Minggu, 28 Juli 2013
Surat Cinta Untuk Orang Pilihan
~*~ Surat Cinta Untuk Orang Pilihan ~*~
Ikhwah…
Berhentilah sejenak. Duduklah
Hirup kuat-kuat udara
Lalu hembuskan kembali dengan perlahan
Sesungguhnya kita butuh beristirahat
Butuh melonjorkan kaki sejenak
Butuh air dingin walau seteguk
Dan butuh berhenti untuk mendapatkan kekuatan kembali
Ikhwah…
Tahulah betapa pegalnya kaki-kaki kalian
Menapaki jalanan ibukota dalam aksi-aksi yang digelar
Tahulah betapa sesaknya nafas kalian
Menyuarakan kebenaran di hadapan kedzhaliman penguasa
Tahulah betapa sengat mentari telah membuat kulit kalian kian legam
Dan tak terkata deras peluh yang mengucur
Tak terkira berapa rupiah telah terpakai
Tak terhitung waktu yang berjalan melewati rapat-rapat yang melelahkan
Pengorbanan antum, yaa ikhwah fillah…
Cukuplah ALLAH yang akan membalasnya…
Ikhwah…
Dalam peristirahatan ini, mari sama-sama kita renungkan
Siapa sebenarnya diri kita
Apa hakikat kita wahai ikhwah?
Siapa kita hingga menyangka kitalah yang terbaik di antara semua?
Siapa kita hingga sesumbar bahwa kita-lah yang lebih tahu dari yang lainnya?
Ikhwah…
Banyak-banyaklah beristighfar
Kita boleh bangga karena ALLAH telah memasukkan kita ke dalam barisan ini
Kita harus bersyukur bahwa tak semua orang bisa terpilih
Ya, kita adalah manusia pilihan
Yang tak sembarang menerima pembelajaran
Yang tak asal-asalan diikutsertakan
Kita boleh bangga, ikhwah
Sebab kita lah orang-orang pilihan…
Ikhwah…
Tundukkan dalam-dalam wajah dan hatimu di hadapan-Nya
Hakikat orang-orang pilihan bukanlah berarti kita bisa menyombongkan diri
Predikat orang-orang pilihan tidaklah bermakna kita bisa memandang rendah semuanya
Orang-orang pilihan bukanlah yang petantang-petenteng menganggap yang
lainnya tak bisa apa-apa
Tapi orang-orang pilihan, wahai Ikhwah…
Adalah yang mampu menerima amanah sebesar dan seberat apapun
Orang-orang pilihan adalah ...
Yang selalu merendah hati, ibarat bulir padi yang semakin merunduk kala ia matang
Orang-orang pilihan adalah ...
Yang selalu berusaha meluruskan kesalahan, pun tak marah kala ia diingatkan
Orang-orang pilihan adalah ...
Yang dapat dipercaya, yang kuat dan tegar menghadapi rintangan, dan selalu berpikir positif bahwa semua ini bukanlah beban
Orang-orang pilihan adalah yang sanggup membuktikan bahwa dirinya memang benar-benar orang yang dipilih dengan tidak sembarangan
Ikhwah…
Adakah kita benar-benar merupakan orang-orang pilihan?
Orang-orang yang dpat dipercaya mengemban amanah, yang bumi serta gunung-gunung enggan untuk menerimanya?
Atau jangan-jangan kita telah tertipu oleh panggilan itu?
Jangan-jangan tanpa sadar kita terjebak label dan telah merasa cukup hebat dengan itu semua?
Jangan-jangan kita menyangka telah berbuat baik, sementara tak setitikpun perbuatan kita bernilai di sisi Allah?
Katakanlah,
“Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya? Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya”
(Qs. Al Kahfi 103-104)
Na’udzubillaahi min dzaalik
Ikhwah…
Predikat itu tidaklah boleh membuat kita kemudian merasa aman dari azab ALLAH
Sapaan itu tidaklah mengesahkan bahwa kita boleh bersantai-santai
Label orang-orang pilihan bukanlah legitimasi bahwa kita sah-sah saja berbuat seenaknya, berlaku sombong dan merendahkan yang lainnya
Padahal Ikhwah…
Siapa tahu di luar sana ternyata jauh lebih banyak orang yang layak mendapat predikat itu?
Siapa mengira bahwa mungkin saja label ini dapat menjadi fitnah dan bumerang bagi diri kita di kemudian hari?
Maka Ikhwah…
Teruslah merenungi hakikat orang-orang pilihan itu
Janganlah berhenti memuhasabah diri sebelum semuanya terlambat
Dan senantiasalah dekatkan jiwamu pada penguasa yang menggenggamnya
Orang-orang pilihan harus bisa membuktikan bahwa ia memang layak mendapat predikat itu
Orang-orang pilihan harus mampu menunjukkan keoptimalan usahanya
Orang-orang pilihan tidak boleh men-judge yang lain seenaknya, menganggap rendah, bahkan merasa dirinya yang paling baik
Orang-orang pilihan bukanlah barisan penggembira yang tak mau bertanggung jawab terhadap apa yang telah ia perbuat
Bukan yang keasyikan bercanda, lepas tertawa-tawa, dan menganggap enteng apa yang sudah di taklifkan kepadanya
Bukan… bukan seperti itu orang-orang pilihan
Ikhwah…
Orang-orang pilihan adalah yang tak pernah mengeluhkan jauhnya perjalanan
Orang-orang pilihan adalah yang tak cepat berputus asa ketika menghadapi rintangan dan ancaman
Orang-orang pilihan adalah yang tegar ketika cobaan-Nya diturunkan
Orang-orang pilihan adalah yang selalu mengkritisi kezhaliman dan kesalahan, tapi sekaligus juga tak pernah keberatan ketika mendapat teguran dan kritikan
Ikhwah…
Renungkanlah
Adakah kita benar-benar layak menjadi orang-orang pilihan itu?
Mari, jawab saja dengan pembuktian
"Hai orang-orang yang beriman, Barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, Maka kelak ALLAH akan mendatangkan suatu kaum yang ALLAH mencintai mereka dan mereka pun mencintai-Nya. Yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang yang kafir, yang berjihad di jalan ALLAH, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia ALLAH, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan ALLAH Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui"
(Qs. Al-Maidah : 54)
^saduran dari selembar kertas tanpa nama penulis—
Bukan dakwah yang membutuhkan kita
Tapi kita lah yang membutuhkan dakwah
“BERGERAK ATAU TERGANTIKAN!!”
Teruntuk para aktivis yang tengah berjuang…
IT’S TIME TO CONTRIBUTE !!
resaid: kangenduniakampus.com
***
Referensi :
Selasa | 17 Jan'12
Yulianna PS | Hidayah Pelipur Cinta
http://rianarahmawati.wordpress.com/2010/10/08/surat-cinta-untuk-orang-pilihan/
*
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar