Minggu, 15 Desember 2013

Zina Dalam Label Pacaran




~*~  Zina Dalam Label "Pacaran"  ~*~



Sedih dan mengenaskan
Dua kata yang saya pilih saat saya bertemu dengan seorang sahabat
yang ternyata hamil diluar nikah,
oleh seorang kekasihnya yang tidak bertanggung jawab

Seperti sebuah tayangan di sinetron ditelevisi,
sudah menjadi sebuah kisah nyata yang ada pada masyarakat,
hal ini adalah salah satu hasil Televisi
dan tayangan media lain dalam merusak budaya yang ada pada masyarkat


Saat ini cinta yang identik dengan pacaran adalah hal yang lumrah,
hal ini dapat di lihat dalam beberpaa sinetron di televisi,
bahkan anak SD pun sudah ditayangkan dalam hal pacaran / percintaan

Apa yang dilakukan oleh orang yang berpacaran

secara kasat mata orang itu akan berpegangan tangan,
lalu apa sih pacaran itu

Pacaran diidentifikasikan sebagai suatu tali kasih sayang
yang terjalin atas dasar saling menyukai antara lawan jenis

Apabila kita lihat secara sepintas dari definisi diatas
mungkin dapat disimpulkan bahwa pacaran itu merupakan suatu yang wajar
dilakukan dikalangan kita saat ini

Terlepas dari tujuan Awal
mungkin tujuan dari pacaran adalah untuk saling mengenal,
untuk melanjutkan ke jenjang pernikahan,

tapi pada tingkatan tertentu pacaran bisa jadi sebagai pelampiasan hawa nafsu
bagi dua insan yang berbeda jenis

coba telaah dari beberapa kasus pacaran
berapa persen yang memang pengenalan menuju pernikahan?
jawabannya adalah sangat sedikit sekali,

apakah benar yang sudah pacaran lama akan jadi dan menikah?
jawabanya adalah tidak

Ketika kita pacaran,
resiko yang kita dapat adalah patah hati, sakit hati,
dan kita mendekati zina
(bagaimana tidak kalau pacaran kemungkinan besar kita akan berpegangan tangan, Berciuman, atau bahkan melakukan zina/Bersetubuh)

fenomena hamil di luar nikah begitu marak,
dan masyarakat pun sudah menganggap hal ini
sebagai sesuatu yang biasa
Di mana-mana ada pemilu (pengantin hamil dahulu)

Ironisnya,
maksiat ini banyak dilakukan umat Islam,
padahal Islam mengajarkan umatnya
agar jangan mendekati zina...

tapi kenapa hal ini bisa terjadi
karena masyarakat tidak menjalankan islam secara menyeluruh,
dan hasilnya Zina dan pacaran menjadi hal yang wajar
dan biasa di mata umat islam dan penduduk indonesia pada umumnya


Inilah dampak kebebasan yang begitu diagung-agungkan,
begitu banyak Media Televisi, Majalah, Koran, DVD, FIlm, Internet
yang menayangakan informasi yang salah,
dan ini salah satu dampak kehancuran budaya bangsa
akibat tayangan TV yang tidak bermoral

hal ini dapat kita lihat dari perubahan pandangan di masyarakat
terjadi Perubahan nilai atau cara pandang
terhadap pergaulan antar lawan jenis pun berubah

Kalau dulu, pacaran atau bermesraan di depan umum dianggap tabu,
kini hal itu dianggap biasa

Jangankan bersentuhan atau sekadar berciuman,
yang lebih dari itu pun dilakukan,
dengan tanpa rasa malu!

Naudzubillah mi jalik...


Banyak kasus, karena hubungan pacaran yang terlalu bebas,
dua insan yang dimabuk cinta
saat Hawa nafsu telah membius mereka,
maka zina terjadi

Allah telah melarang mendekati zina apalagi kita berbuat zina,
karena kalau kita telaah secara nalar dan akal,
konsekuensi dari berbuat zina adalah sungguh berat
dan membuat cemoohan dan siksa batin yang berat

Bagi seorang gadis yang hamil di luar nikah karena zina,
seringkali menyisakan rasa malu yang dalam
Gara-gara hamil di luar nikah,
sekolah terpaksa kandas
Dan semua orang tahu, kini ia tidak gadis lagi


Duh, malu ...rasanya!
Tambah malu lagi, bila sang pacar tidak mau mengakui atau bertanggung jawab atas perbuatannya
Bila begini jadinya, rasanya, habislah sudah masa depannya

Penyesalan pun selalu datang terlambat
maukah anda atau keluarga kita mengalami hal ini..?

pasti tidak mau kan,
tapi mengapa kita membiarkan saudara, anak kita mendekati zina?

Tidak kah juga kita fikirkan
saat kita berbuat kenikmatan sesaat sebuah konsekuensi lainnya,
kemarahan dan aib orang tua, rasa malu seorang anak yang ada karena perbuatan zina,

jika kelak ia tahu, bahwa ia lahir ke dunia ini disebabkan perbuatan yang memalukan
zina adalah perbuatan yang sepantasnya hanya dilakukan binatang itu

Normalnya, dalam pernikahan,
kehadiran anak dianggap sebagai anugrah yang tak ternilai harganya
Tapi, bila anak terlahir dari hubungan di luar nikah,
maka ia pun dianggap sebagai aib

Tak jarang, sebelum ia lahir ke dunia,
orangtuanya berusaha menggugurkannya

Setelah lahir pun, seringkali ia hanya dibuang begitu saja,
seperti sampah yang tak berharga
dan sebuah dosa lain akan tercipta disini yaitu
sebuah pembunuhan sebuah nyawa

Zina dapat menyemai permusuhan dan menyalakan api dendam
antara keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengannya

Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya
ia mengugurkan kandungannya itu
maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa

Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami
dan melakukan kecurangan sehingga hamil
dan membiarkan anak itu lahir
maka dia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya
dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka
tanpa disadari siapa dia sebenarnya


Sangat mengerikan, naudzubillah min dzalik....


Terlepas dari sah atau tidaknya pernikahan MBA
biasanya tidak akan membawa kebahagiaan yang kekal dalam rumah tangga
Sebab pernikahan sudah kehilangan makna,
tidak sakral lagi

Tak ada 'malam pertama' yang indah nan penuh kejutan
Karena semua dirasakan sebelum menikah

Mungkin, yang ada justru kejenuhan, penyesalan dan keterpaksaan
Zina menghilangkan harga diri pelakunya
dan merusakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berkepanjangan
bukan saja kepada pelakunya
malahan kepada seluruh keluarganya

Penzina yang berani melakukan maksiat ini
dengan terang-terangan lebih buruk daripada
mereka yang melakukannya secara sembunyi-sembunyi

Jadi masihkah kita mau mendekati zina,
atau dengan kata lain "bercinta"
kalau konsekuensi logis dari pacaran atau zina bila yang kita dapat itu
adalah sebuah kenikmatan semu?

maukah kita menjaga keluarga kita dari ancaman zina
yang membius dan mengancam dari berbagai pihak ??

Semoga tidak ada lagi perbuatan haram
yang memang berakibat buruk bagi kita semua

"Terbius zina sesaat, Sesal kita selamanya"




***
Referensi :
Depok 2 juni 2008
Erwin Arianto
http://catatan-erwin.blogspot.com/2011/11/zina-dalam-label-pacaran.html?m=1
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar