Kamis, 17 April 2014

Tobatnya Wanita Penggoda Berparas Cantik



~*~  Tobatnya Wanita Penggoda Berparas Cantik  ~*~



Apa jadinya bila seorang pemuda sholeh digoda oleh wanita cantik?
Kepada para pelaku pornografi dan pornoaksi,
bisa mengambil hikmah dari kisah ini

Kecantikan dan keindahan tubuh adalah ujian.
Kisah ini pun bisa menjadi inspirasi bagi da’i dalam berdakwa
Bahwa berda’wah itu harus lemah lembut,
bukan dengan kekerasan ataupun caci maki kepada pelakunya
Karena hati, hanya bisa disentuh oleh hati

Selamat membaca..

Rabi’ bin Khaitsam adalah seorang pemuda yang terkenal ahli ibadah
dan tidak mau mendekati tempat maksiat sedikit pun

Jika berjalan pandangannya teduh tertunduk
Meskipun masih muda, kesungguhan Rabi’ dalam beribadah telah diakui oleh banyak ulama
dan ditulis dalam banyak kitab

Imam Abdurrahman bin Ajlan meriwayatkan
bahwa Rabi’ bin Khaitsam pernah shalat tahajjud dengan membaca surat Al Jatsiyah
Ketika sampai pada ayat keduapuluh satu, ia menangis

Ayat itu artinya,

“Apakah orang-orang yang membuat kejahatan (dosa) itu menyangka
bahwa Kami akan menjadikan mereka sama dengan orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka
Amat buruklah apa yang mereka sangka itu!”

Seluruh jiwa Rabi’ larut dalam penghayatan ayat itu
Kehidupan dan kematian orang berbuat maksiat dengan orang yang mengerjakan amal shaleh itu tidak sama!
Rabi’ terus menangis sesenggukan dalam shalatnya
Ia mengulang-ngulang ayat itu sampai terbit fajar

Kesalehan Rabi’ sering dijadikan teladan
Ibu-ibu dan orang tua sering menjadikan Rabi’ sebagai profil pemuda alim yang harus dicontoh oleh anak-anak mereka
Memang selain ahli ibadah, Rabi’ juga ramah
Wajahnya tenang dan murah senyum kepada sesama

Namun tidak semua orang suka dengan Rabi’
Ada sekelompok orang ahli maksiat yang tidak suka dengan kezuhudan Rabi’
Sekelompok orang itu ingin menghancurkan Rabi’
Mereka ingin mempermalukan Rabi’ dalam lembah kenistaan
Mereka tidak menempuh jalur kekerasan,
tapi dengan cara yang halus dan licik
Ada lagi sekelompok orang yang ingin menguji sampai sejauh mana ketangguhan iman Rabi’


Dua kelompok orang itu bersekutu
Mereka menyewa seorang wanita yang sangat cantik rupanya
Warna kulit dan bentuk tubuhnya mempesona
Mereka memerintahkan wanita itu untuk menggoda Rabi’ agar bisa jatuh dalam lembah kenistaan
Jika wanita cantik itu bisa menaklukkan Rabi’,
maka ia akan mendapatkan upah yang sangat tinggi, sampai seribu dirham

Wanita itu begitu bersemangat dan yakin akan bisa membuat Rabi’ takluk pada pesona kecantikannya
Tatkala malam datang, rencana jahat itu benar-benar dilaksanakan
Wanita itu berdandan sesempurna mungkin
Bulu-bulu matanya dibuat sedemikian lentiknya
Bibirnya merah basah
Ia memilih pakaian sutera yang terindah dan memakai wewangian yang merangsang

Setelah dirasa siap, ia mendatangi rumah Rabi’ bin Khaitsam
Ia duduk di depan pintu rumah menunggu Rabi’ bin Khaitsam datang dari masjid
Suasana begitu sepi dan lenggang
Tak lama kemudian Rabi’ datang
Wanita itu sudah siap dengan tipu dayanya

Mula-mula ia menutupi wajahnya dan keindahan pakaiannya dengan kain hitam
Ia menyapa Rabi’,

“Assalaamu’alaikum, apakah Anda punya setetes air penawar dahaga?”


“Wa’alaikumussalam. Insya Allah ada..
Tunggu sebentar”
Jawab Rabi’ tenang sambil membuka pintu rumahnya


Ia lalu bergegas ke belakang mengambil air
Sejurus kemudian ia telah kembali dengan membawa secangkir air dan memberikannya pada wanita bercadar hitam


“Bolehkah aku masuk dan duduk sebentar untuk minum
Aku tak terbiasa minum dengan berdiri”
Kata wanita itu sambil memegang cangkir


Rabi’ agak ragu,
namun mempersilahkan juga setelah membuka jendela dan pintu lebar-lebar

Wanita itu lalu duduk dan minum
Usai minum wanita itu berdiri
Ia beranjak ke pintu dan menutup pintu
Sambil menyandarkan tubuhnya ke daun pintu ia membuka cadar dan kain hitam yang menutupi tubuhnya

Ia lalu merayu Rabi’ dengan kecantikannya
Rabi’ bin Khaitsam terkejut, namun itu tak berlangsung lama

Dengan tenang dan suara berwibawa ia berkata kepada wanita itu,

“Wahai saudari, Allah berfirman,
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya
Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya”

Allah yang Maha pemurah telah menciptakan dirimu dalam bentuk yang terbaik
Apakah setelah itu kau ingin Dia melemparkanmu ke tempat yang paling rendah dan hina,
yaitu neraka?!



“Saudariku, seandainya saat ini Allah menurunkan penyakit kusta padamu
Kulit dan tubuhmu penuh borok busuk
Kecantikanmu hilang

Orang-orang jijik melihatmu
Apakah kau juga masih berani bertingkah seperti ini ?!


“Saudariku, seandainya saat ini malaikat maut datang menjemputmu,
apakah kau sudah siap?
Apakah kau rela pada dirimu sendiri menghadap Allah dengan keadaanmu seperti ini?
Apa yang akan kau katakan kepada malakaikat munkar dan nakir di kubur? Apakah kau yakin kau bisa mempertanggungjawabkan apa yang kau lakukan saat ini pada Allah di padang mahsyar kelak?!”


Suara Rabi’ yang mengalir di relung jiwa yang penuh cahaya iman itu menembus hati dan nurani wanita itu
Mendengar perkataan Rabi’ mukanya menjadi pucat pasi
Tubuhnya bergetar hebat
Air matanya meleleh
Ia langsung memakai kembali kain hitam dan cadarnya
Lalu keluar dari rumah Rabi’ dipenuhi rasa takut kepada Allah SWT

Perkataan Rabi’ itu terus terngiang di telinganya dan menggedor dinding batinnya,
sampai akhirnya jatuh pingsan di tengah jalan
Sejak itu ia bertobat dan berubah menjadi wanita ahli ibadah


Orang-orang yang hendak memfitnah dan mempermalukan Rabi’ kaget mendengar wanita itu bertobat. Mereka mengatakan, “Malaikat apa yang menemani Rabi’. Kita ingin menyeret Rabi’ berbuat maksiat dengan wanita cantik itu, ternyata justru Rabi’ yang membuat wanita itu bertobat!
Rasa takut kepada Allah yang tertancap dalam hati wanita itu sedemikian dahsyatnya
Berbulan-bulan ia terus beribadah dan mengiba ampunan dan belas kasih Allah SWT

Ia tidak memikirkan apa-apa kecuali nasibnya di akhirat
Ia terus shalat, bertasbih, berzikir dan puasa
Hingga akhirnya wanita itu wafat dalam keadaan sujud menghadap kiblat
Tubuhnya kurus kering kerontang seperti batang korma terbakar di tengah padang pasir
[Sang Hikmah]





***
Sumber: Buku “Di Atas Sajadah Cinta
Kisah-Kisah Teladan Islami Peneguh Iman dan Penenteram Jiwa”
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/23/sebuah-kisah-untuk-para-pelaku-pornografi-dan-pornoaksi/
*

Rabu, 16 April 2014

Tiga Hari Ibadah Dan Sehari Untuk Istri




~*~  Tiga Hari Untuk Ibadah, Sehari Untuk Istri  ~*~




Ada sepasang suami istri yang dihadirkan ke hadapan Hakim Ka`ab Al As`adi
Perkara suami istri itu diajukan kepada Hakim
karena pengaduan sang istri terhadap suaminya sendiri


Maka ketika sidang mulai digelar, dengan meratap,
si istri mengadukan hal-nya kepada sang Hakim


” Tuan Hakim yang terhormat, aku mengadu kepadamu ,
memintamu untuk memberikan keadilan kepadaku”


” Ya baiklah...
Tapi jelaskan dahulu perkara apa yang hendak kamu ajukan kepadaku !”


” Aku mengadukan suamiku
Aku benar-benar tidak suka dengan cara hidupnya selama ini
Setiap hari kerjanya cuma sibuk beribadah
Tempat tidurnya adalah masjid
Ia jarang sekali untuk datang tidur bersamaku di tempat tidur kami dirumah
Setiap malam kerjanya cuma sholat melulu
Kalau siang hari terus menerus puasa
Aku hampir-hampir tak pernah ia perdulikan
Aku betul-betul tidak senang dengan cara hidup yang seperti ini terus-menerus “
ungkap ratapan sang istri mengeluh


Mendengar pengaduan si istri,
hakim Ka`ab Al As`adi mengkonfirmasikan perihal tersebut kepada suaminya


” Betulkah pengaduan oleh istrimu barusan itu ?”
tanya sang hakim


” Benar, Pak Hakim !”
jawab sang suami


” Kalau begitu, apa maksudmu dengan semua kegiatanmu yang terus menerus seperti itu ?”
desak sang hakim


” Aku ingin menjadi ahli ibadah, Pak Hakim !”
jawab si suami dengan jujurnya


Setelah tahu duduk persoalannya,
Hakim Ka`ab lalu merenungkannya


Setelah mempertimbangkan jawaban-jawaban yang diutarakan sang suami secara mendalam,
kemudian hakim memberikan keputusannya


” Sebagai suami darinya..
istrimu mempunyai hak atas dirimu
Kamu wajib memenuhi haknya itu
Allah SWT telah menghalalkan bagimu dua wanita, tiga wanita, atau sampai empat wanita
semua itu untuk dapat kamu jadikan istrimu
Sekarang, istrimu 'kan hanya seorang
Itu berarti dalam empat hari berturut-turut kamu mempunyai waktu tiga hari untuk melakukan ibadah
dan sehari dapat kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan biologis istrimu”
ucap jelas sang hakim


Keputusan hakim Ka`ab Al As`adi
yang menetapkan tiga hari sekali untuk mengumpuli istri membuat khalifah Umar bin Khattab terkagum-kagum

Atas kebijaksanaannya yang mengagumkan itu,
kemudian khalifah mengangkat Ka`ab sebagai hakim di Basrah


Tetaplah berlaku adil
karena jalan menuai pahala dan beribadah itu luas





***
Referensi :
Dikutip dari Mutiara Hikmah 1001 kisah: 1
Minggu, 25 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/25/tiga-hari-untuk-ibadah-dan-satu-hari-untuk-istri/
*

Ahli Ibadah Dan Pelacur




~*~  Kisah Sang Ahli Ibadah Dengan Pelacur Cantik Jelita  ~*~



dalam Kisah-kisah Teladan

Al-Hasan meriwayatkan, bahwa dahulu ada seorang pelacur yang sangat cantik jelita
Dia tidak mau melayani orang yang datang
kecuali jika dibayar sebanyak seratus dinar


Secara kebetulan pada suatu hari ada seorang ahli ibadah yang melihat wajah pelacur cantik itu
sehingga membuat ahli ibadah itu tertarik dan jatuh cinta kepadanya
Karena lelaki ahli ibadah itu mengetahui,
bahwa untuk dapat dilayani oleh pelacur cantik itu
orang harus memberinya uang sebanyak seratus dinar,
maka lelaki ahli ibadah itu akhirnya pergi mencari pekerjaan
..untuk mengumpulkan uang sebanyak itu


Setelah uang sebanyak seratus dinar itu dapat dikumpulkan,
dia pun pergi menemui pelacur cantik itu
serta berkata kepadanya:

“Kecantikanmu telah membuatkan aku benar-benar tergoda,
oleh karena itu, aku telah berusaha sedaya upayaku
..untuk mendapatkan uang seratus dinar sebagaimana yang engkau kehendaki itu”


Wanita pelacur itu berkata:
“Silakan masuk ke rumahku..”


Dengan tidak berfikir panjang,
ahli ibadah itu langsung masuk ke rumahnya


Di dalam rumah pelacur yang cantik jelita itu
tersedia sebuah tempat tidur yang dibuat dari emas

Pelacur itu lalu duduk di atas tempat tidurnya dan berkata:

“Marilah segera mendekatiku!!”


Ketika lelaki ahli ibadah itu bermaksud untuk memuaskan nafsunya,
pada waktu itu juga tiba-tiba ia ingat kepada Allah
sehingga menggigil seluruh tubuhnya

Kepada wanita pelacur tersebut lelaki ahli ibadah itu berkata:

“Biarlah aku pergi saja meninggalkan kamu
dan uang yang jumlahnya seratus dinar itu ambillah olehmu!”


Wanita pelacur itu kembali bertanya:

“Apakah sebenarnya yang terjadi atas dirimu,
bukankah kamu telah tergila-gila kepadaku
sehingga kamu membanting tulang
dan mengeluarkan peluh untuk mendapatkan uang sebanyak seratus dinar?
Pada saat ini kamu telah mendapatkan apa yang kamu inginkan itu,
akan tetapi mengapa kamu akan meninggalkan aku?”


Lelaki ahli ibadah itu berkata:

“Sesungguhnya aku takut kepada Allah SWT
dan juga atas kedudukanku selama ini di sisi-Nya
Sehingga aku akan pergi meninggalkan kamu,
kamu merasa benci kepadaku,
ketahuilah olehmu, sesungguhnya aku juga sangat membenci kamu kerana Allah"


Wanita pelacur itu berkata:

“Jika yang kamu katakan itu benar,
aku tidak akan bersuami kepada orang lain melainkan kamu”


Lelaki ahli ibadah itu berkata:

“Biarlah aku keluar!”


Wanita pelacur itu menjawab:

“Tidak, kecuali bila kamu mau menjadi suamiku..”



“Tidak, biarlah aku keluar dari rumahmu ini!”
kata lelaki itu


Wanita itu kembali bertanya:

“Apakah yang membuatmu merasa keberatan bila aku memohon kepadamu
supaya engkau mau menikahi aku?”


Lelaki itu menjawab:

“Untuk menjadi isteriku boleh saja,
akan tetapi aku harus pergi meninggalkan tempat ini
kembali ke tempat biasanya aku melakukan ibadah”


Selepas berkata demikian,
lelaki ahli ibadah itu langsung pergi meninggalkan rumah pelacur tersebut
Begitu juga dengan wanita pelacur itu
ia ikut serta keluar dari daerahnya untuk bertaubat kepada Allah
dan menyesali segala perbuatan yang telah dilakukannya


Wanita pelacur itu terus berjalan,
hingga akhirnya ia sampai ke tempat asal lelaki ahli ibadah tersebut


Kepada ahli ibadah tersebut
seseorang datang menemuinya dan berkata:

“Sesungguhnya permaisurimu telah datang kepadamu..”


Ketika ahli ibadah melihat kedatangan wanita itu,
ia terkejut dan langsung terjatuh dalam pelukan wanita pelacur yang cantik jelita itu

Pada waktu itu juga lelaki ahli ibadah tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir
Melihat keadaan demikian, kepada orang yang hadir wanita pelacur yang telah bertaubat itu bertanya?

“Apakah lelaki idamanku yang telah meninggalkanku buat selama-lamanya ini
ada yang mempunyai saudara?”


Orang yang hadir pada waktu itu menjawab:

“Ia ada mempunyai seorang saudara lelaki,
akan tetapi saudara lelakinya itu hidup dalam keadaan kemiskinan”


“Jika memang demikian,
aku akan menikah dengannya sebagai ganti dari lelaki yang aku cintai ini”
kata wanita itu


Akhirnya wanita tersebut menikah dengan saudara lelaki ahli ibadah itu
dan dari hasil pernikahan tersebut,
Allah SWT mengurniakan kepada mereka...
sebanyak tujuh orang anak yang kemudian ketujuh orang anak tersebut
menjadi nabi semuanya


Semoga kisah ini dapat menjadi suri tauladan yang baik buat kita semua





***
Referensi :
Jum'at, 02 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/02/ahli-ibadah-dengan-pelacur-yang-cantik-jelita/
*

Dialog Islam-Kristen Seputar Tahun Baru



~*~  Dialog Muslim Dan Non-muslim Seputar Tahun Baru  ~*~



Saya pernah bertanya kepada teman saya,
dimana dia sendiri adalah non-muslim (Kristen)

Kami berdiskusi, dia bertanya kepada saya tentang Islam
dan saya bertanya kepada dia tentang Kristen

Kebetulan dia juga teman dekat saya, satu kampus
Kami berdiskusi siang dan malam, tentang Islam dan Kristen
Timbul didalam hati saya untuk bertanya kepada dia tentang Natal
dan Tahun Baru apa yang mereka kerjakan


Saya bertanya kepada dia,

“Apa yang kalian lakukan ketika Natal dan Tahun Baru
Apakah sembahyang atau apa?”


Teman Saya orang Kristen tadi menjawab

“Sama seperti kalian (umat Islam),
kami pada hari Natal juga sembahyang”


Saya bertanya lagi

“Lalu Tahun Baru, apa yang dilakukan?”


Teman saya orang Kristen tadi menjawab

“Orang-orang mengira hari raya kami itu pada Natal (25 Desember) saja
Padahal tidak, hari raya kami itu dari tanggal 25 desember
dan puncaknya Tahun Baru itu (tanggal 1)”


Setelah itu dia bertanya kepada saya

“Ayat apa didalam Al-Quran yang paling engkau sukai?”
Maka saya menjawab

“Surat Al-Ikhlas”


Dia bertanya lagi

“Apa intinya?”


Lalu saya bacakan surat Al-Ikhlas dan artinya...


“Katakanlah: Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu
Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan,
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”
(Qs. Al-Ikhlas : 1-4)


Dia diam ketika saya bacakan ayat ini,
karena surat Al-Ikhlas ini adalah bantahan terhadap keyakinan mereka
Dimana mereka (orang Kristen) mengatakan
bahwa Nabi Isa adalah Anak Tuhan
Padahal didalam Surat Al-Ikhlas
“Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan”

setelah itu dia diam dan tidak bertanya lagi


Pertanyaan ini sering dia tanyakan kepada saya,
sebelum nya dia juga pernah juga bertanya

“Ayat dan surat apa yang paling engkau cintai didalam al-Quran”
dan seterus nya


Hampir-hampir saja dia masuk Islam
Karena lingkungan dia hidup ada muslim
dan teman dia lebih banyak muslim

Dan dia sendiri pernah berkata :

“Saya lebih enak bergaul dengan orang Muslim dari pada orang Kristen sendiri”


Inilah sekilas dialog saya dengan teman saya (orang nashrani/Kristen). Yang ingin saya beritahukan kepada kalian semua nya adalah apa yang dia katakan tadi


“Orang-orang mengira hari raya kami (umat nasrani) itu pada Natal 25 Desember saja
Padahal tidak, hari raya kami itu dari tanggal 25 desember dan puncaknya Tahun Baru itu (tanggal 1)”


Inilah pengakuan mereka, yang saya dengar langsung dari kedua telinga,
dan saya perhatikan dengan jelas


Dengan demikian jelas sudah,
bahwa Tahun Baru Masehi itu adalah Hari Raya mereka
dan mereka beribadah pada hari ini

Maka tidaklah pantas bagi seorang Muslim yang beriman
untuk mengikuti Hari Raya Mereka, baik itu Natal, Tahun Baru dan yang lain nya

Siapa saja yang mengikuti Hari Raya mereka,
maka dia terancam kedalam sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wa Sallam

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum,
berarti ia dari golongan mereka”
[Hadits Shahih. Dikeluarkan oleh Abu Dawud (4031), Ahmad (5093, 5094, 5634) Di Shahihkan oleh Syaikh Ali Hasan Al-Halaby]


“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum”
artinya siapa saja yang mengikuti kebiasaan suatu kaum yang itu merupakan kekhususan mereka
Seperti ikut didalam hari raya mereka dan lain-lain
Maka akibatnya adalah
“Berarti ia dari golongan mereka”


Hadits ini setegas-tegas nya dalil yang melarangan kita untuk ikut bertolerasi didalam masalah peribadatan mereka
Baik itu Natal, Tahun Baru dan yang lain nya


Sudah cukup bagi kita dua Hari Raya yang Allah pilihkan bagi kita,
Idhul Fithri dan Idhul Adha
Maka dari itu, wahai saudaraku seiman
Janganlah kalian mengikuti kebiasaan mereka,
terutama merayakan Tahun Baru
Jika tidak maka kalian terancam kedalam hadits diatas

Hanya Allah-lah yang bisa memberikan hidayah



***
Referensi :
Rabu, 30 Desember 2009
http://www.voa-islam.com/read/citizens-jurnalism/2009/12/30/2305/dialog-islam-kristen-seputar-tahun-baru/#sthash.nPIddMJw.dpbs
*

Gadis Penggoda





~*~  Gadis Penggoda  ~*~





Sulaiman bin Yasir adalah seorang lelaki gagah dan tampan
Suatu hari, ia bersama seorang kawannya berniat pergi ke Mekkah
untuk menunaikan ibadah haji

Di suatu tempat,
singgahlah mereka untuk beristirahat dengan mendirikan kemah
Dia tinggal di kemah sementara kawannya pergi berbelanja

Dalam keadaan dia bersendirian di kemah,
tiba-tiba muncul di hadapan Sulaiman seorang wanita cantik,
seraya berkata:

“Beri saya…”


Segera Sulaiman mengambil makanan,
lalu diberikannya kepada wanita itu

Tetapi alangkah terkejutnya Sulaiman atas jawaban wanita itu:

“Saya tidak menginginkan makanan
Saya inginkan bagian dari lelaki yang biasa ia berikan kepada isterinya”


Mendengar itu Sulaiman tersentak
Lalu ia berkata,

“Engkau telah dipersiapkan iblis untuk menggodaku”


Betapa gelisahnya hati Sulaiman
Ia menunduk dan meletakkan kepalanya antara dua lutut sambil menangis

Melihat keadaan demikian,
gadis penggoda itu segera  meninggalkan Sulaiman

Tak lama kemudian terdengar langkah temannya datang
Mata sembab Sulaiman belum sempat terhapus

“Ada apakah gerangan wahai Sulaiman?”
tanyanya


“Aku teringat puteriku,”
kata Sulaiman coba berbohong


“Tidak mungkin...
Demi Allah, engkau pasti menyembunyikan sesuatu,”
bujuk si teman


Karena didesak terus, akhirnya Sulaiman menceritakan kejadian yang baru saja berlaku
Aneh, temannya yang mendengar cerita itu malah menangis terisak-isak

Sulaiman hairan dan tertanya-tanya.

“Mengapa engkau pula yang menangis?”
tanya Sulaiman


“Saya lebih layak menangis daripada engkau
Saya berfikir bahwa seandainya sayalah yang mendapat cubaan itu,
seandainya sayalah yang berada di kemah ketika itu,
entah apa yang terjadi,”
ucapnya


Kemudian sampailah Sulaiman di kota Makkah,
bertawaf dan bersa’i di Kaabah

Ketika telah letih dan lelah,
ia berbaring di sudut ruangan berselimutkan pakaiannya sendiri

Dalam tidurnya ia bermimpi bertemu lelaki tampan,
wangi pula baunya

Ia berkata kepada lelaki itu

“Siapakah Tuan? Semoga tuan mendapat curahan rahmat”


“Aku Nabi Yusuf As-Siddiq,”
jawabnya


“Sungguh, engkau mengagumkan wahai Nabi…
Engkau menang melawan godaan isteri Tuanmu,”
kata Sulaiman


“Sesungguhnya keteguhan engkau terhadap rayuan gadis itu mengagumkan pula!”
Jawab Yusuf dalam mimpi itu


Mimpinya itu menandakan bahawa Sulaiman
akan dikumpulkan bersama-sama Nabi Yusuf yang berjaya menolak godaan wanita cantik


Subhanallah...
sebuah inspirasi yang menyadarkan
bahwa tak seharusnya kita terus diogerogoti hawa nafsu

semoga kita senanntiasa dijauhkan dan dihindarkan dari segala keburukan duniawi
Aamiin...





***
Referensi :
Kamis, 02 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/02/gadis-penggoda/
*

Rahasia Lelaki Penghuni Surga




~*~  Rahasia Lelaki Penghuni Surga  ~*~



Salah satu amalan yang harus diamalkan umat Islam adalah menjauhi sifat iri hati, dengki dan hasad
Menjauhi sifat-sifat yang bagaikan  virus itu,
merupakan bagian dari sikap yang harus dilakukan umat Islam
Sebab hal itu bukan saja merugikan bagi yang menjadi sasaran dengki dan hasad,
tetapi juga merugikan diri orang itu sendiri


Ada kisah tentang tingkah laku seorang sahabat-sahabat yang oleh Nabi Muhammad SAW
dijamin bakal menjadi penghuni surga yang kekal
Kisahnya demikian



(***)

Rasulullah pada suatu ketika duduk bersama sahabat
Saat itu lewatlah sahabat lain

Sahabat itu tidak menonjol, biasa saja
Tetapi kepada para sahabat yang lain,
Nabi berkata tentang sahabat yang satu ini

“Dia adalah seorang lelaki calon penghuni surga,”
kata beliau sambil menunjuk lelaki itu


Mendengar itu, Abdullah bin Umar menjadi penasaran
Ia berupaya mengetahui rahasia kehidupan orang yang dipastikan oleh Nabi sebagai penghuni surga itu

“Apa amalan lelaki Anshar ini, dan apa pula kelebihannhya,”
kata Abdulah dalam hati


Untuk menyelidiki orang tersebut,
Abdullah bin Umar pun meminta diperbolehkan tinggal selama beberapa hari di rumah sahabat yang dikatakan Nabi calon penghuni surga itu

“Jika tidak keberatan, aku ingin tinggal bersamamu untuk beberapa hari saja,”
katanya


“Ada apa dengan kamu?”


“Aku baru saja bertengkar dengan ayahku
Dan aku bersumpah tidak ingin bertemu dengannya selam tiga hari ini”
kata Abdullah berbohong


“Boleh, silahkan kapan saja dan berapa lama pun bisa,”
kata sahabat itu dengan ramah


Selama tiga hari itu, diamatinya tingkah laku dan tindak tanduk sahabat itu dalam kehidupan sehari-harinya
Namun, setelah beberapa hari tinggal di rumah sahabat itu,
Abdullah tidak menyaksikan kelebihan amalan atas sahabat itu

Ia menyaksikan kehidupan bakal penghuni surga itu biasa-biasa saja,
amalan shalatnya pun biasa-biasa saja

Saat hendak pamit, Abdullah terpaksa “membuka kartu”
dan bertanya kepada tuan rumah bakal penghuni surga itu

“Saudaraku, sebenarnya aku tidak apa-apa dengan ayahku,”
kata Abdullah

“Lalu ada apa kau tidur di rumahku?”
tanya lelaki Anshar itu


“Beberapa hari yang lalu, ketika kami sedang berkumpul dengan Nabi di masjid,
beliau mengatakan bahwa sebentar lagi akan ada orang Anshar calon penghuni surga masuk ke masjid itu
Dan laki-laki Anshar yang disebut-sebut Rasulullah itu adalah kamu”


“Ah, benarkah begitu?”
kata lelaki Anshar itu merendahkan diri


“Benar, Nabi berkata begitu
Cuma kini kami ingin tahu, apa sebenarnya amalan tuan sehingga Rasulullah memastikan tuan akan masuk surga?”
tanya Abdullah


“Oh, jadi selama ini kamu menyelidiki aku ya?”


