Rabu, 16 April 2014

Saya Mau Ke Masjid




~*~  Saya Mau Ke Masjid  ~*~




Seorang pengusaha shalih bernama Kajiman -bukan nama asli- sedang menginap di sebuah hotel berbintang lima di Semarang
Usai melakukan qiyamul-lail ia bergegas ke luar hotel untuk mencari masjid terdekat untuk shalat Shubuh berjamaah

Waktu saat itu menunjukkan bahwa waktu adzan Shubuh kira-kira setengah jam ke depan
Sehingga Ia ingin jalan-jalan sebentar sebelum sholat shubuh

Begitu keluar dari lobby hotel,
Kajiman pun meminta kepada tukang becak yang bernama Ibnu untuk mengantar keliling Semarang
Kira-kira belasan menit sudah Ibnu mengayuhkan pedal becak,
sayup-sayup terdengar suara tarhim yang mengisyaratkan waktu shubuh akan tiba

Sejurus itu Ibnu berkata santun kepada penumpangnya,
“Mohon maaf ya pak, boleh tidak bapak saya pindahkan ke becak lain??”


Kajiman membalas,
“Memangnya bapak mau kemana?”


“Mohon maaf pak, saya mau pergi ke masjid!”
jawab Ibnu


Terus terang Kajiman kagum atas jawaban Ibnu sang tukang becak,
namun ia ingin mencari alasan mengapa Ibnu sedemikian hebat kemauannya
hingga ingin pergi ke masjid


“Kenapa harus pergi ke masjid pak Ibnu?”
Tanya Kajiman


Ibnu dengan polos menjawab,
“Saya sudah lama bertekad untuk mengumandangkan adzan di masjid agar orang-orang bangun
dan melaksanakan shalat Shubuh
Sayang khan Pak kalau kita tidak shalat Shubuh”
jelas Ibnu singkat


Jawaban ini semakin membuat Kajiman bertambah kagum
Namun Kajiman belum puas sehingga ia melontarkan pertanyaan yang menggoyah keimanan Ibnu

“Pak, bagaimana kalau pak Ibnu tidak usah ke masjid
tapi pak Ibnu temani saya keliling kota dan saya akan membayar Rp 500 ribu sebagai imbalannya!”


Dengan santun Ibnu menolak tawaran itu,
dengan mengatakan bahwa ....
"shalat sunnah Fajar itu lebih mahal daripada dunia beserta isinya!”

Ia terkejut dan begitu takjub atas ketaatan Ibnu
Bahkan ketika Kajiman memberikan tawaran dua kali lipat,
tetap saja Ibnu menola


Kekaguman pun membawa Kajiman menyadari
bahwa ada pelajaran besar yang sedang ia dapati dari seorang guru kehidupan bernama Ibnu

Beberapa saat kemudian,
Ibnu dan Kajiman pun tiba di salah satu masjid
Usai sholat dan puas berdoa

Kajiman lalu berdiri dan menghampiri tubuh Ibnu
Ia gamit tangan Ibnu untuk berjabat lalu memeluk tubuhnya dengan erat
Sementara Ibnu belum mengerti apa maksud perbuatan yang dilakukan Kajiman

Dalam pelukan itu Kajiman membisikkan kalimat ke telinga Ibnu,

“Mohon pak Ibnu tidak menolak tawaran saya kali ini
Dalam doa munajat kepada Allah tadi saya sudah bernazar untuk memberangkatkan pak Ibnu berhaji tahun ini ke Baitullah… .
Mohon bapak jangan menolak tawaran saya ini"


Subhanallah ....
bagai kilat yang menyambar
Betapa hati Ibnu teramat kaget mendengar penuturan Kajiman

Kini Ibnu pun mengeratkan pelukan ke tubuh Kajiman dan ia berkata,

“Subhanallah walhamdulillah...
terima kasih ya Allah ...
terima kasih pak Kajiman.... !”
Matanya berkaca-kaca


Ini keimanan tukang becak
Bagaimana dengan Kita?
ada yang pernah mengalami kisah kehidupan yang lebih mendebarkan???
mari berbagi ..

^_^




***
Referensi :
Kisah Ust Bobby H
Jum'at 27 Juli 2010
http://namakugusti.wordpress.com/2010/07/27/maaf-saya-mau-ke-masjid%E2%80%A6-2/
*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar