Jumat, 17 Mei 2013

Sabar Menerima Kenyataan










Sabar Menerima Kenyataann




Sahabat ku ….
Pernahkah mengalami MUSIBAH atau COBAAN yang sangat menSAKITkan?

Mungkin suami atau istri atau anak Anda sakit yang tidak bisa disembuhkan atau bahkan meninggal
Atau Anda di-PHK (kerja atau cinta), bisnis bangkrut, suami atau isteri selingkuh, bercerai, suami tidak mau memberi nafkah, isteri yang tidak taat, sauadara, teman atau tetangga tidak mau menyapa, orang tua, suami, teman yang zhalim, dsb.


Apakah Anda ingin SABAR dan RIDLO menerima setiap keNYATAan
Serta tetap bisa TERSENYUM dan berbuat BAIK kepada mereka
Dan tetap berSYUKUR kepada Allah atas keNYATAan tersebut ?


Bila Anda bisa melakukan seperti itu...
berarti Anda telah melakukan hal yang menTAKJUBkan

Karena Rasulullah bersabda dari Suhaib r.a,

“Sungguh menTAKJUBkan perkaranya orang yang berIMAN, karena SEGALA URUSANnya adalah BAIK baginya. dan hal yang demikian itu TIDAK AKAN terdapat KECUALI HANYA pada orang MUKMIN;
Yaitu jika ia mendapatkan keBAHAGIAan ... ia berSYUKUR,
karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan yang TERBAIK untuknya
Dan jika ia tertimpa MUSIBAH ... ia berSABAR,
karena (ia mengetahui) bahwa hal tersebut merupakan hal TERBAIK bagi dirinya”

(HR. Muslim)




Sahabatku …

Dari hadits diatas ternyata TIPS-nya satu, yaitu  menjadi manusia yang berIMAN
Tetapi beriman yang seperti apa sahabat?
Yaitu  menjadi orang yang berIMAN dengan 6 RUKUN IMAN

Apa saja itu?
* berIMAN kepada Allah
** berIMAN kepada Malaikat
*** berIMAN kepada Kitab-kitabNya
**** berIMAN kepada Rasul-rasulNya
***** berIMAN kepada Taqdir-Nya dan Hari Akhir)




Dan berIMAN dengan hal-hal berikut :

1) BerIMAN bahwa hidup di DUNIA adalah SEMENTARA, bukan sebenarnya keHIDUPan dan AKHIRAT itulah keHIDUPan yang sebenarnya dan KEKAL

Sehingga kita akan berSABAR untuk menjalani keHIDUPan yang SEMENTARA dan menanti keHIDUPan yang KEKAL ABADI


ﭐﻋْﻠَﻤُﻮٓﺍ۟ ﺃَﻧَّﻤَﺎ ﭐﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓُ ﭐﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻟَﻌِﺐٌ ﻭَﻟَﻬْﻮٌ ﻭَﺯِﻳﻨَﺔٌ ﻭَﺗَﻔَﺎﺧُﺮٌۢ
ﺑَﻴْﻨَﻜُﻢْ ﻭَﺗَﻜَﺎﺛُﺮٌ ﻓِﻰ ﭐﻟْﺄَﻣْﻮٰﻝِ ﻭَﭐﻟْﺄَﻭْﻟٰﺪِ ۖ ﻛَﻤَﺜَﻞِ ﻏَﻴْﺚٍ ﺃَﻋْﺠَﺐَ
ﭐﻟْﻜُﻔَّﺎﺭَ ﻧَﺒَﺎﺗُﻪُۥ ﺛُﻢَّ ﻳَﻬِﻴﺞُ ﻓَﺘَﺮَﻯٰﻪُ ﻣُﺼْﻔَﺮًّﺍ ﺛُﻢَّ ﻳَﻜُﻮﻥُ ﺣُﻄٰﻤًﺎ ۖ ﻭَﻓِﻰ ﭐﻝْﺀَﺍﺧِﺮَﺓِ ﻋَﺬَﺍﺏٌ
ﺷَﺪِﻳﺪٌ ﻭَﻣَﻐْﻔِﺮَﺓٌ ﻣِّﻦَ ﭐﻟﻠَّـﻪِ ﻭَﺭِﺿْﻮٰﻥٌ ۚ
ﻭَﻣَﺎ ﭐﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓُ ﭐﻟﺪُّﻧْﻴَﺎٓ ﺇِﻟَّﺎ
ﻣَﺘٰﻊُ ﭐﻟْﻐُﺮُﻭﺭِ


Artinya :
“Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan DUNIA itu hanyalah perMAINan  suatu yang meLALAIkan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning, kemudian menjadi hancur dan di akhirnya (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya dan kehidupan DUNIA ini tidak lain hanyalah keSENANGan yang MENIPU ?”
(QS Al-Hadiid : 20)



Allah bertanya,
‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?


Mereka menjawab,
“Kami tinggal (di bumi) SEHARI atau ½ HARI, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung”


“Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan SEBENTAR saja, kalau kamu mengetahui dengan sesungguhnya.
Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menCIPTAkan kamu secara MAIN-MAIN (saja), dan bahwa kamu tidak akan diKEMBALIkan kepada Kami?”
(QS. Al-Mu'minuun :  112-115)



2) BerIMAN bahwa hidup di DUNIA adalah TEMPAT UJIAN (dengan keBURUKan dan keBAIKan ) dan akan diMINTA perTANGGUNG JAWABannya (kewajiban) masing-masing, Sehingga kita akan SIAP hidup susah (yang tidak sesuai dengan keinginan) dengan penuh pengorbanan, kita akan IKHLAS (karena Allah bukan karena orang yang kita BENCI) tetapi bisa TERSENYUM dan berbuat BAIK kepada orang yang menZHALIMi kita

Kita akan bisa mempunyai kePRIBADIan seperti para Nabi dan Rasul


ﻟَّﺬِﻯ ﺧَﻠَﻖَ ﭐﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻭَﭐﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓَ
ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻋَﻤَﻠًﺎ ۚ
ﻭَﻫُﻮَ ﭐﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ﭐﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ


“Dialah yang menJADIkan MATI dan HIDUP, supaya Dia mengUJI kamu, siapa diantara kamu yang LEBIH BAIK amalnya, Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”
(Qs. Al Mulk : 2)



ﻟَّﺬِﻯ ﺧَﻠَﻖَ ﭐﻟْﻤَﻮْﺕَ ﻭَﭐﻟْﺤَﻴَﻮٰﺓَ ﻟِﻴَﺒْﻠُﻮَﻛُﻢْ ﺃَﻳُّﻜُﻢْ ﺃَﺣْﺴَﻦُ ﻋَﻤَﻠًﺎ ۚ ﻭَﻫُﻮَ ﭐﻟْﻌَﺰِﻳﺰُ ﭐﻟْﻐَﻔُﻮﺭُ


Artinya :
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengUJI kamu dengan keBURUKan dan keBAIKan sebagai COBAAN (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan”
(Qs. Al-Anbiya : 35)



“Tidak ada sesuatu yang dapat memperberat timbangan (kebaikan) seorang mukmin pada hari Kiamat selain kebaikan akhlaknya”
(HR. Tirmidzi)




3) BerIMAN bahwa semua yang terjadi telah TERTULIS dalam KITAB di LAUH MAHFUZH


”Tiada suatu BENCANA pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah TERTULIS dalam kitab (Lauhul-Mahfuzh) SEBELUM Kami menCIPTAkannya. Sesungguhnya yang demikian itu MUDAH bagi Allah (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu JANGAN berDUKA cita terhadap apa yang LUPUT dari kamu dan supaya kamu JANGAN TERLALU GEMBIRA terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu dan Allah TIDAK MENYUKAI setiap orang yang SOMBONG lagi memBANGGAkan diri”
(Qs. Al-Hadiid : 22-23)



4) BerIMAN bahwa UJIAN adalah untuk mengetahui keBENARan IMAN kita

”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka diBIARkan (saja) mengatakan:
“Kami telah berIMAN”, sedang mereka tidak diUJI lagi? Dan sesungguhnya Kami telah mengUJI orang-orang yang SEBELUM mereka, maka sesungguhnya Allah mengeTAHUi orang-orang yang BENAR dan sesungguhnya Dia mengeTAHUi orang-orang yang DUSTA”
(Qs. Al ’Ankabut : 2-3)




5) BerIMAN bahwa disamping MUSIBAH COBAAN yang ada, jauh lebih BANYAK NIKMAT yang Allah berikan, dan kita WAJIB berSYUKUR dan berTAKWA


ﻭَﺀَﺍﺗَﻯٰﻜُﻢ ﻣِّﻦ ﻛُﻞِّ ﻣَﺎ ﺳَﺄَﻟْﺘُﻤُﻮﻩُ ۚ ﻭَﺇِﻥ ﺗَﻌُﺪُّﻭﺍ۟ ﻧِﻌْﻤَﺖَ ﭐﻟﻠَّـﻪِ ﻟَﺎ ﺗُﺤْﺼُﻮﻫَﺎٓ ۗ ﺇِﻥَّ ﭐﻟْﺈِﻧﺴٰﻦَ ﻟَﻈَﻠُﻮﻡٌ ﻛَﻔَّﺎﺭٌ


”Dan Dia telah memberikan kepadamu (kePERLUanmu) dari SEGALA apa yang kamu MOHONkan kepadanya. Dan jika kamu mengHITUNG NI’MAT Allah, TIDAKlah dapat kamu mengHITUNGnya. Sesungguhnya MANUSIA itu, sangat ZHALIM dan sangat mengINGKARi (ni`mat Allah)”
(Qs. Ibrahim : 34)


ﻭَﺇِﺫْ ﺗَﺄَﺫَّﻥَ ﺭَﺑُّﻜُﻢْ ﻟَﺌِﻦ ﺷَﻜَﺮْﺗُﻢْ ﻟَﺄَﺯِﻳﺪَﻧَّﻜُﻢْ ۖ ﻭَﻟَﺌِﻦ ﻛَﻔَﺮْﺗُﻢْ ﺇِﻥَّ
ﻋَﺬَﺍﺑِﻰ ﻟَﺸَﺪِﻳﺪٌ


”Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: “Sesungguhnya jika kamu berSYUKUR, pasti Kami akan menTAMBAH (ni`mat) kepadamu dan jika kamu mengINGKARi (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya ADZAB-Ku sangat PEDIH”
(Qs. Ibrahim : 7)




6) BerIMAN bahwa semua keBAIKan “yang menimpa” kita berasal dari “sisi Allah” dan keBURUKan “yang menimpa” kita adalah disebabkan diri kita sendiri (dari nafs kita sendiri)


”Apa saja NI’MAT yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja BENCANA yang menimpamu maka DARI (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi"
 (Qs. An Nisa : 79)



ﻭَﻋَﺴَﻰٰٓ ﺃَﻥ ﺗَﻜْﺮَﻫُﻮﺍ۟ ﺷَﻴْـًٔﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺧَﻴْﺮٌ ﻟَّﻜُﻢْ ۖ ﻭَﻋَﺴَﻰٰٓ ﺃَﻥ ﺗُﺤِﺒُّﻮﺍ۟ ﺷَﻴْـًٔﺎ ﻭَﻫُﻮَ ﺷَﺮٌّ ﻟَّﻜُﻢْ ۗ
ﻭَﭐﻟﻠَّـﻪُ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻟَﺎ
ﺗَﻌْﻠَﻤُﻮﻥَ


”Boleh jadi kamu memBENCI sesuatu, padahal ia AMAT BAIK bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menSUKAi sesuatu, padahal ia AMAT BURUK bagimu; Allah MENGETAHUI, sedang kamu TIDAK MENGETAHUI”
(Qs. Al Baqarah: 216)




7) BerIMAN bahwa untuk masuk SURGA harus siap menerima UJIAN, dan BESARnya PAHALA tergantung BESARnya UJIAN

”Apakah KAMU mengKIRA bahwa kamu akan
MASUK SURGA ? Padahal belum datang kepadamu COBAAN sebagaimana halnya orang-orang terDAHULU sebelum kamu?

Mereka ditimpa oleh MALAPETAKA dan keSENGSARAan serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : “Bilakah datangnya perTOLONGan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya perTOLONGan Allah itu AMAT DEKAT”
(Qs. Al Baqarah :214)


Sa’ad bin Abi Waqqash berkata,
“Aku bertanya kepada Rasulullah Saw,
“Ya Rasulullah, siapakah orang yang PALING BERAT UJIAN dan COBAANnya?”

Nabi Saw menjawab,
“Para NABI, kemudian yang MENIRU (menyerupai) mereka dan yang MENIRU (menyerupai) mereka

Seseorang diUJI menurut KADAR AGAMAnya

Kalau AGAMAnya TIPIS (lemah) dia diUJI sesuai dengan itu (RINGAN) dan bila IMANnya KOKOH dia diUJI sesuai itu (KERAS)

Seorang diUJI terus-menerus sehingga dia berjalan di muka bumi BERSIH dari DOSA-DOSA
(HR. Bukhari)


”Seorang hamba memiliki suatu DERAJAT di surga. Ketika dia tidak dapat mencapainya dengan AMAL-AMAL keBAIKannya, maka Allah mengUJI dan menCOBAnya agar dia menCAPAI derajat itu”
(HR. Ath-Thabrani)


”Salah seorang dari mereka lebih senang mengalami ujian dan cobaan daripada seorang dari kamu (senang) menerima pemberian”

(HR. Abu Ya’la)




8) BerIMAN bahwa UJIAN adalah bentuk KASIH SAYANG Allah kepada Hambanya,
karena SURGA harus diperoleh dengan JIHAD (keSUNGGUHan) dan keSABARan


“Barangsiapa yang dikehendaki Allah dengan keBAIKan maka ditimpakan UJIAN padanya”

(HR. Bukhari)


“Sesungguhnya Allah SWT bila menCINTAi suatu kaum, Allah mengUJI mereka. Barangsiapa bersabar maka baginya manfaat kesabarannya dan barangsiapa murka, maka baginya murka Allah

(HR. Tirmidzi)


”Apakah kamu mengKIRA bahwa kamu akan MASUK SURGA? padahal belum NYATA bagi Allah orang-orang yang berJIHAD di antaramu, dan belum NYATA orang-orang yang SABAR”
(Qs. Ali ’Imran : 142)




9) BerIMAN bahwa UJIAN dan COBAAN yang diterima akan mengHAPUS DOSA-DOSA


“Tiada seorang mukmin ditimpa RASA SAKIT, keLELAHan (kepayahan), diserang PENYAKIT atau keSEDIHan (keSUSAHan) sampai pun DURI yang menusuk (tubuhnya) kecuali dengan itu Allah mengHAPUS DOSA-DOSAnya”
(HR. Bukhari)


“Barangsiapa ditimpa musibah dalam hartanya atau pada dirinya, lalu dirahasiakannya dan tidak dikeluhkannya kepada siapapun, maka menjadi hak atas Allah untuk mengampuninya”
(HR. Ath-Thabrani)




10) BerIMAN bahwa UJIAN dan COBAAN adalah untuk menDEKATkan dirinya kepada Allah

”Apabila Allah menCINTAi hamba maka dia diUJI agar Allah menDENGAR perMOHONannya (kerendahan dirinya)”
(HR. Al-Baihaqi)




11) BerIMAN bahwa Allah mengUJI seorang hamba sesuai dengan keMAMPUannya

”Allah tidak memBEBANi seseorang melainkan SESUAI dengan keSANGGUPannya, Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya”
(Qs. Al Baqarah : 286)


”Tidak semestinya seorang muslim mengHINA dirinya. Para sahabat bertanya, “Bagaimana
mengHINA dirinya itu, ya Rasulullah?” Nabi Saw menjawab, “MeLIBATkan diri dalam UJIAN dan COBAAN yang dia TAK TAHAN menderitanya”

(HR. Ahmad dan Tirmidzi)




12) BerIMAN bahwa Allah mengUJI manusia SEPERTI mengUJI keMURNIan EMAS

”Allah menguji hambaNya dengan menimpakan musibah sebagaimana seorang menguji kemurnian emas dengan api (pembakaran). Ada yang ke luar emas murni, Itulah yang dilindungi Allah dari keragu-raguan. Ada juga yang kurang dari itu (mutunya) dan itulah yang selalu ragu.
Ada yang ke luar seperti emas hitam dan itu yang memang ditimpa fitnah (musibah)”

(HR. Ath-Thabrani)




13) BerIMAN bahwa berSABAR, berSYUKUR, meMAAFkan dan berISTIGHFAR adalah HIDAYAH dari Allah

”Barangsiapa diUJI lalu berSABAR, diBERI lalu berSYUKUR, di ZHALIMi lalu meMAAFkan dan menZHALIMi lalu berISTIGHFAR, maka bagi mereka keSELAMATan dan mereka tergolong orang-orang yang memperoleh HIDAYAH”
(HR. Al-Baihaqi)




14) BerIMAN bahwa keBERKAHan Allah adalah bila
kita RIDLO dengan semua NI’MAT yang Allah berikan, baik SEDIKIT atau BANYAK


”Sesungguhnya Allah SWT mengUJI hambanya dlm RIZKI yg diberikan Allah kepadanya.
Kalau dia RIDLO dengan bagian yang diterimanya maka Allah akan memBERKAHinya dan meLUASkan pemberianNya. Kalau dia TIDAK RIDLO dengan pemberianNya maka Allah TIDAK AKAN memberinya BERKAH”

(HR. Ahmad)






Semoga dapat bermanfaat




***
Referensi :
Jum'at, 22 Oktober 2010
From Kata-kata Hikmah
http://kata2hikmah0fa.wordpress.com/2010/10/22/392/
*

Kenapa Mesti Baca Al Qur'a






~*~  Kenapa Mesti Baca Al-Quràn  ~*~





Mungkin bisa jadi, diantara kita pernah terbesit pertanyaan sesuai judul diatas
Apalagi bagi kita-kita yang tidak memiliki latar belakang pendidikan agama Islam secara khusus seperti jebolan pesantren


Menurut saya itu pertanyaan yang manusiawi, tapi tergantung orang yang menilainya juga sihh


Memang lebih ideal kita bisa melakukan sesuatu pekerjaan maupun perintah agama bila kita lebih memahami dasar dari manfaatnya, Bukan sekedar doktrin “Pokoknya”



Mari sama-sama, Coba simak cerita berikut ini:
Ini adalah sebuat cerita penuh hikmah

***
Seorang Kakek Muslim Amerika hidup di sebuah pertanian, di pegunungan bagian timur, Kentucky dengan cucu laki-lakinya


Setiap shubuh sang Kakek selalu bangun awal, duduk di meja dapurnya membaca Al-Quran


Cucunya selalu ingin seperti kakeknya, dan meniru perbuatan kakeknya tersebut sebisanya



Suatu hari sang cucu bertanya kepada kakeknya

“kek, aku mencoba membaca Al-Quràn seperti kakek, tapi aku tidak mengerti,
Kalaupun ada yang aku mengerti aku langsung lupa begitu aku menutup Al-Quràn
Apa sih manfaat membaca Al-Quràn kek?”

Sang kakek pun berbalik perlahan, menghentikan pekerjanya memasukkan batu bara ke tungku dan kemudian menjawab


“Ambillah keranjang batu bara ini, dan pergilah ke sungai dan bawakan aku sekeranjang air”


Sang cucu melakukan apa yang diperintahkan kepadanya, tapi semua air tumpah sebelum ia berhasil kembali ke rumah



Sang kakek tersenyum dan berkata

“kamu harus bergerak lebih cepat mengangkut airnya”
Dan menyuruh sang cucu untuk kembali ke sungai mengambil air



Sang cucu pun berusaha berlari dengan cepat ketika mengantar air
Namun tetap saja airnya tumpah


Sambil kehabisan nafas, ia pun berkata kepada kakeknya bahwa tidak mungkin mengangkut air dengan keranjang



Lalu sang cucu berjalan untuk mengambil ember sebagai ganti keranjang



Sang kakek berkata,

“Aku menginginkan sekeranjang air, bukan seember air,
Kau kurang bekerja keras untuk mengambilnya”


Dan si kakek pergi ke pintu untuk melihat si cucu berusaha lagi



Ketika itu, sang cucu sudah tahu bahwa perbuatannya tidak ada manfaatnya,
Tapi dia ingin menunjukkan kakeknya bahwa secepat apapun dia lari,
Air dari keranjang akan tetap tumpah



Dia mengambil air di sungai, lalu berlari cepat ke kakeknya
Namun air tetap tumpah sebelum ia sampai ke tempat kakeknya berada



Maka ia pun berkata,

“Lilhat kek, gak ada manfaatnya 'kan!”
Keluh sang cucu



“jadi kamu berpikir perbuatanmu tidak ada manfaatnya?”

Sang kakek berkata,

“Lihatlah keranjangnya”


Sang cucu melihat ke keranjangnya dan untuk pertama kalinya ia sadar bahwa keranjangnya telah berubah



Keranjangnya telah berubah dari keranjang batu bara yang kotor menjadi keranjang yang bersih, luar dalam



“Cu, itu yang terjadi ketika kau membaca Al-Quràn
Kamu mungkin tidak mengerti atau mengingat apapun
Tapi ketika kamu membacanya, kamu akan berubah, baik secara luar dan dalam
Dan itu adalah kuasa Allah atas diri kita”


Semoga kita bisa menangkap maksud dari cerita diatas sebagai suatu hidayah untuk kita melakukannya dengan tulus dan ikhlas semata hanya karena Allah Taàla



Ingatlah, bahwa Al Quràn itu Kalamullah,
Sebagai penderang hidup kita kelak di alam kubur


Sesungguhnya hidup di dunia itu hanyalah sementara
Mau kita habiskan untuk apa hidup kita

Karenanya, untuk hari ini ...
Sudahkah sahabatku membaca Al Quràn ????
Salam santun ukhuwah fillah

Semoga Bermanfaat...





***
SUMBER :
Senin | 21 Maret 2011
℡. http://bebekmegalmegol.wordpress.com/2011/03/21/kenapa-musti-baca-al-quran-sih-kan-kita-tidak-tau-bahasa-arab/
*

Rabu, 15 Mei 2013

Istimewaya Wanita







Keistimewaan Wanita





Beruntungkah kamu menjadi seorang perempuan?
Tentunya menjadi seorang muslimah?

Sudah sempat bersyukurkah kita?
Berapakah dalam sebulan? Sepekan? Sehari?

Atau bahkan sama sekali belum pernah selama seumur hidup?
Hingga saat ini?

Tahukan kamu betapa istimewanya seorang perempuan dihadapan Allah?
Hingga disebutkan bahwa harta yang paling berharga di dunia itu adalah seorang perempuan yang shalehah

Berikut uraiannya ;


1. Wanita yang solehah (baik) itu, lebih baik daripada 70 orang pria yang soleh



2. Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, derajatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah Subhanahu Wataàla dan orang yang takutkan Allah Subhanahu Wataàla akan diharamkan baginya api neraka ke atas tubuhnya



3. Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah



4. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak pria
Maka barang siapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail



5. Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah) di dalam syurga



6. Barang siapa mempunyai (3) anak perempuan atau (3) saudara perempuan atau (2) anak perempuan atau (2) saudara perempuan, lalu dia bersikap ihsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa takwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga



7. Daripada Aisyah ra
"Barang siapa yang diuji dengan suatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka”



8. Syurga itu di bawah telapak kaki ibu (perempuan)



9. Apabila memanggil akan engkau (2) orang ibu bapakmu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu



10. Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga, Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab



11. Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selamanya dimana dia taat kepada suaminya dan direkannya (serta menjaga sembahyang dan puasanya)



12. Aisyah ra. Berkata
“Aku bertanya kepada Rasulullah, siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita?”

Jawab baginda
"Suaminya"

"Siapa pula berhak terhadap pria?"
Tanya Aisyah kembali

Jawab Rasulullah
"Ibunya"



13. Perempuan apabila sembahyang (5) waktu, puasa bulan Ramadan, memelihara kehormatannya serta taat akan suaminya, masuklah dia dari pintu syurga mana sahaja yang dia kehendaki



14. Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah memasukkannya ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya (10.000 tahun)



15. Apabila seorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya
Allah Subhanahu Wataàla menatatkan baginya setiap hari dengan 1.000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1.000 kejahatan



16. Apabila seorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah Subhanahu Wataàla mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad di jalan Allah



17. Apabila seorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya



18. Apabila telah lahir (anak) lalu disusui, maka bagi ibu itu setiap satu tegukan daripada susunya diberi satu kebajikan



19. Apabila semalaman (ibu) tidak tidur dan memelihara anaknya yang sakit, maka Allah Subhanahu Wataàla memberinya pahala seperti memerdekakan 70 orang hamba dengan ikhlas untuk membela agama Allah



20. Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali



21. Seorang wanita yang jahat adalah lebih buruk dari pada 1,000 pria yang jahat



22. Rakaat sholat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil



23. Wanita yang memberi minum air susu ibu (asi) kepada anaknya daripada badannya (susu badannya sendiri) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya



24. Wanita yang melayani dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan mendapat pahala jihad




25. Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suami yang melihat isterinya dengan kasih sayang akan dipandang Allah dengan penuh rahmat



26. Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah, kemudian menjaga adab rumah tangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari serta wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut



27. Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah member 12 tahun pahala ibadat



28. Wanita yang memerah susu binatang dengan "bismillah" akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan



29. Wanita yang menguli tepung gandum dengan "bismillah", Allah akan berkatkan rezekinya



30. Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di baitullah



31. Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari



32. Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari



33. Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun sholat dan puasa juga disetiap kesakitan pada satu uratnya, Allah mengurniakan satu pahala haji



34. Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid



35. Jika wanita melayani suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun sholat



36. Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempo (2,5 thn), maka malaikat-malaikat dilangit akan khabarkan berita bahwa syurga wajib baginya
Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun sholat dan puasa



37. Jika wanita memicit atau mijat suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala 7 tola perak



38. Wanita yang meninggal dunia dengan keredhaan suaminya akan memasuki syurga




39. Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat



40. Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan dating sendiri kepada wanita yang memberati auratnya yaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah




Mari bersyukur menjadi seorang  “Muslimah”
(^___^)




♥♥♥ 
Referensi :
Minggu, 07 Februari 2010
*

Senin, 13 Mei 2013

Duhai Hati





Duhai Hati





♥♥♥



Duhai Hati…
Apa kabarmu hari ini ???
Apa gerangan yang membuatmu muram dan bersedih



Duhai Hati ...
Kemarilah, Duduk di sini bersamaku
'kan ku dekap engkau dengan berdzikir
Kemarilah, 'kan ku hangatkan engkau dengan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an

Dan malam nanti,
Ketika banyak orang sedang tertidur lelap dalam buaian mimpi
'kan ku bangunkan engkau untuk ikut bersamaku

Akan ku bawa engkau menemui-Nya
Agar engkau dapat mengadu dan berkeluh kesah kepada-Nya



Duhai hatiku sayang ...
Maafkan aku
Karena telah membuatmu galau
Maafkan aku
Karena telah mengusik ketenanganmu
Maafkan aku
Yang terkadang tak tau harus berbuat apa ketika ujian datang menyapaku



Duhai hatiku sayang...
Bahagiamu adalah bahagiaku
Senyummu adalah senyumku
Dan dukamu adalah juga dukaku


Maafkan aku...
Yang terkadang tidak menghiraukan peringatanmu
Yang sering kali mengabaikan suaramu
Bahkan pernah menganggapmu tidak ada
Sehingga aku tak dapat melihat ada hati lain yang tengah terluka
Karena ulahku dan seringkali membuatmu ternoda dan tak bahagia



Duhai hatiku sayang...
Entah berapa kali sudah aku berucap janji
Semoga engkau tak pernah bosan mendengarnya
Karena aku seorang manusia yang selalu ingin memperbaiki diri
Di saat terjatuh dan terluka

Dan saat ini
Aku kembali ingin berucap janji

“Aku akan melindungimu....
Aku akan senantiasa menjagamu dari penyakit yang datang menghampiri
Dari luka yang sulit diobati
Dan dari debu yang mengotori
Dan untuk itu semua aku akan memohon petunjuk Ilahi”



Duhai hatiku sayang ...
Tetaplah bersamaku
Tetaplah berbicara padaku di saat terlupa
Dan aku berjanji akan senantiasa menjadi pendengar yang baik untukmu



***



***
Referensi :
Jum'at, 09  September 2011
*

Jodoh Takkan Pernah Tertukar







Jodoh, Tak Akan Pernah Tertukar




♥♥♥
Aku teringat temanku,
Ia seorang muslimah yang senantiasa terjaga
Hari-harinya senantiasa diisi dengan kegiatan bermakna (mengisi kajian, membaca buku, menulis tausyah dsb.)



Suatu hari, ia memiliki permasalahan dakwah yang begitu besar
Bahkan ia bingung, kepada siapa ia harus meminta bantuan
Tak ayal, dia hanya bisa memohon dalam sujud panjangnya agar segera diberi jalan keluar terbaik

Tak berapa lama, Ia dikenalkan dengan seorang ikhwan
Ikhwan tersebut memberikan bantuan berupa masukan-masukan serta solusi mengenai problema dakwah yang tengah dialami temanku
Bagaimana tidak, kedekatannya dengan sang ikhwan ternyata memunculkan benih-benih cinta dalam hatinya

Sungguh, sebenarnya temanku itu tak mau memiliki rasa cinta, karena ikhwan itu sebenarnya sudah dianggap oleh temanku sebagai seorang kakak, hanya sebatas kakak....

Tapi, apa mau dikata
Rasa kagum karena kefahaman ikhwan tersebut akan ilmu agama
Serta keshalihannya ternyata mampu mengalihkan keimanan temanku
Ia selalu uring-uringan dan pada akhirnya, hidupnya jadi tak bersemangat lagi


Dulu, ia bersujud panjang karena rasa khouf-nya yang ada
Kini dalam sujud panjangnya selalu terhadirkan genangan air mata
Ingin disatukannya ia dengan sang ikhwan


Sampai suatu hari, ia menceritakan semuanya padaku
Dan aku mencoba menenangkannya

Ia terus menangis sejadi-jadinya
Ia sudah tak tahan lagi terhadap kegalauan perasaannya
Ia takut rasa itu akan semakin mencengkeramnya dengan kuat
Dan akhirnya terbius oleh hawa nafsu syaitan


Aku mencoba memberi saran, untuk berterus terang terhadap ikhwan itu, akan perasaan temanku ini yang sebenar-benarnya
Malah kalau perlu langsung menawarkan diri utk minta dinikahinya (Bukankah Siti Khadijah juga menawarkan diri kepada Rasululloh, hanya saja melalui seorang perwakilan?)


Apakah menawarkan diri ini disampaikan melalui perwakilan atau secara langsung oleh diri sendiri?
Terserah, Asalkan caranya baik dan sesuai dengan syariat Islam

Bila ingin maju tanpa perwakilan tentu harus siap dengan satu syarat “mental!”


Temanku akhirnya paham dan memberanikan diri untuk menawarkan diri, tentu minta untuk dinikahi (bukan untuk dipacari)

Ia sudah siap dengan berbagai kemungkinan yang akan terjadi
Tapi bismillah saja lah, pikirnya




***




Setelah beberapa lama,
Aku kehilangan kabar temanku ini
Entah apa yang telah terjadi, namun rasa keingintahuanku begitu membuncah

Sampai pd akhirnya, aku mendapat kabar darinya, bahwa ikhwan tersebut telah menikah (dengan akhwat yang lain)
Aku ikut bersedih, tentu ada rasa kecewa yang hadir terhadap diri temanku,
Tapi ketika aku menemuinya, ia begitu tegar dan mengatakan,

“Aku sudah menawarkan diri pada ikhwan tersebut, tapi ikhwan tersebut justru menyerahkan undangan pernikahannya padaku, Aku mungkin telat menawarkan diriku padanya, tapi sungguh aku yakin bahwa jodohku tak akan pernah tertukar oleh siapapun”

Deg...
Tiba-tiba aku lemas
Kata-katanya begitu menghujam dalam kalbuku
Ia sungguh wanita sholehah
Aku yakin, ia akan mendapatkan jodohnya yang terbaik kelak


Setelah pertemuan itu, Aku tak bertemu lagi dengan temanku
Kita benar-benar losstContact




***




Kita kembali dipertemukan, tepatnya ketika aku berkunjung ke toko buku
Ia masih tampak seperti dulu, setelah pertemuan terakhirku dengannya setahun lalu
Ia pun menghampiriku dan menyapaku
lalu mengajakku untuk mampir ke sebuah rumah makan yang tak jauh dari toko buku


Disana kita berbincang kembali, kemudian ia menceritakan padaku
ia sempat berta'aruf, namun gagal hingga kedua kalinya
Hanya karena sebuah alasan, bahwa temanku itu adalah seorang “Aktivis”


Aku tak habis pikir mendengar ceritanya
Wanita seperti dia, bisa ditolak ikhwan hanya karena alasan itu?!

Huhh!
Aku emosi sekali
Jarang-jarang 'kan ada wanita yang seperti ini
sudah cantik, sholehah, pemahaman ilmu agamanya banyakdan aktifis dakwah pula

Apalagi sih yang dicari dari para ikhwan?!
Ahh, itu pasti karena ikhwan tersebut takut menyeimbangi kafaah yang dimiliki temanku ini
Belum maju ke medan perang, ehh.. udah mundur selangkah demi selangkah,
Capekk dah!
Tapi sekali lagi, Tak ada rasa kekecewaan yang muncul dari temanku ini
Meski aku yakin, namanya juga manusia,
Tentu temanku merasakan sakit yang terdalam di hatinya mengenai kegagalannya berkali-kali dalam menuju gerbang pernikahan




***




Eith, Itu dulu

ketika 1,5 tahun yang lalu kita bercerita

Lihatlah kini,
Surat undangan pernikahan berwarna merah telah berada di genggamanku
Akhir dari sebuah perjalanan seorang temanku
Dan sungguh benar janji Allah,
Tentang (QS. An-Nur : 26)


Apapun yang telah Allah tetapkan bagi manusia merupakan hak-Nya, pasti ada hikmah besar didalamnya,
tergantung bagaimana kita menyikapinya

Yakinan bahwa pada diri sahabat bahwa, “Jodoh tidak akan pernah tertukar”

Insya Allah




***

Dibalik Rok Mini (Dimata Lelaki)






~*~  Dibalik Rok Mini (Di Mata Lelaki)  ~*~




Ya menurut saya,
Beginilah Cara Kasih Tau Wanita Tentang Rok Mini, ^_^


Rok mini sedang "trending"

Soal rok mini ini memang menggelitik

Saya sendiri dalam dilema yang besar

Alasannya,

* karena saya lelaki normal lah

* karena saya belum pernah pakai rok mini,hehe





Sebagai orang berpendidikan,
saya khawatir perspektif saya terhadap rok mini ini menjadi sangat subyektif, dipenuh asumsi dan ngawur

Tapi sebenarnya saya selalu ingin mengajukan pertanyaan kepada setiap pengguna rok mini atau celana super pendek diarea publik, demi mendapat sudut pandang yang obyektif dari si pemakai agar saya tidak salah sangka,
Diantaranya :


1.     “Mbak, boleh tau apakah dengan rok mini yang mbak pakai itu, saya (kami) boleh menikmati paha mbak?”


2.     “Kalau boleh, apakah mbak memang sengaja agar kami melihatnya? atau malah risih kalau kami melihatnya?”



3.     “Atau tolong jelaskan kepada kami, bagaimana seharusnya kami boleh menikmati paha mbaknya, biar mbak juga merasa nyaman dan kita bisa sama-sama menikmati, agar saya merasa aman dalam menikmati dan mbaknya nikmat juga dilihati?”



Pertanyaan ini sebenarnya penting ditanyakan sebagai dasar ilmiah untuk mengambil kesimpulan
Tapi belum kesampaian saya tanyakan sampai saat ini


Malu nanyanya dan saya memilih untuk menikmati rok mini tersebut dengan diam-diam,
dengan ETIKA yang saya karang sendiri agar tidak berdampak sosial yang buruk





Ada yang bilang ini soal iman

Iman kuat, rok mini lewat



Saya kira setiap orang beriman yang jujur,
kalau ditanya pasti menjawab akan timbul pikiran bukan-bukan ketika menjumpai perempuan muda berpaha indah memakai rok mini ditempat umum


Tidak usah jauh-jauh, saya sendiri akan mengaku beriman, sholat tidak pernah lewat,
Terkadang juga ngaji…
Tapi rok mini is 0k


Daya tariknya sungguh sering melewati daya tangkal iman




Kalau ada yang bilang
Pikiran situ saja yang jorok”

Duh, ingin sekali saya jawab
Saya sudah susah payah membersihkan pikiran dari yang nggak-nggak, tapi situ lewat sambil menjorok-jorokkan paha, memaksa untuk dilihat”



Soal hak, semua memang punya hak masing-masing


Selama masih berada ditempatnya,
hak menjadi sesuatu yang aman bagi dirinya maupun orang lain





Contohnya merokok

Saya yakin itu adalah HAK

Tidak seorangpun kecuali keluarga dan orang-orang yang bergantung hidupnya pada perokok boleh melarang orang untuk merokok
Tetapi ketika merokok ditempat umum,
hak itu jadi tidak aman untuk orang lain


Tolong ya mas, merokoknya diruang merokok atau menggunakan helm fullface saja biar asapnya tidak terhirup oleh saya”


Gimana kalau perokok
menjawab
Ya situ saja jangan hirup asap saya kalau memang tidak suka bau asap”


Kira-kira Anda mau langsung mengajak adu hantam, tidak?





Memainkan musik adalah hak

Tetapi ketika bertetangga,
genjrang-genjreng di jam 2 pagi didepan rumah orang,
kira-kira akan membuat tidur orang terganggu tidak?

Gimana kalau ketika ditegur si penggitar menjawab
Tolong ya Bu, Kalau memang tidak suka dengan suara gitar saya,
ibu jangan dengerin suaranya, gitar-gitar saya kok ibu yang repot”

Kira-kira si ibu akan melempar sandal atau tidak?



Kalau bermainnya didalam kamarnya sendiri, di studio musik kedap suara, saya kira volume sebesar apapun tidak akan jadi masalah

Minimal tidak jadi masalah untuk orang lain


Sama jadinya dengan rok mini dan hotpant


Dirumah, rok mini akan menjadi sangat asik, aman dan nyaman buat semuanya

Apalagi dikamar,
tidak pakai rok pun akan semakin menambah suasana jadi lebih SESUATU banget :)

Dan semua orang akan merasa happy dan dijamin aman



Tapi diboncengan sepeda motor, di busway, di jalanan,
Dduuuh biyung …
Please neng, mbak, bu,
kalau sekadar saya yang lihat dijamin akan aman

Karena nafsu dan pikiran saya akan saya manage sedemikian rupa hingga akan hanya meledak tanpa melukai Anda


Tapi kalau yang nafsunya meledak itu lelaki yang sedang sakit parah jiwanya dan tak tau tempat ?





Pemerkosa adalah orang yang sedang sakit jiwanya
Dan kata orang tua,
mencegah lebih mudah dan murah daripada mengobati



Mengobati mereka tetap harus dilakukan karena bisa membahayakan orang lain,
berapapun biaya material dan sosial yang dibutuhkan,
termasuk kita memberi makan mereka dipenjara seumur hidup

Tapi sambil mengobati, akan lebih cerdas, mudah dan murah jika kita semua juga ikut mencegah,
salah satunya dengan tidak mengguanakn rok mini ditempat umum


Masih banyak pilihan busana yang lain, yang tetap menarik (tanpa menggoda) dan pantas


Cara ini pasti lebih murah sebelum ada yang menjadi korban lelaki sakit jiwa

Kecuali, kalau memang rok mini telah menjadi sumber penghasilan pemakainya


Mbak, Teh, Ibu,
Sebagai lelaki, saya selalu mengagumi perempuan

Dalam teori saya,
perempuan itu setiap inchi kulitnya adalah fashion

Karena itu, benang dililit-lilit pun ke beberapa bagian tubuh,
sudah seperti keindahan yang menyeluruh




Perempuan juga sangat ekspresif

Mereka suka bicara, suka berdandan,
suka “MENUNJUKAN” keindahan dirinya


Itu memang kodratnya, dan sedikit ini komentar para lelaki


Kami-kami ini juga sangat ekspresif, tapi berbeda caranya dengan perempuan

“Kami tidak terlalu suka bicara, suka
berdandan, menunjukkan keindahan diri sendiri, tapi langsung bertindak”




Sebagian yang lain, ekspresinya malah tidak terlihat sama sekali, tetapi sesuatu dibalik celananya lah yang langsung bereaksi



Maka, seperti Bang Napi bilang,
Kejahatan terjadi bisa bukan karena niat pelakunya, tetapi ketika adanya kesempatan”

Waspadalah …
Waspadalah …


Semoga kita semua aman dan selamat, dimanapun kita berada




***
Referensi :
http://www.bluefame.com/topic/450026-di-balik-rok-mini-di-mata-lelaki/
*