“Ya,”
katanya terus terang


“Tak ada amalan khusus yang aku amalkan
Beginililah kehidupan saya sehari-hari sebagaimana yang anda saksikan sendiri
beberapa hari di sini”
Kata sahabat Anshar itu


Mendengar jawaban itu, Abdullah semakin penasaran

“Tetapi masih ada sesuatu yang anda rahasiakan kepadaku”


Pada akhirnya orang bakal penghuni surga itu juga ikut ”membuka kartu”
dan mengungkapkan apa adanya

“Sesungguhnya yang aku amalkan dari ajaran Nabi adalah biasa saja
Aku berusaha sekuat tenaga tidak akan melakukan perbuatan yang merugikan sesama kaum Muslimin
Aku berusaha selalu berusaha membersihkan hatiku dengan tidak pernah memiliki sifat iri hati
serta menaruh rasa dengki dan hasad kepada orang lain sepanjang hidupku
Apalagi hasad terhadap kenikmatan yang diterima orang lain"



“Hanya itu?”
tanya Abdullah


“Ya,”
jawabnya


Mendengar pengakuan jujur lelaki itu,
Abdullah bin Umar semakin takjub mendengarnya


Secara lahiriah, amalan lelaki Anshar itu tak terlalu istimewa
Tetapi secara rohaniah, amalan itu sungguh luar biasa

Bukankah memang banyak orang yang mampu menunaikan shalat
tetapi tak mampu menjaga hatinya dari rasa iri, dengki, hasad dan prasangka buruk kepada orang lain

“Subhanallah, rupanya inilah amalan utama yang telah menjadikan dirimu mendapat kemuliaan di surga,”
kata Abdullah di dalam hati sambil berpamitan meninggalkan rumah lelaki itu


Begitulah rahasia yang ditemukan Abdullah bin Umar pada sahabat itu,
sehingga ia mendapat jaminan Rasulullah akan menjadi penghuni surga
Kuncinya tidak iri hati, hasad, dan dengki kepada orang lain


Amalan shalat sebanyak apapun tidak akan berguna
jika di dalam hati orang itu masih terdapat sifat dengki dan iri hati
Orang yang terpuji di sisi Allah adalah orang yang menjalankan shalat dengan ikhlas
dan menjauhi sifat dengki dan hasad seperti sahabat itu





***
Referensi :
Jum'at, 16 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/16/rahasia-laki-laki-penghuni-surga/
*

Kisah Sang Raja Dan Ahli Ibadah




~*~  Raja Dan Ahli Ibadah  ~*~



Diriwayatkan oleh Wahab bin Munabbih
Dia adalah seorang pendeta Yahudi yang kemudian masuk Islam

Diceritakan bahwa pada suatu hari seorang raja yang agung ingin berkuda ke seluruh pelosok kerajaannya
agar masyarakat melihat kehebatan dan keindahannya

Raja itu memerintahkan para pejabat, pengawal dan pembesar kerajaan
untuk menyiapkan tunggangan agar masyarakat melihat kekuasaannya

Dia juga menyuruh mereka untuk menyediakan pakaian kebesarannya
Dia memerintahkan bawahannya untuk menyiapkan kuda pilihan yang kuat
Dia memilih kuda yang tercepat larinya, yang diberi nama as-Sabak

Dia memacu kuda itu didepan pasukan
Dia merasa bangga dengan kehebatan dan kekuasaannya

Datanglah Iblis
Iblis meletakkan mulutnya pada telinganya
dan meniupkan perasaan sombong pada raja itu

Maka berkatalah raja itu,

“Siapa yang dapat menyamaiku didunia ini?”


Dia memacu kudanya dengan sombong dan merasa bangga dengan kudanya itu
Dia tidak melihat kepada seorangpun
karena perasaan hebat dan sombongnya,
serta perasaan ujub dan bangganya

Tiba-tiba dihadapannya berdiri seorang laki-laki yang berpakaian compang camping
Orang itu memberi salam kepada sang raja,
tetapi raja itu tidak membalas salamnya

Orang itu kemudian memegang tali kekang kuda sang raja
Kemudian raja itu berkata:

“Lepaskan tanganmu dari tali kekang kuda ini
Engkau tidak tahu tali kekang kuda siapa yang engkau pegang!”


Orang itu berkata,

“Aku mempunyai keperluan denganmu”


Raja berkata,

“Sabarlah, tunggu aku turun”.


Orang itu berkata,

“Keperluanku adalah saat ini juga,
bukan saat engkau turun dari kudamu”


Raja berkata,

“Katakan, apa keperluannya! “


Orang itu berkata,

“Ini rahasia. Aku tidak akan mengatakannya kecuali ke telingamu”


Raja menyodorkan telinganya kepada orang itu

Orang itu berkata,

“Aku Malaikat Maut... Aku hendak mencabut nyawamu”


Raja berkata,

“Tangguhkanlah sampai aku pulang ke rumahku,
berpamitan kepada anak istriku”


Orang itu berkata,

“Tidak, engkau tidak akan melihat mereka lagi untuk selamanya
karena jatah umurmu sudah habis”


Maka, Malaikat Maut pun mengambil nyawanya
Pada waktu itu sang raja sedang duduk diatas kuda kebanggaannya”

Malaikat Maut pergi dari sana,
kemudian mendatangi seorang laki-laki soleh yang diridhai Allah

Malaikat mengucapkan salam
Laki-laki itu membalas salamnya

Malaikat berkata,

“Aku mempunyai keperluan denganmu dan ini rahasia”


Laki-laki salih itu berkata,

“Katakanlah keperluanmu di telingaku”


Malaikat berkata,

“Aku adalah Malaikat Maut”.


Laki-laki itu berkata,

“Selamat datang, segala puji bagi Allah atas kedatanganmu
karena sesungguhnya aku banyak mendekatkan diri untuk menyambut kedatanganmu
Aku merasa terlalu lama menunggumu
Aku sangat merindukan kedatanganmu”


Malaikat berkata,

“Jika engkau mempunyai urusan selesaikanlah dahulu”


Laki-laki itu berkata,

“Tidak ada urusan yang lebih penting daripada saat bertemu dengan Rabbku Azza wa Jalla”


Malaikat berkata,

“Cara seperti apa yang engkau sukai ketika aku mencabut nyawamu?
Aku diperintahkan mencabut nyawamu dengan cara yang engkau pilih
dan yang engkau inginkan”


Laki-laki itu berkata,

“Ijinkanlah aku mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat
Ketika aku sujud, cabutlah nyawaku
Maka, Malaikat Maut melakukan permintaan orang itu
dan mengirimnya kepada rahmat Allah Jalla wa `Ala”

Subhanallah ....



***
Referensi :
Jum'at, 23 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/23/ketika-malaikat-maut-mencabut-nyawa-sang-raja-dan-sang-ahli-ibadah/
*

Sabar Vs Mengeluh




~*~  Sabar Vs Mengeluh  ~*~



Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram
Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya

“Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,
pasti  dia tidak pernah risau dan bersedih hati”


Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya,

“Apakah katamu hai saudaraku ?
Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan duka cita dan luka hati karena risau,
dan orang-orang  pasti  setuju   dengan sikapku ini”


Abu Hassan bertanya,

“Bagaimana hal yang merisaukanmu?”


Wanita itu menjawab,

“Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban,
dan saat itu  aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain
dan yang satu masih menyusu,
dan ketika aku bangun untuk membuat makanan,
tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya,
“Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?


Jawab adiknya,

“Baiklah kalau begitu ?”


Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu
Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancur keluar
dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala,
lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan
dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku,
tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas,
ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena badannya
sehingga menghancurkan  kulitya

Berita ini terdengar kepada anakku yang telah kawin dan tinggal di daerah lain,
maka ia jatuh pingsan hingga sampai menuju ajalnya
Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua”


Lalu Abul Hassan bertanya,

“Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?”


Wanita itu menjawab,

“Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh
melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berdeda
Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir,
maka hal itu baik dan terpuji akibatnya
Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka”


Demikianlah cerita di atas,
satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat dianjurkan oleh agama
dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah
dan dugaan dari Allah

Karena itu Rasulullah SAW bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,:

”Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin,
jika Aku ambil kekasihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar,
melainkan syurga baginya”


Begitu juga mengeluh
Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram
Karena itu Rasulullah SAW bersabda,:

” Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah,
merobek baju, mengeluh dan menghina nasib orang”

Dan sabdanya pula,

”Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah,
dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat,
maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari uap api neraka”
(HR. Imam Majah)


Semoga kita dijadikan sebagai hamba Tuhan yang sabar dalam menghadapi segala musibah
Aamiin... aamiin yaa rabbal 'alamiin...




***
Referensi :
Senin, 26 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/26/antara-sabar-dan-mengeluh/
*

Saya Mau Ke Masjid




~*~  Saya Mau Ke Masjid  ~*~




Seorang pengusaha shalih bernama Kajiman -bukan nama asli- sedang menginap di sebuah hotel berbintang lima di Semarang
Usai melakukan qiyamul-lail ia bergegas ke luar hotel untuk mencari masjid terdekat untuk shalat Shubuh berjamaah

Waktu saat itu menunjukkan bahwa waktu adzan Shubuh kira-kira setengah jam ke depan
Sehingga Ia ingin jalan-jalan sebentar sebelum sholat shubuh

Begitu keluar dari lobby hotel,
Kajiman pun meminta kepada tukang becak yang bernama Ibnu untuk mengantar keliling Semarang
Kira-kira belasan menit sudah Ibnu mengayuhkan pedal becak,
sayup-sayup terdengar suara tarhim yang mengisyaratkan waktu shubuh akan tiba

Sejurus itu Ibnu berkata santun kepada penumpangnya,
“Mohon maaf ya pak, boleh tidak bapak saya pindahkan ke becak lain??”


Kajiman membalas,
“Memangnya bapak mau kemana?”


“Mohon maaf pak, saya mau pergi ke masjid!”
jawab Ibnu


Terus terang Kajiman kagum atas jawaban Ibnu sang tukang becak,
namun ia ingin mencari alasan mengapa Ibnu sedemikian hebat kemauannya
hingga ingin pergi ke masjid


“Kenapa harus pergi ke masjid pak Ibnu?”
Tanya Kajiman


Ibnu dengan polos menjawab,
“Saya sudah lama bertekad untuk mengumandangkan adzan di masjid agar orang-orang bangun
dan melaksanakan shalat Shubuh
Sayang khan Pak kalau kita tidak shalat Shubuh”
jelas Ibnu singkat


Jawaban ini semakin membuat Kajiman bertambah kagum
Namun Kajiman belum puas sehingga ia melontarkan pertanyaan yang menggoyah keimanan Ibnu

“Pak, bagaimana kalau pak Ibnu tidak usah ke masjid
tapi pak Ibnu temani saya keliling kota dan saya akan membayar Rp 500 ribu sebagai imbalannya!”


Dengan santun Ibnu menolak tawaran itu,
dengan mengatakan bahwa ....
"shalat sunnah Fajar itu lebih mahal daripada dunia beserta isinya!”

Ia terkejut dan begitu takjub atas ketaatan Ibnu
Bahkan ketika Kajiman memberikan tawaran dua kali lipat,
tetap saja Ibnu menola


Kekaguman pun membawa Kajiman menyadari
bahwa ada pelajaran besar yang sedang ia dapati dari seorang guru kehidupan bernama Ibnu

Beberapa saat kemudian,
Ibnu dan Kajiman pun tiba di salah satu masjid
Usai sholat dan puas berdoa

Kajiman lalu berdiri dan menghampiri tubuh Ibnu
Ia gamit tangan Ibnu untuk berjabat lalu memeluk tubuhnya dengan erat
Sementara Ibnu belum mengerti apa maksud perbuatan yang dilakukan Kajiman

Dalam pelukan itu Kajiman membisikkan kalimat ke telinga Ibnu,

“Mohon pak Ibnu tidak menolak tawaran saya kali ini
Dalam doa munajat kepada Allah tadi saya sudah bernazar untuk memberangkatkan pak Ibnu berhaji tahun ini ke Baitullah… .
Mohon bapak jangan menolak tawaran saya ini"


Subhanallah ....
bagai kilat yang menyambar
Betapa hati Ibnu teramat kaget mendengar penuturan Kajiman

Kini Ibnu pun mengeratkan pelukan ke tubuh Kajiman dan ia berkata,

“Subhanallah walhamdulillah...
terima kasih ya Allah ...
terima kasih pak Kajiman.... !”
Matanya berkaca-kaca


Ini keimanan tukang becak
Bagaimana dengan Kita?
ada yang pernah mengalami kisah kehidupan yang lebih mendebarkan???
mari berbagi ..

^_^




***
Referensi :
Kisah Ust Bobby H
Jum'at 27 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/27/maaf-saya-mau-ke-masjid%E2%80%A6-2/
*

Rabu, 09 April 2014

Hukum Istri Memusuhi Mertua




~*~  Hukum Istri Memusuhi Mertua  ~*~


Saya mempunyai problem,
tetapi memang akar permasalahannya cukup panjang untuk diutarakan disini
Yang saya tanyakan...
Bagaimana sikap yang harus diambil terhadap menantu yang memusuhi mertuanya
dan ia didukung oleh ibunya agar jangan pernah datang ke rumah orang tua saya.
Saya kasihan, terutama kepada ibu saya,
beliau menjadi tertekan atas sikap menantunya tersebut.
Jazakumullah.
Ikhwan, Banten


Jawab :

Kami ikut prihatin dengan masalah yang sedang Anda hadapi
Memang tidak jarang terjadi adanya perselisihan antara ibu dengan menantunya (istri anaknya),
yang kemudian mengarah kepada pertengkaran,
dan ini amat disayangkan

Karena, bagaimanapun juga, ibu mertua adalah ibu suaminya
Sehingga, mau tidak mau harus dihormati dan tidak boleh dimusuhi


Tidak dipungkiri, yang menjadi pemicunya, terkadang masalah yang ringan,
tetapi kadang juga persoalan yang mendasar dan besar

Timbulnya bias karena faktor istri,
tetapi kadang juga karena faktor ibu mertua itu sendiri, yang terkadang berlebihan dalam bersikap,
sehingga membuat risih menantunya

