal 'alamiin...
***
Referensi :
Senin, 26 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/26/antara-sabar-dan-mengeluh/
*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar