Minggu, 15 September 2013

Aku Berhenti Menjadi Wanita Karir

(wanita karir01)





~*~  Aku Berhenti Menjadi Wanita Karir  ~*~


Sore itu sembari menunggu kedatangan teman yang akan menjemputku di masjid ini seusai ashar
Kulihat seseorang yang berpakaian rapi, berjilbab dan tertutup sedang duduk disamping masjid
Kelihatannya ia sedang menunggu seseorang juga
Aku mencoba menegurnya dan duduk disampingnya, mengucapkan salam, sembari berkenalan

Dan akhirnya pembicaraan sampai pula pada pertanyaan itu

“Anti sudah menikah?”


“Belum ”, jawabku datar


Kemudian wanita berjubah panjang (Akhwat) itu bertanya lagi


“kenapa?”

Pertanyaan yang hanya bisa ku jawab dengan senyuman


Ingin kujawab karena masih hendak melanjutkan pendidikan,
tapi rasanya itu bukan alasan

“Mbak menunggu siapa?”

aku mencoba bertanya


“Menunggu suami”
jawabnya pendek



Aku melihat kesamping kirinya, sebuah tas laptop dan sebuah tas besar lagi yang tak bisa kutebak apa isinya

Dalam hati bertanya-tanya, dari mana mbak ini?
Sepertinya wanita karir

Akhirnya kuberanikan juga untuk bertanya

“Mbak kerja di mana?”


Entah keyakinan apa yang membuatku demikian yakin jika mbak ini memang seorang wanita pekerja,

padahal setahu ku, akhwat-akhwat seperti ini kebanyakan hanya mengabdi sebagai ibu rumah tangga


“Alhamdulillah 2 jam yang lalu saya resmi tidak bekerja lagi”

jawabnya dengan wajah yang aneh menurutku, wajah yang bersinar dengan ketulusan hati


“Kenapa?” tanyaku lagi



Dia hanya tersenyum dan menjawab


“karena inilah PINTU AWAL kita wanita karir yang bisa membuat kita lebih hormat pada suami”
jawabnya tegas



Aku berfikir sejenak, apa hubungannya?

Heran
Lagi-lagi dia hanya tersenyum



Saudariku, boleh saya cerita sedikit?

Dan saya berharap ini bisa menjadi pelajaran berharga buat kita para wanita yang Insya Allah hanya ingin didatangi oleh laki-laki yang baik-baik dan sholeh saja


“Saya bekerja di kantor, mungkin tak perlu saya sebutkan nama kantornya

Gaji saya 7 juta/bulan
Suami saya bekerja sebagai penjual roti bakar di pagi hari dan es cendol di siang hari
Kami menikah baru 3 bulan, dan kemarinlah untuk pertama kalinya saya menangis karena merasa durhaka padanya
Kamu tahu kenapa ?

Waktu itu jam 7 malam, suami saya menjemput saya dari kantor,

Hari ini lembur, biasanya sore jam 3 sudah pulang
Setibanya dirumah, mungkin hanya istirahat yang terlintas dibenak kami wanita karir

Ya, Saya akui saya sungguh capek sekali ukhty
Dan kebetulan saat itu suami juga bilang jika dia masuk angin dan kepalanya pusing
Celakanya rasa pusing itu juga menyerang saya

Berbeda dengan saya, suami saya hanya minta diambilkan air putih untuk minum,
tapi saya malah berkata,

“abi, umi pusing nih, ambil sendiri lah !!”


Pusing membuat saya tertidur hingga lupa sholat isya

Jam 23.30 saya terbangun dan cepat-cepat sholat, Alhamdulillah pusing pun telah hilang
Beranjak dari sajadah, saya melihat suami saya tidur dengan pulasnya

Menuju ke dapur, saya liat semua piring sudah bersih tercuci

Siapa lagi yang bukan mencucinya kalo bukan suami saya
(kami memang berkomitmen untuk tidak memiliki khodimah)?

Terlihat lagi semua baju kotor telah di cuci
Astagfirullah, kenapa abi mengerjakan semua ini?
Bukankah abi juga pusing tadi malam?

Saya segera masuk lagi ke kamar, berharap abi sadar dan mau menjelaskannya,
tapi rasanya abi terlalu lelah, hingga tak sadar juga


Rasa iba mulai memenuhi jiwa saya, saya pegang wajah suami saya itu,

Yaa Allah panas sekali pipinya, keningnya, Masya Allah, abi demam, tinggi sekali panasnya

Saya teringat perkataan terakhir saya pada suami tadi
Hanya disuruh mengambilkan air putih saja saya membantahnya

Air mata ini menetes, air mata karena telah melupakan hak-hak suami saya”




Subhanallah, aku melihat mbak ini cerita dengan semangatnya, membuat hati ini merinding

Dan kulihat juga ada tetesan air mata yang di usapnya



“Kamu tahu berapa gaji suami saya?

Sangat berbeda jauh dengan gaji saya
Sekitar 600-700 rb/bulan
Sepersepuluh dari gaji saya sebulan
Malam itu saya benar-benar merasa sangat durhaka pada suami saya.
Dengan gaji yang saya miliki, saya merasa tak perlu meminta nafkah pada suami,
meskipun suami selalu memberikan hasil jualannya itu pada saya dengan ikhlas dari lubuk hatinya

Setiap kali memberikan hasil jualannya, ia selalu berkata

“Umi, ini ada titipan rezeki dari Allah
Di ambil ya. Buat keperluan kita
Dan tidak banyak jumlahnya, mudah-mudahan Umi ridho”

begitulah katanya


Saat itu saya baru merasakan dalamnya kata-kata itu
Betapa harta ini membuat saya sombong dan durhaka pada nafkah yang diberikan suami saya,
Dan saya yakin hampir tidak ada wanita karir yang selamat dari fitnah ini”




“Alhamdulillah saya sekarang memutuskan untuk berhenti bekerja,

Mudah-mudahan dengan jalan ini, saya lebih bisa menghargai nafkah yang diberikan suami
Wanita itu sering begitu susah jika tanpa harta,
Dan karena harta juga wanita sering lupa kodratnya"
Lanjutnya lagi, tak memberikan kesempatan bagiku untuk berbicara



“Beberapa hari yang lalu, saya berkunjung ke rumah orang tua,

Dan menceritakan niat saya ini
Saya sedih, karena orang tua, dan saudara-saudara saya justru tidak ada yang mendukung niat saya untuk berhenti berkerja
Sesuai dugaan saya, mereka malah membanding-bandingkan pekerjaan suami saya dengan yang lain”


Aku masih terdiam, bisu mendengar keluh kesahnya

Subhanallah, apa aku bisa seperti dia?
Menerima sosok pangeran apa adanya, bahkan rela meninggalkan pekerjaan



“Kak, bukankah kita harus memikirkan masa depan ?

Kita kerja juga kan untuk anak-anak kita kak
Biaya hidup sekarang ini mahal
Begitu banyak orang yang butuh pekerjaan
Nah kakak malah pengen berhenti kerja
Suami kakak pun penghasilannya kurang
Mending kalo suami kakak pengusaha kaya,
bolehlah kita santai-santai aja di rumah

Salah kakak juga sih, kalo mau jadi ibu rumah tangga,

seharusnya nikah sama yang kaya
Sama dokter muda itu yang berniat melamar kakak duluan sebelum sama yang ini
Tapi kakak lebih milih nikah sama orang yang belum jelas pekerjaannya

Dari 4 orang anak bapak,
Cuma suami kakak yang tidak punya penghasilan tetap dan yang paling buat kami kesal,
sepertinya suami kakak itu lebih suka hidup seperti ini,
ditawarin kerja di bank oleh saudara sendiri yang ingin membantu pun tak mau,
sampai heran aku, apa maunya suami kakak itu”
Ceritanya kembali mengalir, menceritakan ucapan adik perempuannya saat dimintai pendapat



“anti tau, saya hanya bisa menangis saat itu

Saya menangis bukan karena apa yang dikatakan adik saya itu benar,
Demi Allah bukan karena itu
Tapi saya menangis karena imam saya sudah DIPANDANG RENDAH olehnya

Bagaimana mungkin dia meremehkan setiap tetes keringat suami saya,

Padahal dengan tetesan keringat itu, Allah memandangnya mulia ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang senantiasa membangunkan saya untuk sujud dimalam hari ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang dengan kata-kata lembutnya selalu menenangkan hati saya ?
Bagaimana mungkin dia menghina orang yang berani datang pada orang tua saya untuk melamar saya,

Padahal saat itu orang tersebut belum mempunyai pekerjaan ?
Bagaimana mungkin seseorang yang begitu saya muliakan, ternyata begitu rendah di hadapannya hanya karena sebuah pekerjaaan ?

Saya memutuskan berhenti bekerja, karena tak ingin melihat orang membanding-bandingkan gaji saya dengan gaji suami saya

Saya memutuskan berhenti bekerja juga untuk menghargai nafkah yang diberikan suami saya
Saya juga memutuskan berhenti bekerja untuk memenuhi hak-hak suami saya

Saya berharap dengan begitu saya tak lagi membantah perintah suami saya

Mudah-mudahan saya juga ridho atas besarnya nafkah itu
Saya bangga dengan pekerjaan suami saya ukhty, sangat bangga,
Bahkan begitu menghormati pekerjaannya, karena tak semua orang punya keberanian dengan pekerjaan seperti itu

Disaat kebanyakan orang lebih memilih jadi pengangguran dari pada melakukan pekerjaan yang seperti itu

Tetapi suami saya, tak ada rasa malu baginya untuk menafkahi istri dengan nafkah yang halal
Itulah yang membuat saya begitu bangga pada suami saya

Suatu saat jika anti mendapatkan suami seperti suami saya,

anti tak perlu malu untuk menceritakannya pekerjaan suami anti pada orang lain

Bukan masalah pekerjaannya ukhty, tapi masalah halalnya, berkahnya, dan kita memohon pada Allah,
Semoga Allah menjauhkan suami kita dari rizki yang haram”
Ucapnya terakhir, sambil tersenyum manis padaku
Mengambil tas laptopnya, bergegas ingin meninggalkanku




Kulihat dari kejauhan seorang laki-laki dengan menggunakan sepeda motor butut mendekat ke arah kami,

Wajahnya ditutupi kaca helm, meskipun tak ada niatku menatap mukanya
Sambil mengucapkan salam, wanita itu meninggalkanku

Wajah itu tenang sekali,
Wajah seorang istri yang begitu ridho



Ya Allah….
Sekarang giliran aku yang menangis

Hari ini aku dapat pelajaran paling berkesan dalam hidupku
Pelajaran yang membuatku menghapus sosok pangeran kaya yang ada dalam benakku..


Subhanallah..
Walhamdulillah..
Wa Laa ilaaha illallah...
Allahu Akbar

Semoga pekerjaan, harta dan kekayaan tak pernah menghalangimu untuk tidak menerima pinangan dari laki-laki yang baik agamanya

Aamiin.. aamiin ... yaa rabbal'alamiin ...


(wanita karir02)



***
Referensi :
Maret 2012
http://kisah-renungan.blogspot.com/2012/03/akhirnya-saya-memutuskan-berhenti.html?m=1
*

Game Ini Menghina ISLAM




~*~  Game Ini Menghina ISLAM  ~*~




GAME adalah salah satu hiburan yang sangat digemari orang, apalagi oleh remaja dan anak-anak
Tapi tanpa kita sadari lewat permainan game tersebut
Kita telah dijajah dalam hal waktu yang bisa membuat kita lupa shalat,
Dijajah dalam hal keimanan melalui game

Para pembuat game secara tidak langsung menghipnotis kita agar kita tertarik dengan apa yang kita mainkan, dan lama-kelamaan kita menggilainya
Bahkan merasa bahwa apa yang dimainkan tersebut adalah nyata

Lebih parah lagi, para game maker secara terang-terangan telah menghina Islam baik secara langsung maupun tersembunyi lewat simbol-simbol di game mereka

Berikut ini ada beberapa game yang mungkin secara sengaja atau tidak telah menghina islam


1. Devil May Cry 3

Secara garis besar, game ini menceritakan seseorang yang bertugas untuk menentang setan, dan caranya adalah dengan memasuki sarang setan yang terdiri dari 12 pintu
Dan mari kita lihat unsur penghinaannya.

Pada suatu bagian
Anda bisa melihat pintu tersebut adalah jalan menuju alam setan
Pertama kali melihat pintunya, pasti kita merasa biasa saja, memang sekilas tidak ada yang aneh

Apakah Anda tahu?
Gambar di bawah itu adalah menggambarkan Pintu Kabah

Nah, pintu pada game tadi dibuat persis menyerupai pintu Ka’bah
Maksudnya apa?
Coba pikirkan masingmasing

Apakah mungkin, maksud  itu menghina umat Islam, karena tanpa disadari kita telah menyembah sarang setan (Kabah)
Sedangkan bagian yang dilingkari adalah lafaz Allah

Ayo silakan dicoba main game ini
Dan perhatikan dengan seksama, pada bagian tersebut




2. Clive Barker Undying

Game ini juga mengisahkan perlawanan terhadap setan, dan letak penghinaanya adalah di saat memasuki istana setan
Disana terdapat lafadz Allah di dindingnya

Percaya tidak ?
Silakan dicoba juga game tersebut untuk membuktikan kebenarannya



3. Prince of Persia

Game yang berlatar tempat di Persia atau sekarang yang merupakan kawasan Iran, Irak, Mesir ini secara keseluruhan memang bertemakan Islam
Seorang pangeran yang ceritanya membalas dendam ini memang dengan kasat mata tidak ada unsur penghinaanya terhadap Islam

Tapi setelah diselidiki, unsur penghinaanya adalah Anda bisa lihat pedangnya pangeran Dastan yang bertuliskan Arab yang artinya
“Sebarkanlah ajaranku walau satu ayat pun’‘ yang merupakan sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam

Lantas dimana unsur penghinaanya?
Di dalam game ini pangeran membunuh siapa saja yang menghalanginya dan membunuh prajurit-prajurit Persia
Tahukah Anda bahwa prajurit Persia adalah Muslim ??
Secara tidak langsung game ini mengatakan bahwa ajaran Rasullulah yang disebarkan adalah ajaran membunuh dan mengatakan bahwa umat Islam adalah kaum barbar

Astagfirullahaladzim ...




4. Guitar Hero 3

Penghinaan terhadap Islam tampak jelas dengan adanya lafaz Allah di lantai panggung dan diinjak-injak
Coba lihat latar belakang panggung yang merupakan setan semua

Keliatan gak ?
Jangan cuma liatin tombol yang ada !!
Tai cobalah perhatikan sekelilingnya, termasuk bagian bawah yang dimaksudkan



5. Resident Evil 4

Game ini diceritakan seorang yang bertugas mengemban misi menyelamatkan dunia dari ancaman zombie (mayat hidup)
Unsur penghinaanya sebenarnya sudah ada sejak pertama kali main, tapi yang sangat jelas pada saat Leon memasuki sarang Zombie

Pintu tersebut terdapat simbol Iluminati dan pintu tersebut dibuat persis dengan pintu Omar Bin Khattab, di Masjid Nabawi

Tahu gak gambarnya ???
Silakan cari tahu ...

Gabungan dan Unsur penghinaannya adalah :
Gambar kaligrafi dari pintu Omar bin Khattab dibuat sama persis tanpa diubah

Tulisan Kaligrafi yang Berlafadz Nabi Muhammad ditindih dengan lambang iluminati
Jadi maksud dari penghinaan ini adalah kita semua umat islam pengikut nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam di gambarkan ibarat zombie yang wajib di musnahkan dari muka bumi


Buktikanlah kebenarannya
Karena sebuah kebenaran itu cuma ada satu
By : Detective Conan
Hahaha....











***
Referensi :
http://islampos.com/lima-game-ini-menghina-islam/

http://m.forum.detik.com/game-ini-menghina-islam-t496483.html

http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/02/hukum-membaca-al-quran-tanpa-tahu.html?m=1
*

Hukum Membaca Al-Quran Tanpa Tahu Artinya




~*~  Hukum Membaca Al-Quran Tanpa Tahu Artinya  ~*~




Al-Quran sesungguhnya merupakan kitab yang berisi petunjuk dasar untuk hidup di alam dunia
Dengan menggunakan petunjuk itulah, kita diminta oleh Allah SWT untuk beribadah kepada-Nya
Ibadah dalam arti luas, bukan terbatas pada ruang lingkup ritual dan sakral, tetapi seluruh aplikasi kehidupan manusia sesungguhnya bagian dari ibadah
Tanpa menggunakan petunjuk itu, maka apapun yang kita niatkan sebagai ibadah akan sia-sia

Maka selayaknya sebagai muslim, kita bukan sekedar hanya membaca Al-Quran sebagai ritus ibadah, tetapi lebih dari itu, seharusnya kita mempelajari maknanya, mendalami esensi isinya, serta pengimplementasikan perintah-perintah yang ada di dalamnya menjadi suatu tindakan yang nyata

Al-Quran sendiri telah mengumpamakan orang yang membaca kitab namun tidak mengerjakan isinya seperti layaknya keledai yang memanggul kitab
Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal

 "Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu
Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim"
(QS. Al-Jumu'ah: 5)

Maka menjadi kewajiban kita untuk mempelajari isi kitabullah, sebagaimana ciri orang yang bersifat rabbani

"Hendaklah kamu menjadi orang-orang rabbani, karena kamu selalu mengajarkan Al-Kitab dan disebabkan kamu tetap mempelajarinya"
(QS. Ali Imran: 79)


Perintah untuk melakukan tadabbur Al-Quran juga kita dapati sebagai sebuah keharusan sebagai seorang muslim

"Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quraan ataukah hati mereka terkunci?"
(QS. Muhammad: 24)

Sekedar Membaca pun Ibadah
Namun tidak dapat kita pungkiri bahwa Al-Quran itu memang lain dari wahyu yang lain
Salah satu kelebihannya adalah bila dibaca, meski tidak dipahami maknanya, Al-Quran tetap mendatangkan pahala
Walaupun manfaatnya menjadi sangat sedikit dibandingkan bila kita paham maknanya
Namun perintah membaca tetap ada, sehingga meski kita belum menguasai bahasa arab, tetap saja membaca Al-Quran merupakan perintah dari Allah SWT

Perintah untuk membaca Al-Quran kita temukan bertebaran di dalam Al-Quran sendiri, diantaranya ayat berikut ini:

"Bacalah apa yang mudah dari Al-Qur'an"
(QS. Al-Muzzammil: 20)

Selain ayat Quran juga banyak hadits nabawi yang menganjukan kita untuk membaca Al-Quran, tanpa menekankan pentingnya kita mengerti maknanya

1. Orang yang Baca Al-Quran dengan Yang Tidak Baca Berbeda

Salah satu nash hadits secara tegas membandingkan orang yang membaca Al Quran dengan yang tidak membaca Al-Quran

Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda,

"Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat
Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau
Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit,
Dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al-Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit"
(HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadits ini jelas sekali bahwa sekedar membaca Al-Quran atau tidak membaca sudah membedakan kedudukan seseorang
Berarti ada nilai tersendiri untuk sekedar membaca Al-Quran



2. Bersama Malaikat

Hadits ini juga sangat eksplisit menyebutkan tentang orang yang membaca Al-Quran, yaitu dijanjikan Allah akan di tempat bersama dengan para malaikat

Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda,

"Orang yang membaca Al-Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al-Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran"
(HR Bukhari Muslim)

Semakin tegas lagi ketika lafadz hadits ini menyebutkan kasus orang yang membaca Al-Quran dengan terbata-bata yang tetap saja akan diberikan pahala
Jelas menunjukkan tentang pentingnya membaca Al-Quran



3. Bacaan Quran adalah Syafaat

Selain itu juga kita temukan adanya dalil yang menyebutkan tentang salah satu fungsi bacaan Al Quran sebagai syafaat yang akan menolong kita di hari akhir nanti

Dari Abu Umamah Al-Bahili berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda,

"Bacalah Al-Qur`an!, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya"
(HR. Muslim)



4. Diberi Pahala per Huruf

Dan semakin tegas lagi pentingnya membaca Al-Quran ketika Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata bahwa Rasulullah SAW,

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf"
(HR. At Tirmidzi dan berkata, "Hadits hasan shahih)

Betul-betul disebutkan bahwa membaca Al-Quran itu berpahala dan pahalanya dihitung perhuruf, dimana setiap huruf akan dikalikan sepuluh kebajikan

Semua dalil ini menunjukkan bahwa sekedar membaca Al-Quran tanpa memaham arti, juga sudah mendatangkan pahala
Namun kalau kita bandingkan dengan dalil-dalil yang lain, tentu pahalanya akan menjadi lebih berkah, lebih banyak dan lebih besar, manakala kita pun juga mengerti dan paham makna bacaan yang kita baca



Mohon maaf jika ada kesalahan dan kekurangan baik dari penulisan maupun isi dari Judul Hukum Membaca Al-Quran Tanpa Tahu Artinya ini,
Secara pribadi, penulis hanya berniat untuk memberikan pengetahuan yang Insya ALLAH bermanfaat dan tidak ada unsur untuk memojokkan, menghina atau yang lainnya

Jika terdapat Unsur yang tidak pantas ditampilkan atau menyinggung sesuatu yang tidak pantas, mohon saya diingatkan agar saya bisa memperbaikinya
Sekali lagi saya mohon maaf dan niat saya hanya untuk kebaikan






***
Referensi :
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/02/hukum-membaca-al-quran-tanpa-tahu.html?m=1
*

Keutamaan Al Ikhlas





~*~  Keutamaan Al Ikhlas  ~*~



Sebelum kita membicarakan keutamaan Surat Al-Ikhlas, terlebih dahulu akan disampaikan tentang nama-nama dari Surat Al-Ikhlas itu sendiri

Nama Surat Al-Ikhlas itu jumlahnya ada 20 nama yakni :

1. At-Tafrid
2. At-Tajrid
3. At-Tauhid
4. Al-Ikhlas
5. An-Najat
6. Al-Wilayah
7. An-Nisbah
8. Al-Ma’rifah
9. Al-Jamal
10. Al-Muqasyqasyah
11. Al-Mu’awwidzah
12. As-Shamad
13. Al-Asas
14. Al-Maani’ah
15. Al-Muhtadhar
16. Al-Munfiroh
17. Al-Baroah
18. Al-Mudzkiroh
19. An-Nuur
20. Al-Insan


Banyak nama menunjukkan banyak kelebihan
Mengingat Surat ini mengandung akidah yang sangat mendasar, maka keutamaannya cukup banyak

Antara lain sebagai berikut :

1. Hadis riwayat Anas bin Malik, menyatakan bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam bersabda :

“Barangsiapa membaca Surat Al-Ikhlas satu kali, seolah-olah dia membaca sepertiga Quran. Barangsiapa membacanya dua kali, seolah-olah dia membaca dua pertiga Quran. Barangsiapa membacanya tiga kali, seolah-olah dia membaca Quran
seluruhnya. Dan barangsiapa membacanya sepuluh kali, dibina Allah untuknya sebuah rumah dalam surga terbikin dari permata ya’kut yang berwarna merah”



2. Sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang maksudnya :

“Hai Aisyah, engkau jangan tidur dulu sebelum engkau kerjakan empat perkara : 
1. Khatamkan Al-Quran
2. Jadikan semua Nabi membelamu nanti pada hari kiamat
3. Jadikan semua orang mukmin rela  kepadamu, dan
4. Kerjakan Haji dan Umrah”
Kemudian Rasulullah pun shalat, sedangkan Aisyah tinggal ditempat tidur
Selesai Shalat, Aisyah pun berkata :
“Rasulullah, tebusanmu ibu dan ayahku, Rasulullah suruh saya mengerjakan empat perkara yang saya tidak sanggup melakukannya pada waktu ini”
Beliau tersenyum, seraya bersabda : ” Apabila engkau membaca Qul Huwallahu Ahad (tiga kali), maka seolah-olah engkau telah mengkhatamkan Al-Quran. Jika engkau membaca shalawat kepadaku dan kepada semua Nabi sebelumku, maka kami nanti akan mensyafaatkanmu pada hari kiamat. Dan apabila engkau meminta ampunkan orang-orang mukmin, maka tentu semua mereka nanti akan rela kepadamu. Dan apabila engkau membaca “Subhanallah, Walhamdulillah, Walailahaillallah, Wallahu Akbar, maka sesungguhnya engkau berarti telah mengerjakan Haji dan Umrah”

Hadis itu menerangkan, kalau mau tidur setelah badan tergeletak diatas ranjang,
maka baik dibaca: Surat Al-Ikhlas tiga kali
Sama pahalanya dengan membaca satu khatam Quran

Shalawat kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam dan Nabi-nabi lainnya, dengan mengucap :
Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina Muhammad Wa ali Muhammad wa’ala jami’il  anbiyaai wal mursalin

Mendoakan orang-orang mukmin dengan mengucapkan tiga kali Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal mukiminina wal mukminat

Membaca raja tasbih tiga kali, yakni : Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Wallahu Akbar, Wala haula walaquwwata illa billahil ‘aliyyil ‘adzim”
Apabila dibaca tiga kali tasbih ini, maka sama pahalanya dengan satu kali Haji dan Umrah



3. Pada suatu hari seorang laki-laki melaporkan halnya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam tentang kesusahan hidup yang dideritanya
Ia mohon supaya diajarkan amalan singkat untuk menghilangkan kesempitan hidup itu
Maka Rasulullah menyuruhnya supaya setiap kali masuk kerumah sendiri, memberi salam kemudian membaca surat Al-Ikhlas tiga kali
Jika rumah kosong tidak ada orang didalam, maka memberi salam kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam kemudian sambil melangkah masuk dibaca tiga kali surat Al-Ikhlas
Laki-laki itupun mengamalkannya, alhamdulillah lapang rezekinya, melimpah sampai kepada jiran tetangganya



4. Pada suatu hari Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sedang duduk dalam mesjid Madinah
Tiba-tiba datang rombongan mengusung jenazah untuk di shalatkan
Para sahabat mempersilahkan Nabi untuk menyembahyangkannya
Beliau bertanya :
” Apakah mayat ini meninggalkan hutang?
Mereka menjawab : ” Ya, benar, dia meninggalkan hutang sebanyak 4 dirham”
Lantas beliau bersabda : ”Saya tidak mau menyembahyangkan mayat yang meninggalkan hutang. Shalatkan kamulah dia”
Pada saat itu Jibrilpun datang seraya berkata :
“Hai Muhammad, Allah berkirim salam kepadamu. Dia berfirman : “Aku sudah mengutus Jibril menyamar seperti mayat itu dan sudah melunaskan hutangnya. Tegaklah, shalatkan dia karena dia sudah diampuni Allah dan barangsiapa yang ikut menyembahyangkannya, niscaya diampuni Allah pula dosanya”

Nabi Muhammad Shalllallahu 'alaihi wasallam pun bertanya :
” Hai Jibril, darimana dia memperoleh kehormatan ini “?
Jibril menjawab :”Dia mendapat kehormatan itu, karena setiap hari membaca seratus kali Qul Huwallahu Ahad”
Didalamnya terdapat keterangan tentang sifat-sifat Allah dan pujian terhadap-Nya”
Hadis itu menunjukkan barangsiapa membaca “Qul Huwallahu Ahad” seratus kali dalam sehari, maka Allah akan melunaskan hutangnya sebelum mati



5. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam  bersabda yang maksudnya :

”Barangsiapa membaca surat Al-Ikhlas pada sakit yang membawa kepada kematiannya, niscaya mayatnya tidak busuk dalam kubur, hadis lain menyatakan tidak terfitnah dalam kuburnya, aman dari kesempitan kuburan, dan para Malaikat akan membawanya dengan sayap-sayapnya melalui titian shirotol mustaqim sampai kesurga”



6. Menurut hadis Anas bin Malik, bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
“Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad 50 kali, niscaya diampuni dosanya lima puluh tahun”



7. Menurut Hadis Anas bin Malik, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang maksudnya

”Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad sepuluh kali dibina Allah untuknya satu istana didalam surga.
Barangsiapa membacanya 20 kali, dibina Allah untuknya dua istana dalam surga.
Barangsiapa membacanya 30 kali maka dibina Allah untuknya tiga istana dalam surga.
Umar bin Khattab berkata: ” Ya, Rasulullah, kalau begitu akan banyaklah istana kami dalam surga”
Maka Rasulullah bersabda : “Allah lebih lapang (luas) dari pada itu”
Maksudnya, bagi Allah berapapun jumlah istana itu mudah



8. Hadis Anas bin Mali menyatakan bahwa Rasulullah Shalllallahu 'alaihi wasallam bersabda yang maksudnya :

“Barangsiapa membaca Qul Huwallahu Ahad sekali, dia diberkati. Barangsiapa membacanya dua kali dia dan keluarganya diberkati. Barangsiapa membacanya tiga kali, dia, keluarga dan jiran tetangganya diberkati. Barangsiapa membacanya 12 kali, dibina Allah untuknya 12 istana didalam surga. Jika dibacanya 100 kali, maka dihapuskan Allah dosanya (dosa kecil) selama 50 tahun, kecuali pertumpahan darah dan harta benda. Jika dibacanya 200 kali, dihapuskan dosanya 100 tahun. Jika dibacanya 1000 kali, niscaya sebelum mati telah dilihat atau diperlihatkan kepadanya tempatnya dalam surga”



9. Menurut hadis riwayat Ibnu Abbas, Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda yang maksudnya :

“Tatkala saya dalam perjalanan Israk Mi’raj kelangit, saya melihat ‘Arasy ditegakkan atas 360.000 sudut. Jarak dari satu sudut kesudut lainnya, kira-kira 300.000 tahun perjalanan.
Dibawah setiap sudut itu terdapat 12.000 padang  pasir
Panjang setiap padang  pasir itu dari matahari terbit kematahari terbenam
Disetiap padang pasir itu terdapat 80.000 Malaikat membaca Qul Huwallahu Ahad”
Selesai membaca mereka menyatakan :”Ya Tuhan, kami hibbahkan pahala bacaan kami ini kepada setiap orang yang membaca Surat Al-Ikhlas, baik dia laki-laki maupun wanita”
Para sahabat kagum tercengang mendengarnya
Lantas Rasulullah shalllallahu 'alaihi wasallam bertanya :
”Herankah kamu, sahabat-sahabatku ?
Mereka menjawab : ” Ya,benar kami heran”
Beliau melanjutkan :”Demi Allah yang diriku ditangan-Nya, “Qul Huwallahu Ahad” tertulis disayap Jibril
“Allahush Shomad” tertulis disayap Mikail
“Lam Yalid Walam Yulad” tertulis disayap Izrail
“Walam Yakun Lahu kufuan Ahad” tertulis disayap Israfil
Maka barangsiapa diantara ummatku membaca “Qul Huwallahu Ahad”
niscaya dikurniai Allah ia pahala orang yang membaca Taurat, Injil, Zabur dan Al Quran.”
Kemudian beliau bertanya lagi:”Herankah kamu, mendengarnya? 
Mereka menjawab: ”Ya, benar kami heran.” Lantas beliau bersabda :”Demi Allah yang diriku ditangan-Nya,
“Qul Huwallahu Ahad” tertulis di kening Abu Bakar Shiddiq
“Allahush Shomad” tertulis dikening Umar Al-Faruq
“Lam Yalid Walam Yulad” tertulis dikening Usman Zin-Nurain
Dan “Walam Yakun Lahu Kufuan Ahad ” tertulis dikening Ali As-Sakhiy
Maka barangsiapa membaca Surat Al-Ikhlas niscaya dikurniai Allah ia pahala Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali



10. Menurut Hadis Al-Baihaqi, dari Umamah Al-Bahili, bahwa Jibril telah mendatangi Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersama dengan 70.000 Malaikat di Tabuk Jibril berkata :

”Rasulullah, saksikan jenazah Muawiyah dari Tabuk bersama Jibril dan sejumlah Malaikat lain
Kemudian Rasulullah bersabda :
” Jibril, apa sebabnya Mu’awiyah beroleh martabat seperti itu.?
Jibril menjawab :”Dia memperoleh kehormatan itu, akibat membaca “Qul Huwallahu Ahad setiap hari, sedang berdiri, duduk, ruku’ dan berjalan”



***


Demikianlah beberapa kelebihan membaca Qul Huwallahu Ahad
Maka silahkanlah mengamalkannya, dengan ketentuan setiap membacanya, harus dibaca Bismillah
Karena pernah terjadi seorang laki-laki di Mekkah bermimpi, melihat ratusan ekor burung merpati terbang diatas angkasa kota Mekkah, tetapi tak seekorpun berkepala

Keesokan harinya ditanyakannya kepada seorang ahli ta’bir mimpi
Syekh ahli ta’bir mimpi itu menyatakan :

”Barangkali anda rajin membaca Qul Huwallahu Ahad, tetapi tidak membaca Bismillahirrahmanir rahim dipangkalnya“
Bismillahirrahmanir rahim itu hurufnya 19, persis sebanyak Malaikat Zabaniyah penunggu neraka. Barangsiapa rajin membaca Bismillahirrahmanir rahim pada setiap memulai pekerjaan yang dibenarkan agama, niscaya ia terhindar dari ancaman Malaikat Zabaniyah



***

(Dari Pengajian Al-Habib Ali Bin Abdurrahman Assegaf dan Beberapa Tambahan dari beberapa sumber)







Referensi :
Selasa, 21 Juli 2009
http://ervakurniawan.wordpress.com/2009/07/21/keutamaan-surat-al-ikhlas/
*

Sabtu, 14 September 2013

Hormat Menghormati Sesama Muslim





~*~  Hormat Menghormati Sesama Muslim  ~*~



Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Pak Ustadz, saya sangat salut dengan kupasan-kupasan yang dikemukakan oleh pak ustadz yang tidak memihak salah satu kelompok umat dan selalu mengemukakan dengan berbagai dasar hadist dan lainnya yang shahih dan buat saya itu menunjukan kedalaman ilmu pak ustadz dan terkadang pula saya sangat sedih terkadang melihat antara satu kelompok dengan kelompok lainnya saling merasa paling benar hingga timbul perpecahan umat

Harapan saya semoga dengan adanya konsultasi seperti ini akan saling menguatkan sesama umat muslim bahwa akan pentingnya arti saling menghormati dan menghargai sesamannya seperti yang diajarkan junjungan kita Nabi Muhamad Shallallahu Alaihi Wasallam

Biarkanlah urusan ibadah adalah urusan kita dengan tuhan saja selama masih berpegang al-Quran dan Sunah rasul maka insya Allah akan selalu dirodhoi

Saya berharap untuk bimbingan dari pak ustadz agar terus berlanjut dan semoga banyak bermanfaat bagi kita semua

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Dhony Himawan



Jawaban
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,

Sikap menjaga ukhuwah dengan sesama muslim dan tidak bertikai hanya urusan khilafiyah memang sudah bagian dari kewajiban kita semua
Bukan suatu hal yang terlalu aneh atau istimewa
Kita semua insya Allah sepakat untuk hal yang satu ini
Karena memang perintah Allah sangat jelas
Bukannya kita tidak boleh berbeda pendapat, tapi seharusnya perbedaan pendapat itu tidak boleh sampai melahirkan sikap saling menjelekkan atau tindakan lain yang merusak kemesraan sesama muslim

Bagaimana mungkin kita sibuk meributkan masalah khilafiyah hingga berbantah-bantahan bahkan saling mencaci-maki, padahal Allah Subhanahu Wa Ta'ala telah melarang hal itu dalam firmannya:

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﻟَﺎ ﻳَﺴْﺨَﺮْ ﻗَﻮﻡٌ ﻣِّﻦ ﻗَﻮْﻡٍ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥ ﻳَﻜُﻮﻧُﻮﺍ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِّﻨْﻬُﻢْ ﻭَﻟَﺎ ﻧِﺴَﺎﺀ ﻣِّﻦ ﻧِّﺴَﺎﺀ ﻋَﺴَﻰ ﺃَﻥ ﻳَﻜُﻦَّ ﺧَﻴْﺮًﺍ ﻣِّﻨْﻬُﻦَّ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﻠْﻤِﺰُﻭﺍ ﺃَﻧﻔُﺴَﻜُﻢْ ﻭَﻟَﺎ
ﺗَﻨَﺎﺑَﺰُﻭﺍ ﺑِﺎﻟْﺄَﻟْﻘَﺎﺏِ ﺑِﺌْﺲَ ﺍﻻِﺳْﻢُ ﺍﻟْﻔُﺴُﻮﻕُ ﺑَﻌْﺪَ ﺍﻟْﺈِﻳﻤَﺎﻥِ ﻭَﻣَﻦ ﻟَّﻢْ ﻳَﺘُﺐْ ﻓَﺄُﻭْﻟَﺌِﻚَ ﻫُﻢُ ﺍﻟﻈَّﺎﻟِﻤُﻮﻥَ

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim"


Sikap merendahkan kelompok lain sesama muslim adalah sikap yang jelas-jelas diharamkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dengan firman-Nya
Mana mungkin kita boleh bersikap demikian?
Dan mana boleh kita berdiam diri menyaksikan ayat-ayat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang suci ini dijadikan bahan permainan?

Tentu kita wajib untuk saling mengingatkan saudara muslim dengan cara yang paling baik, sebab tindakan saling merendahkan ini pun sebenarnya bagian dari kemungkaran yang harus dihilangkan dari diri kita masing-masing

Allah Subhanahu Wa Ta'ala juga melarang kita saling menuduh dan memberi gelar atau panggilan yang buruk kepada sesama umat Islam
Panggilan sebagai ahli bid’ah adalah panggilan yang teramat dahsyat
Seorang muslim yang beriman kepada Allah dan berakhlaq kepada nabi-Nya, pasti akan berpikir seribu kali sebelum menjatuhkan vonis seperti itu kepada saudaranya sesama muslim

Paling tidak dia harus melakukan tabayyun terlebih dahulu, sebelum meluapkan kemarahannya dalam bentuk ejekan dan gelar-gelar yang sangat menyakitkan hati
Bukankah Allah Subhanahu Wa Ta'ala mewajibkan seseorang melakukan tabayyun sebelum mengambil sikap?

ﻳَﺎ ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺇِﻥ ﺟَﺎﺀﻛُﻢْ ﻓَﺎﺳِﻖٌ ﺑِﻨَﺒَﺄٍ ﻓَﺘَﺒَﻴَّﻨُﻮﺍ  ﺃَﻥ ﺗُﺼِﻴﺒُﻮﺍ ﻗَﻮْﻣًﺎ ﺑِﺠَﻬَﺎﻟَﺔٍ ﻓَﺘُﺼْﺒِﺤُﻮﺍ ﻋَﻠَﻰ ﻣَﺎ ﻓَﻌَﻠْﺘُﻢْ ﻧَﺎﺩِﻣِﻴﻦَ


Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu. Boleh jadi apa yang dipahaminya secara subjektif berbeda dengan yang dimaksud oleh saudaranya. Dan boleh jadi setiap orang mengalami kondisi lingkungan sosial yang secara subjektif memang beragam"

Sebuah fatwa mungkin cocok diterapkan di suatu negeri,
namun belum tentu tepat untuk diterapkan di negeri lainnya
Para ulama dan kaum muslimin seharusnya memiliki kedewasaan dan hikmah yang luas dalam melihat masalah seperti ini
Agar jangan sampai sangkaan buruk kepada sesama muslim mengantarkannya kepada dosa yang lebih jauh

Bukankah kita diwajibkan untuk berbaik sangka terlebih dahulu, ketimbang mendahulukan prasangka buruk?

Bukankah Allah Subhanahu WaTa'ala sudah menegaskan dalam firman-Nya tentang arti penting berbaik sangka kepada sesama muslim?

ﻳَﺎ ﺗَﻮَّﺍﺑٌﺄَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﺁﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺟْﺘَﻨِﺒُﻮﺍ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ ﻣِّﻦَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﻥَّ ﺑَﻌْﺾَ ﺍﻟﻈَّﻦِّ ﺇِﺛْﻢٌ ﻭَﻟَﺎ ﺗَﺠَﺴَّﺴُﻮﺍ ﻭَﻟَﺎ ﻳَﻐْﺘَﺐ
ﺑَّﻌْﻀُﻜُﻢ ﺑَﻌْﻀًﺎ ﺃَﻳُﺤِﺐُّ ﺃَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﺃَﻥ ﻳَﺄْﻛُﻞَ ﻟَﺤْﻢَ ﺃَﺧِﻴﻪِ ﻣَﻴْﺘًﺎ ﻓَﻜَﺮِﻫْﺘُﻤُﻮﻩُ ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺭَّﺣِﻴﻢٌ

Artinya :
"Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka, karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang"


Bila kepada sesama muslim kita wajib berhusnudz-dzan, tentu seharusnya kepada para ulama yang selama ini terkenal memperjuangkan Islam dengan gigih, kita harus lebih berhusnudz-dzan lagi

Bukan pada tempatnya untuk terburu-buru menuding seseorang telah menyalahi sunnah rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, atau melakukan kebatilan dan lainnya

Apalagi sampai secara sengaja mencari-cari kesalahan si fulan dan si fulan untuk sekedar dijelek-jelekkan dan dipergunjingkan
Sungguh sebuah perbuatan yang tercela
Bahkan Allah Subhanahu Wa Ta'ala mengumpamakan mereka yang melakukan perbuatan menjijikkan ini sebagai orang yang tega memakan daging saudaranya sendiri




*** Perbedaan Pendapat Para Ulama

Adapun perbedaan pendapat di level para ulama,
tentu tidak boleh dijadikan bahan untuk melakukan kekejian seperti saling memaki, saling bergunjing, saling menjelek-jelekkan antar sesama muslim
Sebab perbedaan pendapat itu sejak dahulu memang telah ada, bahkan di level para salafus-shalih, termasuk para tabi’iin dan evel para shahabat

Janganlah kita berpikir bahwa sesama para salafus-shalih tidak punya titik perbedaan
Bahkan di level para shahabat sekalipun, tidak mustahil terjadi perbedaan pandangan

Kita mengenal Ibnu Umar ra. dengan karakteristik yang kuat dan cenderung memilih hukum-hukum yang terberat
Sementara kita mengenal Ibnu Abbas ra. yang lebih cenderung untuk memudahkan agama, karena berprinsip bahwa agama itu dimudahkan oleh Allah Suhanahu Wa Ta'ala
Bahkan para nabi dan rasul sekalipun, beberapa kali tercatat pernah berbeda pendapat dalam menetapkan hukum dan bersikap

Nabi Musa as pernah marah besar kepada saudaranya, Nabi Harun as., karena memandang saudaranya itu terlalu mengalah pada kedegilan kaum mereka
Sampai-sampai beliau menarik jenggot saudaranya itu dengan kasar

Allah Subhanahu Wa Ta'ala menceritakan hal itu di dalam Al-Quran:

ﻗَﺎﻝَ ﻳَﺎ ﺍﺑْﻦَ ﺃُﻡَّ ﻟَﺎ ﺗَﺄْﺧُﺬْ ﺑِﻠِﺤْﻴَﺘِﻲ ﻭَﻟَﺎ ﺑِﺮَﺃْﺳِﻲ ﺇِﻧِّﻲ ﺧَﺸِﻴﺖُ ﺃَﻥ ﺗَﻘُﻮﻝَ ﻓَﺮَّﻗْﺖَ ﺑَﻴْﻦَ ﺑَﻨِﻲ ﺇِﺳْﺮَﺍﺋِﻴﻞَ ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﺮْﻗُﺐْ ﻗَﻮْﻟِﻲ

Artinya :
"Harun menjawab’ Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan kepalaku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata: Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku"

Nabi Sulaiman as pun mengoreksi pendapat Nabi Daud as. dalam masalah hukum yang dipertikaikan oleh rakyatnya
Padahal keduanya sama-sama nabi dan sama-sama dapat wahyu,
namun masih dimungkinkan bagi keduanya untuk berbeda pendapat
Bahkan malaikat yang tidak punya hawa nafsu (**)
dan merupakan hamba-hamba Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mulia, ternyata pernah pula tercatat berbeda pendapat dengan sesamanya

Salah satunya sebagaimana yang kita dapat riwayatnya dalam kisah seorang yang pernah membunuh 100 nyawa tapi ingin tobat
Dalam proses tobatnya itu, nyawanya dicabut
Malaikat Rahman ingin memasukkannya ke surga,
Sementara malaikat azab ingin memasukkannya ke neraka
Maka terjadilah perbedaan pendapat di level malaikat

Subhanallah!
Kalau para ulama berbeda pendapat, para salafus-shalih juga sering berbeda pendapat, para atba’ut tabi’in pun tidak ketinggalan berbeda pendapat, para tabi’in berbeda pendapat, para shahabat berbeda pendapat, para nabi berbeda pendapat, bahkan para malaikat pun berbeda pendapat,
Mengapa kita tidak bisa menerima kenyataan adanya perbedaan pendapat di antara kita?

Padahal apalah kedudukan kita dibandingkan mereka?
Mengapa kita mengharuskan semua manusia hanya punya satu pendapat saja?
Mengapa kita mengingkari sejarah Islam yang telah melahirkan begitu banyak mazhab?
Baik dalam dunia fiqih, ilmu qiraat, ilmu hadits dan semua cabang ilmu lainnya

Mengapa kita ingin memaksakan manusia di dunia ini untuk berpegang pada satu pendapat saja?
Padahal nash-nash syariah yang kita punya memang memberi peluang kemungkinan perbedaan pendapat?
Mengapa kita terlalu mudah memaki saudara kita yang kebetulan fatwanya tidak sama dengan fatwa yang kita pegang?
Mengapa harus kita maki sebagai tukang bid’ah, ahli syirik, ahlun-naar serta beragam sumpah serapah lainnya?
Bagaimana mungkin kita melakukan semua itu, sementara kita bukanlah nabi yang makshum dan terpelihara dari kesalahan dan dosa?


Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala meluluhkan hati kita untuk dapat saling mencintai di bawah naungan kecintaan kepada-Nya

Semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala meluaskan hati kita untuk dapat menerima perbedaan pendapat dalam masalah khilafiyah,
namun bukan untuk menjadi lawan, melainkan menjadi saudara seiman

Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin...


Wallahu a’lam bishshawab, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Ahmad Sarwat, Lc.
Sumber Hormat Menghormati Sesama





***
Referensi :
http://blog.re.or.id/hormat-menghormati-sesama-muslim.htm
*

Dialog Sepasang Suami Isteri





~*~  Dialog Sepasang Suami Isteri  ~*~




ISTERI : Mas ga sedih kan kita kembali hidup miskin seperti sekarang ini ?

SUAMI : Ya enggak lah

ISTERI : Mas ga marah lagi sama Allah kan ?

SUAMI : Ya percuma aja Mas marah sama Allah, Gada yang bisa melawan kuasa-Nya, kecuali kehendak-Nya sendiri

ISTERI : Terima kasih ya Mas (sambil tertunduk)

SUAMI : Terimakasih untuk apa ?

ISTERI : Terimakasih untuk membawa aku tamasya, dalam petualangan yang seru sempat menikmati rizki Allah dengan melimpahnya rahmat-Nya kepada keluarga kita Mas

SUAMI : Adik nyindir Mas, atau marah sama Mas?

ISTERI : Adik serius Mas, semua yang kita alami selama berumah tangga ini, pahit dan manisnya, adik anggap ini cara Allah memperkenalkan diri-Nya kepada kita

SUAMI : Apa yang sudah adik kenali dari Allah?

ISTERI : Bahwa Allah itu Maha Kuasa, gak mungkin melawan takdir-Nya, bahwa Allah maha berkendak maka Allah angkat dan jatuhkan kita atas keinginan-Nya

SUAMI : Apa Allah sedang menjatuhkan kita sekarang?

ISTERI : Apakah bisa dibilang Allah sedang menjatuhkan kita, jika kita diperintahkan mencium tanah untuk bersujud kepada-Nya? Apakah puncak Shalat itu ketika sedang berdiri Mas?

SUAMI : Ya menurut Mas begitu

ISTERI : Tapi jika ketika kita sedang tidak mampu, kita bisa menggantikan puncak tersebut dengan duduk, atau berbaring sejajar dengan tanah, bukan itu yang tertinggi Mas

SUAMI : Terus dimana ?

ISTERI : Justru ketika kita sedang tersungkur bersujud mencium bumi, itulah puncak tertinggi Shalat kita Mas. Ketika manusia merendahkan segala kesombongannya dan harus mencium bumi Allah

SUAMI : Subhanallah!

ISTERI : Kita sekarang berada di puncak kehidupan kita Mas, kemiskinan kita adalah puncak terindah dari kehidupan yang kita alami

SUAMI : Tapi terasa pahiiiiiiiiiit....

ISTERI : Sepahit lidah syuhada yang pucat, menatap kilatan tebasan pedang yang memenggal lehernya

SUAMI : Inilah nasib Mas yang terindah dan Mas tidak ingin memberikannnya pada siapapun...






***
Referensi :
http://comeon-moveon.blogspot.com/2012/10/dialog-cinta-sepasang-suami-isteri.html?m=1
*