Bahkan tak jarang membuat menantunya merasa sangat terganggu,
sehingga tidak menyukai sikap ibu mertua, atau bahkan sampai “membencinya”

Bisa juga timbul karena miss komunikasi antara keduanya
Jadi perlu kejelasan duduk persoalan yang sedang Anda hadapi ini,
agar dapat dicarikan solusi, dahulu baru kemudian mensikapinya dengan penuh bijak
Sebab, kata para ulama, hukum atas sesuatu itu adalah, cabang dari gambaran permasalahannya


Oleh karena itu, kami menasihati Anda untuk berkonsultasi kepada ulama atau ustadz atau da’i yang betul-betul dipercaya untuk meminta solusi terbaik dari permasalahan Anda tersebut
Sebab, bila memungkinkan hendaklah dipecahkan dengan damai, dan itu lebih baik, sebagaimana firman Allah:

وَالصُّلْحُ خَيْرٌ

Artinya :
“…dan perdamaian itu lebih baik (bagi mereka)”
(Qs. An Nisaa` : 128)


Bila memungkinkan, Anda perlu mencari penyebab kebencian tersebut
Usahakan agar mempertahankan pernikahan tersebut.
Sangat dianjurkan agar Anda menasihati sang istri untuk mengalah dan menghilangkan prasangka buruk kepada ibu Anda

Apabila ia bisa demikian, maka perlu sekali Anda membicarakan dengan ibu, juga agar bersikap kooperatif
Mudah-mudahan Allah menghilangkan kebencian di hati keduanya

Tetapi Anda jangan lupa, bahwa hati manusia itu berada di tangan Allah,
dan Allah-lah yang membolak-balikkannya,
sebagaimana sabda Rasulullah :

إِنَّ قُلُوبَ بَنِي آدَمَ كُلَّهَا بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمَنِ كَقَلْبٍ وَاحِدٍ يُصَرِّفُهُ حَيْثُ يَشَاءُ ثُمَّ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ

Artinya :
“Sesungguhnya hati-hati bani Adam seluruhnya di antara dua jemari Allah seperti satu hati. Allah palingkan sesukanya.
Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a:
“Ya Allah, Dzat yang memalingkan hati-hati, palingkanlah hati-hati kami untuk mentaati Engkau”
[HR Muslim].

Dengan memahami ini, Anda jangan sampai lupa menyerahkan hal ini kepada Allah,
berdoa agar kebencian dihilangkan dari hati keduanya

Adapun kepada ibu mertua (ibu dari istri), Anda perlu membangun hubungan dan komunikasi yang baik
Pahamkan, bahwa sebab pernikahan antara Anda dengan dan istri, tidak terlepas dari persetujuan dua keluarga,
yaitu keluarga Anda dan keluarga istri, sehingga bila terjadi sesuatu di antara keluarga besar tersebut,
bisa dengan melibatkan keduanya dengan cara yang baik dan sesegera mungkin


Bila ternyata tidak mungkin diperbaiki keadaannya,
maka agama Islam memberikan solusi terakhir yang pahit,
dan terkadang berdampak negatif untuk keluarga Anda, atau hubungan antara keluarga orang tua Anda dengan keluarga istri

Solusi ini adalah perceraian, yang tentunya tidak diharapkan oleh Anda.
Sebab Anda memiliki kewajiban besar dan penting, yaitu berbakti kepada kedua orang tua

Kewajiban ini dapat mengalahkan lainnya. Bisa jadi, jika Anda mempertahankan pernikahan dalam keadan seperti itu terus,
maka kemungkinan orang tua Anda akan kecewa dan menderita disebabkan keadaan tersebut

Disinilah Anda dituntut untuk bisa bersikap arif dan bijak dalam memilih dan memilah permasalahan


Nasihat kami kepada istri Anda,
hendaknya bertakwa kepada Allah
Berusahalah menghilangkan kebencian dan permusuhan kepada Ibu dari suami Anda

Ingatlah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

لَا تَبَاغَضُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا وَلَا يَحِلُّ لِمُسْلِمٍ أَنْ يَهْجُرَ أَخَاهُ فَوْقَ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ

Artinya :
“Jangan saling bermusuhan, saling hasad dan saling berpisah. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara, dan tidak boleh seorang muslim mendiamkan saudaranya lebih dari tiga hari”
[HR. Al Bukhari]


Kita dilarang saling bermusuhan, apalagi yang Anda musuhi adalah mertua
Mungkin berat di hati, namun dengan ketabahan dan kesabaran, insya Allah, Anda akan mendapatkan kebaikan berlipat, baik dalam kehidupan dunia yang fana’ ini, atau pada kehidupan akhirat yang kekal nanti.

Sedangkan kami kepada ibu mertua Anda (ibu istri),
hendaklah bertakwa kepada Allah dan membimbing putrinya untuk lebih baik dalam segala sisi kehidupannya
Tidak ikut mendukung dalam perkara yang dilarang Allah
Menanggapi permasalahan ini, tunjukkanlah sikap mulia,
dan seharusnya menempatkan diri sebagai penengah ataupun mediator yang bisa menjadi perekat, dan ikut menciptakan kondisi yang baik dalam hubungan antara kedua keluarga besar tersebut

Kepada ibu Anda, hendaklah bertakwa dan sabar melihat kelemahan, kesalahan dan kekurangan menantunya
Bersabarlah dan terus berusaha instrospeksi agar senantiasa menjadi hamba Allah yang sabar dan bertakwa
Tak ada gading yang tak retak. Tidak ada manusia yang sempurna

Semua manusia pasti melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang salah adalah, yang cepat bertaubat dan kembali ke jalan yang benar

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan:

كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Artinya :
“Setiap bani Adam pasti berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang salah adalah yang bertaubat”
[HR at Tirmidzi, dan dihasankan Syaikh al Albani]


Akhirnya, kepada Anda kami nasihati, dalam memandang masalah ini, hendaklah Anda cari akar permasalahannya
Selesaikanlah dengan bijak dan sesuai syariat
Anda bisa meminta bantuan ulama, ustadz atau orang lain yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini


Kami ikut berdoa, mudah-mudahan Allah l memudahkan Anda dan menunjukkan jalan yang lurus kepada istri serta ibu Anda,
sehingga hilanglah sikap permusuhan di hati keduanya
Sesungguhnya Allah Maha Kuasa dan Maha Pemberi Petunjuk. (Kh)


[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun IX/1427H/2006M
Penerbit Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta,
Jl. Solo-Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo
57183 Telp. 0271-761016]


***
Referensi :
kamis, 12 Agustus 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/08/12/hukum-istri-yang-memusuhi-mertua/
*

Waktu Mustajab Untuk Berdo'a




~*~  Waktu Yang Mustajab Untuk Berdoa  ~*~


Doa merupakan tali penyambung yang kokoh antara hamba dengan Rabb_Nya,
berdoa kapan saja bisa
tetapi Allah Subhanahu wa Ta’ala menyediakan waktu
dan saat-saat yang tepat dan cepat (mustajab) dikabulkan doa,
di antaranya yaitu :

1. Sepertiga Malam Terakhir

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

"ALLAH turun kelangit bumi setiap malam saat tersisa sepertiga malam akhir,”
Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman :

”Adakah yang sedang Berdoa Pada-KU, maka AKU Kabulkan,
Adakah yang Meminta Pada-KU, maka AKU Berikan,
Adakah yang Bertaubat Pada-KU, maka AKU Ampunkan."
(HR.Bukhari dan Muslim)

Dari Jabir Radhiyallahu Anhuma, Bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

"Sesungguhnya pada waktu malam terdapat satu waktu,
bila pada saat itu seorang Muslim memohon kepada ALLAH sesuatu Kebaikan yang berkaitan dunia maupun akhirat,
Maka ALLAH akan menganugerahkan kebaikan tersebut,
dan itu ada pada setiap malam"
(HR. Muslim)


2. Pada Waktu Sujud

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

"Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabb_Nya adalah pada waktu sujud,
maka perbanyaklah Berdoa pada saat sujud"
(HR.Muslim)


3. Saat antara Azan dan Iqamah

Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu,
Bahwa Rasulullah SAW Bersabda:

"Doa itu tidak ditolak antara Adzan dan Iqamah, maka Berdoalah"
(HR. Ahmad dan Ibnu Hibban)

Dari Abdullah bin Amr Ibnu Ash,
Bahwa ada seorang laki-laki berkata,
"Wahai Rasulullah, Sesungguhnya para Muadzin itu telah mengungguli kita"
maka Rasulullah SAW Bersabda:
"Ucapkanlah seperti apa yang diucapkan oleh para Muadzin itu,
dan jika kalian selesai (menjawab),
maka memohonlah (berdoalah) kalian pasti diperkenankan"
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Hibban)


4. Pada Saat di Akhir Shalat Fardhu

Dari Abu Umamah Al Bahili ra berkata,
pernah ada yang bertanya kepada Rasulullah SAW,
"Wahai Rasulullah’Doa apakah yang dikabulkan (dijabah)?"
Rasulullah SAW bersabda:
"Doa yang dipanjatkan di tengah malam akhir dan di akhir Shalat Fardhu (Wajib)"
(HR. At Tirmidzi dan An Nasa’i)


5. Pada Hari Jumat

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu,
Bahwa Rasulullah SAW menyebut Hari Jumat kemudian bersabda :

"Di dalamnya ada satu saat (yang mustajab) tidaklah seorang Muslim yang kebetulan waktu itu sedang mendirikan shalat (atau menunggu shalat),
dan memohon kepada ALLAH sesuatu (hajat) melainkan ALLAH pasti Mengabulkan permohonannya,
dan Rasulullah mengisyaratkan dengan tangannya akan sedikitnya saat Mustajab itu"
(HR.Bukhari)


6.Saat Melakukan Perjalanan (Musafir)

Rasulullah SAW Bersabda:
"Tiga permohonan (Doa) yang pasti diperkenankan ALLAH tanpa ditunda,
Doa orang yang di Didzalimi (Teraniya),
Doa Seseorang dalam Perjalanan (Musafir),
dan Doa Orang Tua kepada Anaknya"
(HR. Abu Dawud)


7.Saat mendengar Ayam Berkokok

RasulullahSAW bersabda :
"Apabila kalian mendengar Ayam Berkokok,
Maka mohonlah Anugerah-Nya karena Ayam itu melihat Malaikat"
(HR. Bukhari dan Muslim)





***
Referensi :
Minggu, Januari 06, 2013
http://muslimah.or.id/adab-doa/waktu-waktu-mustajab-untuk-berdoa.html
*

Wanita Yang Cantik



~*~  Wanita Yang Cantik  ~*~



Wanita yang cantik .....
Wanita yang cantik adalah wanita yang bisa menjaga harga dirinya“.


Kecantikan wanita bukan terletak pada pakaian yang dipakainya
Bukan pula pada perhiasan yang menghiasi tubuhnya
atau pada bentuk tubuh yang aduhai

Karena kecantikan wanita itu terpancar dari caranya melihat kehidupan
dan berdiri pada prinsip yang sering bertolak belakang dengan prinsip dunia

Saat melihat kehidupan,
disitulah mata hatinya akan menyusuri arti dari kehidupan
dan menjalaninya sesuai nuraninya.


Kecantikan bukan terletak pada eloknya wajah,
tetapi justru dari kecantikan jiwanya yang penuh kasih sayang,
dan peduli terhadap sesamanya

Apa yang bisa membuat wanita dapat dihargai oleh lawan jenisnya apabila harga dirinya tidak dijaga ?

mengapa banyak wanita yang rela menyerahkan dirinya
hanya untuk kemewahan ?
kemakmuran ? kenyamanan ?

Mereka berdandan bak putri kecantikan,
menghiasi dirinya dengan perhiasan
dan memoles wajahnya dengan keindahan

Tampak indah dilihat,
hingga tak seorangpun menyadari,
ada sesuatu yang tersembunyi dibalik pesonanya


Tak sedikit yang berani menanggalkan harga dirinya
hanya untuk dapat menaiki mobil mewah,
tinggal di apartment mewah,
bolak-balik belanja diluar negri dan sebagainya


Wanita yang cantik, tidak akan ...
menghalalkan semua cara untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya…


Wanita yang cantik, tidak akan ...
mengganggu suami orang hanya untuk mendapatkan hartanya dengan mengatasnamakan cinta…


Wanita yang cantik, tidak akan...
menjajakan dirinya dijalanan hanya untuk sebuah alasan “demi membantu keluarga”…


Wanita yang cantik, tidak akan...
melakukan “one nite stand” hanya untuk memuaskan hasratnya
hingga melupakan harkatnya sebagai wanita…


Wanita yang cantik, tidak akan...
meninggalkan prinsip-prinsip yang dapat memagari dirinya dari berbagai macam godaan dunia…


Wanita yang cantik, tidak akan...
menjadi ibu yang membiarkan anaknya terjerumus dalam dunia kelam …


karena...
Wanita yang cantik adalah……………………

Seorang Ibu yang mendidik dan memagari anaknya dengan kasih sayang dan iman percaya pada Tuhan


Seorang Wanita yang tetap berdiri pada jalan yang benar
dan tidak kompromi dengan sesuatu yang dia tahu dapat menyesatkan


Seorang Wanita yang mengasihi keluarganya
baik suami dan anak-anaknya


Seorang Wanita yang memberikan warna positif dalam kehidupan setiap orang


Seorang Wanita yang tidak menjual dirinya demi kemewahan
Karena baginya kemewahan surga yang lebih penting dicarinya


Seorang Wanita yang tahu menempatkan dirinya dimanapun ia berada


Seorang Wanita yang dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah


Seorang wanita yang dapat menginspirasikan semua orang


Dan terakhir,
wanita yang cantik adalah wanita yang bisa menjaga harga dirinya.
ditengah gelap dan gemerlapnya dunia ini"


Wallahu a'lam





***
Referensi :
oleh Muslimah Sholehah
pada 28 Maret 2011 jam 7:01
http://kembanganggrek2.blogspot.com/2011/09/wanita-yang-cantik.html
*